Dominic membuka pintu kamar mandi dengan perlahan. Udara dingin segera menyapa kulitnya, berpadu dengan aroma lembut sabun mawar dan vanilla yang menggantung di udara. Suara gemercik air masih terdengar pelan. Sejenak manik coklat dingin itu menyapu ke seluruh ruangan, lalu berhenti tepat di tengah bathtub yang dipenuhi air dingin. Pandangannya terpaku pada Aveline... yang tampak sedang tertidur di dalam sana. Kepala gadis itu bersandar di tepi bathtub, helai-helai rambut pirang basahnya mengambang di permukaan air. Matanya tertutup rapat dengan bibirnya yang sedikit terbuka. Napasnya berhembus halus, namun tubuhnya tampak menggigil pelan. Kulitnya tampak pucat, sebagian tersembunyi di balik riaknya bayangan air. Dominic mendekat dengan langkah yang tenang namun dalam diam, de

