3

952 Kata
"JOHANNNN...."teriak Vina dari arah dapur yang sedang menyiapkan menu sarapan di pagi hari. "sayang kamu merusak pendengaran mas" ucap Axel lembut yang sedang sudah duduk anteng di tempat kursi makan. "diem kamu mas, ini udah siang"ucap Vina sengit dan menatap tajam lawan bicaranya. Axel yang di tatap macan betina seperti itu hanya menelan ludah siap-siap nanti malem kagak dapet jatah batin Axel. "maaf sayang" "anak kamu tuh mas, nyebelin banget ya tuhan... bisa-bisa aku tua mendadak tau nga ihh" dumel Vina mengadu kepada suaminya. Axel terkekeh geli menarik Vina duduk di pangkuannya yang sedang cemberut "anak aku anak kamu juga sayang, kan buatnya bareng-bareng"ucap axel dan mengecup pipi Vina dengan sayang. "ihh mas" kesel Vina mengeplak bahu kekar suaminya Axel mengeratkan tangannya yang berada di pinggang Vina. "dia sudah besar sayang, lagi pula ada yang lebih penting dari itu sayang" "apa?"tanya Vina penasaran. "kamu belum kasih aku morning kiss sayang" ucap Axel genit. "aku kira apa loh mas, udah tua juga malu sama anak yang udah gede malah seharusnya kita udah punya cucu tahu, anak itu apa nga mau menikah kali yah mas padahal kan umurnya udah pas buat berumah tangga" protes Vina kepada suaminya. Axel yang gemas dengan tingkah istirnya itu tak tahan untuk mencium bibir ranum yang menggoda imannya itu. cup Axel melumat bibir ranum istirnya yang emngodanya untuk di kecup dan di lumat, perlahan lahan Vina membalas lumayan yang dilakukan suaminya itu. Axel dan Vina tak menghiraukan dimana ia berada. khem... Axel tak menghiraukan deheman seseorang, Bahakan ia semakin dalam dan rakus melumat bibir istirnya itu. Vina yang tersadar oleh deheman seseorang langsung menepuk pundak suaminya itu, sebelum semakin jauh. Axel melepaskan nya sebentar ia inggin protes apa yang di lakukan oleh istrinya itu. Axel mendekatkan bibirnya lagi kepada sang istri, tapi vina langsung menutup bibir suaminya dengan tangannya. khem.. "tolong masih ada perjaka disini"ucap Johan dengan tiba-tiba dan langsung duduk di hadapan orang tuanya. Johan tak memperdulikan tatapan horor dari papahnya. ia malah memakan sarapan yang sudah di buat oleh mamanya. Vina menahan malu dari sang putra. walau putranya sudah besar dan sudah tahu memahami apa orang tua yang di lakukanya. Tapi tetap saja ia malu kepada sang putra. Vina turun dari pangkuan suaminya tapi Axel menahannya yang di balas pelototan oleh Vina. "kamu tuh nga usah iri deh sama papa"ucap axel sengit karena santapan paginya di ganggu dengan anaknya sendiri. "siapa juga yang iri sama papa"jawab Johan dengan tenang mengelap mulut nya dengan tisu. Johan berdiri menghampiri mamanya yang masih berada di pangkuan papanya dan mencium pipi kanan mamanya. yang di bales pelototan oleh papanya. "biasa aja kali matanaya sampai mau keluar gitu"ejek Johan dan pergi begitu saja "sayang" ucap axel dengan muka cemberut nan melas yang tak di beri jatah sebulan. "ingget sama anak sendiri nga usah cemburu" ujar Vina dan turun dari pangkuan suaminya "cihh anak itu" dengkus Axel "buruan itu sarapannya di makan mas" tegur Vina kepada suaminya yang masih cemburu perihal anaknya yang menciumnya. Axel yang di tegur oleh Vina langsung memakan sarapan nya tidak berselera. Vina yang melihat itu hanya terkekeh tak habis pikir sudah tua bukanya lagi buat cemburu-cemburuan. padahal kan Johan anaknya mengapa harus cemburu sih. Axel yang sudah selesai sarapannya melongos pergi begitu saja. Vina menggeleng kepalanya bayi besar kalo marah gini Amat ya? batin Vina. "mas..."panggil Vina dengan tutur kata lembut nya. Axel tidak menengok hanya saja diam di tempat inggin mendengar kata selanjutnya yang di ucapakan Vina. Vina menghampiri suaminya dan berdiri didepannya memperbaiki dasi dan menempuk jas yang di pakai oleh suaminya. ia berjinjit agar sejajar dengan suaminya lalu ia mencium bibir suaminya, axel tak membalas apa yang istrinya lakukan itu ia hanya diam saja. Vina menyudahi lalu ia mencium pipi kanan dan kiri suaminya itu. "I love you mas" *** Hana sedang menemani salsa di kosanya yang sedang bersiap inggin berangkat kerja. salsa memang sudah bekerja 2 bulan yang lalu tapi sedangkan Hana masih pengangguran. "na Luh emang nga ada keingginan buat kerja gitu"celetuk salsa yang sedang memakai sepatu. Hana yang mengseklor aplikasi toktok yang sedang tren-trennya di jagat dunia Maya pun berhenti dan menengok ke salsa. "Giman mau kerja sekarang kan kerja harus good looking, sedangkan gue rempahan Peye bisa apa"ucap Hana dramatis. Jangan salah yah guys Hana tuh keliatan males sebenarnya dia pengen kerja tapi yah gitu dunia kerja tuh nga enak cuyyy. buat kalian yang udah kerja semangat yah cari cuannya. "yah Luh berusaha gitu, lagian Luh nga jelek-jelek amat, Luh cantik na badan Luh juga okey"jawab salsa dan menghampiri Hana yang sedang tiduran di kasur salsa. "hm.. gue udah usah tapi yah gitu sampai sekarang gue belom kepanggil-panggil" lirik Hana dan melanjutkan menonton Vidio totktok. "yaudah deh gue berangkat jangan kemana-mana sebelum gue pulang" pamit Salsa. "ya" Hana mengantar salsa sampai depan teras pun melihat langit cuacanya mendung. Hana pun mengeluarkan handphone dan memvidiokan dirinya. "langit bisa kau turunkan sugar Daddy, aku mau kaya tanpa harus kerja" Duwarrrrrrr "nga jadi deh" lirih hana. Hana pun bergegas masuk rumah lagi. *** Ahh..ahhh... joahan mendorong tubuh lawan mainnya telentang di sopa yang berada di kantornya. ruangan nya kedap suara jadi di luar tidak akan bisa dengar apa yang di lakukan Johan dan wanita ja*ang ini. kejantanan pria itu langsung mengoyak milik wanita ja*ang begitu cepat. wanita itu terus mendesah Bahakan sesekali menjerit saat milik Johan yang panjang dan besar menyentuh titik terdalamnya. Johan mendesah menikmati persetubuhan ini. "nghh..."bisik wanita ja*ang hampir sampai. tak lama kemudian lengguhan panjang mereka dapatkan. Johan pun langsung menyingkir dari tubuh wanita itu,melepaskan dan membuang kon"om itu di tempat sampah. Johan lalu mengambil cek dan memeberikannya kepada wanita itu. "segera pergi dari ruangan saya" ucap Johan dinggin lalu pergi kekamar mandi yang berada di ruangan nya untuk membersihkan diri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN