
18+
(kisah ini berdasarkan kisah nyata,walaupun tidak secara keseluruhan, jika ada kesamaan tokoh, sifat dan tempat penulis tidak bermaksud apa-apa)
Prolog
"Bunda sudah bener-bener capek yah, apa pernah keluarganya ayah ngingat bunda??? ndak khan??!"
"trs maunya bunda apa sekarang?" jawab suamiku dengan nada yang rendah
"Bunda mau, kita pisah, masalah anak-anak itu urusannya bunda,kalaupun nanti anak-anak nyari ayah, itu urusannya bunda,entah apa alasan bunda buat ngomong sama anak-anak". jawabku dengan sedikit menahan tangis
"tapi ayah nggak mau bunda,sekalipun terfikir buat kita pisah sama sekali nggak ada" jawabnya tegas menolak
"karena apa?!!!" jawabku yang sudah tidak sabar dan mulai meninggi
"karena ayah sayang sama bunda, bunda yang benar-benar bisa mengerti ayah" jawabnya dengan sedikit menahan tangis
"mengerti!??? ngerti apa yah???!! cuma ngerti kalo selama ini bunda cuma aja sampirannya ayah!!?? cuma jadi "perawat" disaat ayah sakit??!! tapi gilirannya seneng-seneng... mana??!!! seluruh keluarganya ayah apa??? yg diingat cm "mantan"mu yg sudah ayah talak sebanyak 5x... 5x yah... teman kantornya ayah apa??? nganggap bunda kayak T** tau ndak...!!!?? semua yang bunda lakuin diklaim siapa?? DIA!!!! yang dianggap siapa!! DIA!!!
bunda sudah benar-benar nggak tahan yah lebih baik ayah balik aja sama "mantan" kesayangannya ayah sm keluarganya ayah aja... apalah bunda yang cuma dianggap PELAKOR!!!" tangisku sudah tak bisa ditahan lagi
"PELAKOR yang mau diajak susah, yang mau untuk ngurusin ayah sampai sedetail mungkin, yang nggak dapat apa-apa... yang mau untuk ngurusin bapak sampai akhir hayatnya bapak, yang IKHLAS kalo pas ayah lagi nggak ada uang dan bunda yang harus berusaha, tapi semuanya ayah kasihkan MANTANmu yg apa??!!! ngurusin kamupun nggak, tau kamu sakit ngurusin nggak??!! bapak sakit gitu,kenapa nggak dia aja yang ngurusin!!????"
Dia pun terdiam sambil menunduk sedih
