"Yang serius akan kalah dengan yang berjanji
Yang mengucap akan menikahi akan kalah dengan yang mengucap lafal ijab qobul
Jangan terlana ucapan para laki-laki jika hanya berucap tanpa tindakan."
***
Hari ini tibalah hari dimana Agil mengucapkan janji suci pernikahan dihadapan orang tua dan dengan ridho Allah yang menyukai sebuah ikatan yang sah atas nama Cinta-Nya.
Mereka berdua baru bertemu beberapa waktu tetapi mampu menjadikan Nana untuk yakin kepada sosok dingin itu, salah satu tantangan yang Nana suka menaklukkan hati pamgeran beku.
Nana menunggu di sebuah ruangan yang terpisah dan mendengarkan suara lantang Agal yang membacakan ijab qobul dengan lancar.
Saya nikahkan engkau (ananda).....(Agal Permana bin Beni Permana) dengan anak kandung saya (Nana Europa binti Hanif Europa) dengan mas kawin (seperangkat alat sholat dan 100 gram kalung bebek) dibayar tunai."
Lafal kabul yang diucapkan kabul:
"Saya terima nikahnya Nana Europa binti Hanif Europa) dengan mas kawin dibayar tunai."
Sah saksi.
"Sah. "
"Sah. "
"Sah."
Jika mengingat berbagai persyaratan yang harus Nana lewati untuk menjadi seorang ibu persit rasanya sulit sekali, dari Surat Permohonan Izin Nikah Surat ini diurus oleh calon suaminya yang menjadi anggota TNI . Surat ini harus ditandatangani oleh kompi. Adapun jumlah surat yang perlu dikumpulkan adalah sebanyak sepuluh lembar.
Surat Kesanggupan Anda
Selain surat permohonan izin nikah, mereka juga harus mempersiapkan surat kesanggupan. Surat ini harus diketahui oleh aparat desa setempat yang ditandatangi beserta dengan materai 6000. Ada perdebatan kecil waktu itu Nana ingat sekali dia mengomeli Agal karena datang terlambat dan membuat dia menunggu lama.
Nana juga juga harus memastikan bahwa sudah sanggup dalam menjalankan tugas sebagai istri TNI. Serta harus tahu cara melatih mental anak agar berani seperti ayahnya nanti.
Banyak lagi syarat lainnya yang harus mereka lengkapi karena untuk menjadi calon seorang ibu persit tidak boleh melakukan pelanggaran.
Tapi Nana bilang kepada Agal jika zaman sekolah dulu dia pernah melakukan pelanggaran dengan bolos sekolah tapi Agal langsung saja menggelengkan kepalanya tanda tidak habis pikir dan bilang jika itu tidak termasuk pelanggaran berat.
Meskipun Agal dingin tapi Nana semakin tertantang untuk menyukai lelaki itu dan bertekad memperjuangkannya. Kerap kali ucapan Agal memang menyakitkan tapi Nana tidak mau mengambil pusing.
Lama Nana bergelut dengan alam pikirannya sendiri dan tidak menyadari jika semua wali dan tamu undangan sudah berkata sah, untuk acara ijab qobul Nana memang meminta hanya teman-temannya saja dan orang-orang terdekat karena untuk menjadikan acara itu semakin sakral.
Aji dan Ani senang melihat sahabatnya itu sudah melepaskan masa sendirinya.
Aji dan Ani memang bertugas untuk menemani Nana di dalam ruangan ini, "Sabar Na, tarik napas, sebentar lagi bisa megang tangan Pak loreng dingin, " goda Ani tertawa Karena tahu sekali betapa dinginnya Agal.
"Yahh, engga cuma pegangan tangan lah Ni," bantah Aji tertawa renyah.
Bisa-bisanya dalam keadaan setegamg ini mereka berdua menggoda Nana, "Lo berdua bener-bener, udah tau gue takut malah makin dibercandaain, " omel Nana yang keringat dingin sudah menetes dari tangannya.
"Kepada mempelai perempuan kami persilahkan untuk memasuki ruangan ijab qobul."
Begitulah suara yang terdengar di telinga Nana dan kedua sahabatnya.
"Gue mau kabur aja deh, " ucap Nana sudah mau beranjak, sebenarnya dia deg-degan tidak menyangka sekarang sudah menjadi istri orang.
"Jangan ngadi-ngadi lo Na, " ucap Aji tertawa.
Akhirnya mereka berdua di damping mama Nana membawa perempuan itu keluar ruangan dengan sambutan kata-kata sang pembawa acara.
"Nana adalah seorang bidadari yang dikirim Allah untuk mendampingi sosok Agal, wah cantik sekali ya Mbak Nananya sampai Mas Agal terpesona, apa saya harus menyanyikan lagu terpesona aku terpesona. Sosok yang murah senyum ini adalah putri tunggal dari bapak Hanif dan Ibu Alin yang sekarang sudah bertemu pangerannya yang menikah dengan Agal Permana, putra dari bapak Beni Permana seorang TNI-AD. Jadi Na harus siap kalo ditinggal tugas, " goda pembawa acara.
Tidak ketinggalan rekan kerja Agal diundang juga ke acara ini, apalagi ke tiga sahabatnya yang rela terbang jauh untuk menyaksikan pernikahan sahabat mereka. Leon, Deri, dan Ajon yang penasaran siapa perempuan tidak beruntung yang bisa mendapatkan pangeran dingin itu.
Nana mencium tangan Agal dan melihat ekspresi lelaki yang sekarang menjadi suaminya itu tidak terditeksi.
"Nana cantik ya, engga usah sampe keringat dingin gitu, " goda Nana saat mencium tangan Agal tapi tangan laki-laki itu sudah seperti mayat hidup.
"Enggak. "
"Ngaku aja, Nana paham kalo Gagal udah suka sama Nana, " balas Nana lagi.
Saat dipanggil dengan sebutan Gagal langsung saja kerutan di dahi Agal penuh, "Siapa Gagal? "
"Panggilan sayang Nana. "
"Saya engga suka. "
"Yang suruh suka siapa? "
"Nana?!"
"Iya sayang. "
Nana bener-benar membuat Agal tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia tidak ingin pandangan tamu undangan aneh ketika melihat ke arah mereka berdua, lebih baik Agal diam saja.
Leon mulai berdiri ke arah depan untuk mengambil gambar kapten bekunya itu, Leon memang sangat hormat pada Agal karena memang jabatan Agal sudah tinggi tapi menurut Agal mereka bertiga tetaplah sahabatnya.
"Kapten, hadap sini biar nanti Eon ambil gambar, " ujarnya sambil membidikan camera.
"Haloo Eon, aku Nana. Nanti kita main bareng ya. "
"Halo Ibu Kapten cantikku. Siap Ibu. Pasti Eon mau dong. "
Benar-benar Nana cepat sekali dekat dengan orang lain padahal Agal tidak pernah mengenalkan mereka berdua.
"Mbak Nana, Deri punya Puisi buat Mbak Nana, " ucap Deri yang memang anaknya indie sekali.
"Wah makasih ya Der, jadi terharu. Sini jadi adik angkat Mbak Nana. "
Sebenarnya H-3 Nana sempat mencari tahu tentanf Agal melalui ketiga sahabatnya ini, jangan tanya Nana dapat nomor mereka dari mana karena Nana punya banyak cara. Itulah Agal terlihat kaget kenapa Nana bisa dekat dengan sahabatnya.
Ajon yang memang banyak diam terlihat mengambil bunga mawar putih untuk Nana.
"Kamu kenapa deketin sahabat saya dan sejak kapan? " tanya Agal kesal.
"Kalem aja Mas, jangan pake urat. Inget engga ada pengantin tua di acara pernikahannya. " peringat Nana tertawa.
"Sini deketan, " lanjut Nana lagi.
Agal malah menjauhkan badannya, alhasil membuat Nana gemas sendiri dan mengambil lengan Agal lalu menciumnya.
"Lengannya aja dulu, baru hatinya."
Hal itu membuat Agal tersipu, Nana memang perempuan paling aneh. Baru sehari saja sudah banyak hal ajaib yang dia lakukan.
"Saya engga suka sama kamu. "
"Gapapa, awas nanti jatuh cinta," jawab Nana tertawa.
Mereka lalu bergerak untuk melakukan acara sungkeman kepada kedua orang tua.