28. Tiket Untuk Kebebasan

886 Kata

“Kakak... tiri?” ulang Aveline pelan, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri. Kata itu menggantung di udara, membebani pikirannya seperti kabut pekat yang turun tiba-tiba. Jadi, Dominic memiliki seorang kakak tiri? Fakta itu menamparnya dengan kejutan yang tak terduga. Apakah pria itu tahu semua kegelapan yang Dominic lakukan? Atau... apakah dia sama saja? “Kembalilah ke kamar,” titah Dominic tiba-tiba, suaranya dingin namun berwibawa, seolah tak terpengaruh oleh keheranan Aveline. Perintah itu langsung membuyarkan lamunan yang menari-nari dalam kepala gadis itu. Suaranya seperti ketukan palu yang mengakhiri semua kemungkinan. “Nanti kita lanjutkan lagi main golf-nya,” tambah pria itu sambil melangkah ke arahnya. Aveline mengerjap pelan, seperti baru terbangun dari mimpi sing

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN