"Johan"panggil Gio yang baru datang.
Gio Wipadu teman kecil Johan sampai sekarang. gio emang seperti buntut ngikut Mulu, dimana ada Johan di situ ada gio bahkan Johan pernah di gosipkan bahwa ia pisang makan pisang tapi tenang guys sudah di bantah oleh gio sendiri.
Johan yang sedang mengurut dahi sedang pusing-pusingnya dengan berkas-berkas malah orang yang tak di undang datang.
"nga kerja Luh?" tanya Johan yang sibuk melihat-lihat leptop didepannya.
"kerja lah, lo nga liat wajah gue ada tampang suka makan gaji buta emang?"bales gio santai lalu duduk di sopa empuk yang berada di ruangan kerja Johan.
"ruangan Luh bau, habis maen ya?"sindir santai gio merentangkan tangannya di sopa.
Johan tahu gio sedang menyindirnya tapi yah yang dikatakan gio memang benar adanya bukan"yah... lupa bersih in" ujar Johan jujur.
"kusut banget bro muka lu"ucap gio sambil terkekeh lalu menghampiri Johan yang berada didepannya dan menepuk pundak Johan "makanya cari istri biar enak, jajan di luar nga enak bro ngabisin duit"lanjut gio dan membantu Johan mengerjakan pekerjaan nya.
"huff--luh kaya nyokap gue tahu nga, nikah-nikah Luh kira nikah enak, nika lebih ribet dari pada kawin"ketus Johan dengan prustasi.
"nyokap loh bener koh, lagian umur loh udah tua, udah waktunya nikah juga kan"pungkas gio
"ust..ust.."usir Johan dengan mengayun-ayunkan jari tengah dan telunjuknya.
"mending Luh keluar dari ruangan gue, nga guna Luh"hardik Johan
"lah gue nga guna gini udah Bantu kerja Luh njir"protes gio tak terima.
"bilang makasih kek, ini malah ngusir"dumel gio berjalan keluar ruangan.
gio lalu keluar dari ruangan Johan dan membanting pintu dengan keras.
Brakkk
sekertaris Johan yang memang ada di depan ruangan kerja Johan pun langsung kaget dan melihat pelaku yang keluar dari ruangan Johan.
"maaf.. pak pintunya mahal" celetuk sekertaris Johan yang ke dua bernama Imel.
dan di balas dengan gio pelototan tajam.
"saya mampuh beli"bales gio dan menujuk sekertaris didepannya "apalagi harga diri kamu pun saya mampu beli"sambung gio dan pergi setelah berbicara kasar.
"lah ngapa jadi bawa-bawa harga diri gue?"tanya kepada diri sendiri.
Setres tuh cowok batin Imel.
Imel langsung berdiri dari tempat duduknya melihat atasnya yang akan keluar dari ruangan"pak..." sapa Imel lalu membungkuk menghormati atasannya.
Johan mengangguk kepalanya "Imel saya ada urusan di luar"ucap Johan
"tapi pak... bapak ada meeting 15 menit lagi"kata Imel mengingat bosnya
baru beberapa langkah Johan berjalan tersadarkan dan berbalik arah "biar Gibran yang mengantikan saya"jawab Johan lalu pergi
"tap___
gue belum selesai ngomong malah pergi. apes apes Mel ucap Imel dalam hati.
***
Hana memguling-gulingkan badannya di tempat tidur salsa. gini amat yah jadi pengangguran.
"kapan yah gue punya sugar Daddy, supaya gue nga susah susah lagi"ucap Hana pelan dan berandai-andai kehaluannya.
"hm.. bener kata salsa gue harus cepet-cepet cari kerjaan"ujar Hana.
tiba-tiba handphone Hana berbunyi. tertara Vina yang menelpon nya.
"tumben nih anak telpon duluan" ucap Hana sendiri lalu mengangkat panggilan.
"hallo kenapa Vin"
"dimana lu"
"kenapa...gue sibuk"
"gaya loh sibuk"
"hehe ngapa sih "
ke cafe biasa kita kumpul "
"ngapain... di situ kagak ada sugar Daddy"
"sugar Daddy mulu di pikiran Luh"
"oh itu harus hehe"
"bodo amat kesini lagian di sini banyak perjaka"
"nga, mempunyai Sugar Daddy adalah it my dream"
"Setres... pokonya kesini gue tunggu kagak Pake lama"
"cihh maksa banget dah... okey gue siap-siap dulu"
"okey"
Tut
Hana lalu bergegas pergi menuju tempat teman-temannya yang sedang kumpul.
***
tibanya Hana di cafe ia tidak langsung menghampiri teman-temannya. dikarenakan Hana tidak tahu teman-temannya kumpul di meja berapa?.
Hana celangak-celinguk mencari teman-teman nya "mana yah si Vina"beo Hana.
Vina yang melihat Hana di pintu cafe langsung mengangkat tangan nya dan berlamabai-lambai supaya Hana melihat nya.
"Hana kesini"teriak Vina dan di dengar oleh Hana.
cafe ini memang rame tempatnya yang di dekat perusahaan-perusahan besar, dan sudah jam siang waktu nya orang kantoran makan siang bukan.
Hana langsung menghampiri Vina lalu ia memainkan handphone nya
buk
"Aduh... jalan tuh Pake mata" ucap Hana dengan ketus.
"jalan Pake kaki" jawab pria yang di tabrak hana
Hana mendongak keatas"eh.." ia tidak bisa berkedip
gila mantep nih di jadikan sugar Daddy batin Hana.
pria berjas itu melambaikan tangannya di depan muka sih perempuan.
Hana tersadar kan langsung berdiri dan membersihkan rok terkena debu.
pria berjas itu pergi begitu saja tanpa meminta maaf, anjir sehrusnya dia minta maaf ke gue dia yang nabrak dia juga yang pergi batin Hana.
eh tapi dia hot bangett batin Hana.
"Han..hanaa",ucap Vina mengguncangkan badan Hana yang diam seperti patung.
Hana tersadarkan dan tersenyum-senyum sendiri seperti orang g*la.
Vina bergedik ngeri apa yang ia lihat Hana senyam-senyum tak jelas.
"Hana... g*la loh"ucap Vina ngeplak bahu Hana.
"Vin...Vin... Luh nga bakalan percaya"kata Hana pecicilan dan mengoyangkan tangan Vina seperti anak kecil yang tidak di kasih uang jajan.
Vina menghentakkan karena Hana mengoyangkan tangan nya "apasih..."ucap Vina penasaran.
Hana mengibas-ibaskan tangannya di muka
"kepedesan Luh" tebak Vina
Hana mengeleng "bukan... anu eh.." ucap Hana hebo sendiri
"anu Luh kenapa, sakit atau gatel "Tanya Vina gemas, lihatlah sendiri Hana seperti cacing kepanasan, kalian pernah lihat cacing kepanasan nga? nga pernah ? hm.. lemah.canda girls.
"bukan njir" ujar Hana ngengas.
"lagian Luh nga jelas njir"
"huaaa gue ketemu masa depan dompet ku"ucap Hana bahagia terlihat sekali pancar kebahagiaan di mukanya.
"siap-siap dompet gue bakalan muntah dolar nih"sambung Hana dan berjalan ke tempat duduk tempat teman-temannya yang sedang berkumpul.
"Hai teman-teman"sapa Hana dan duduk di dekat Iqbal.
"widihh dateng-dateng senyam-senyum kagak jelas lu"ujar Iqbal
"biasalah.... ketemu masa depan"jawab Hana dengan bangga.
"preketek... gaya loh masa depan, cari duit dulu baru cari masa depan"jawab Iqbal sesekali meminumnya yang sudah di pesan olehnya.
"hehe tenang-tenang bal, nanti kalo gue kaya mendadak nanti Luh kena setruk lagi"ucap Hana bercanda.
"ngomong-ngomong si Vina mana Han?" Tanya Leo tiba-tiba
Hana menepuk dahinya "aduhh... gue lupa sih Vina ketinggalan" ucap Hana dan bergegas kembali mencari Vina.
"benar yah guys"
Hana menghampiri Vina yang terbengong.
"Vin.. ngapain Luh berdiri disitu ayo di tunggu sama yang lain" ajak Hana.
"eh..Iyah"
Hana dan Vina pun menghampiri temannya.
"siapa nih yang bayarin makanan nya?"tanya Hana yang sibuk membuka menu makanan.
"yah bayar sendirilah" Jawab Iqbal asal.
"hehe bal bayarin yah"pinta Hana sambil mengeluarkan jurus andalannya sewaktu SMA yaitu puppy eyees.
Iqbal bergedek ngeri "anjir bulu tangan gue bereiri" ucap Iqbal sambil menunjuk kan kepada Hana.
"lebay" ujar Hana "bal bayarin yah... kan Luh nga pernah bayarin gue semasa sekolah"tambah Hana
"yah... bacot anj*ng, berisik jangan ke begitu lagi nanti di kira Luh gue perk*sa"pekik Iqbal.
"yey... gais makan yang banyak kalo bisa di bungkus yah Iqbal yang bayar koh" ucap Hana mengoda menurun kan alisnya.
Iqbal tersenyum paksa.