soundtrack: SNSD - Mistake
Suasana hening dan dingin menghinggapi salah satu ruang perusahaan SME. Tak ada yang berani bicara satu pun. Hati Sonyul rasanya panas, penuh kemarahan. Matanya terus melototin cowok yang ada di hadapannya. Tapi yang di pelototin malah santai, wajahnya datar. Sonyul yang gak tahan di cuekin mulai deh koar-koar lagi.
"Ya/hey! Kalo di tanya jawab! Punya mulut kan! Pabo/bodoh!", sembur Sonyul.
"Aigu/aduh.... tenang dulu Sonyul! Sebenarnya ada apa? Kok tau-tau marah-marah sama Minho? Ayo, duduk dulu" , kata Hyurin menenangkan.
Sonyul menuruti kata Hyurin tapi matanya gak lepas melototin Minho. Anggota Shinee yang lain juga ikut duduk. Menunggu jawaban atas pertanyaan yang melintas di pikiran mereka masing-masing sebenarnya apa yang telah terjadi. Hening sesaat. Hyurin membuka pembicaraan.
"Sonyul, jawab jujur ya? Jebal/tolong??? Sebenarnya apa yang terjadi kamu sama Minho?", tanya Hyurin serius.
Sebelum menjawab, Sonyul berpikir sejenak dan gak lama dia menghela lalu memulai pembicaraan.
Dia menyebalkan! Jinca! Belum kenal main tabrak aja trus ngajak lari segala! Udah gitu aku di bekap lagi! Dasar Aneeeeeeeeh! Sebeeeeeel!, kata Sonyul sambil meronta-ronta kayak anak kecil.
"A, ne/ohya! Jadi, Minho oppa/kakak kemarin gak ada di rumah terus jalan sama cewek ini? Aaaa...jinca/beneran!", kata Taemin sambil bergaya lebay. Sudah gitu penekanan kata cewek ini ekspresinya langsung gimanaaaaa gitu, kayak orang nahan pipis aja. Jjjiiiiiaaah!!!!!
"Hush! Sembarangan kamu Taemin! Ssst...kamu diem aja! Pabo!/i***t", bentak Hyurin sambil melototin Taemin. Taemin terdiam lagi tapi wajahnya kusut gak jelas arahnya karena dari tadi dia gak di bolehin ngomong.
"Mianeyo/maaf", jawab Minho singkat plus wajahnya datar aja kayak jalanan habis di semen. Sonyul yang dengar itu jadi naik lagi emosinya.
"Aaaa.... Jinca/beneran! Tuh, kan! Hyurin.....huwaaaaa! Minta maafnya kayak gak niat gitu! Aku sebeeeeeeeeeel!", seru Sonyul yang bertingkah kayak anak kecil minta permen.
"Minho, Sonyul! Ayo baikan! Kalian ini, baru juga ketemu malah cekcok!", kata Hyurin sambil menarik tangan Minho dan tangan Sonyul. Awalnya Sonyul ogah-ogahan kalo gak Hyurin bujuk mana dia mau. Setelah tangan mereka bersalaman, mereka malah diam aja. Hyurin yang lihat itu bertindak lagi.
"Ya/hey! Kalo cuma salaman tapi gak bilang maaf gimana baikannya?", kata Hyurin. Akhirnya Sonyura agak males bilang maafnya nyatanya jadi bilang juga .
"Mianeyo/maaf..... eng.... tanganmu masih sakit?", kata Sonyul sedikit segan dan malu ingat kejadian kemaren.
"Mianeyo/maafkan juga..... ah itu... ternyata kamu hebat juga ya! Hahaha", kata Minho sambil tersenyum manis banget sampe Sonyul bengong. Hatinya lagi-lagi merasakan rasa berdebar-debar gak keruan itu lagi.
"Aaaaa..... Tuhan! Kenapa senyum cowok menyebalkan ini membuatku gak keruan begini! Jinca/sungguh! Jantungku gak berhenti berdegup nih!", pikir Sonyul dalam hati.
"Ya/hey! Ngelamun dia! Nah, kan kalo sudah baikan kan enak. Sonyul kukenalin nih anggota-anggotanya Shinee langsung lhooo!", kata Hyurin.
"Jonen Jinki a.k.a Onew imnida/saya onew! Kamu bisa panggil aku Onew oppa", kata Onew menyalami duluan. Berlanjut ke yang lain sampe gilirannya Minho.
Deg! "Aaigu..... ya/aduh hey! Kenapa sih tiap kali lihat itu cowok hatiku jadi gaje gini??????", teriak Sonyul dalam hati. Ragu-ragu Sonyul mengulurkan tangannya.
"Lee Sonyul....", kata Sonyul.
"Choi Minho", kata Minho yang langsung menyambut tangan Sonyul. Hening. Entah kenapa keadaannya jadi aneh.
"Aigu.../aduh kok tanganku gak bisa bergerak ya? Rasanya mati rasa saat bersentuhan tangan dengan cowok ini? Ottokhae/gimana...", pikir Sonyul.
"Ehem...eheem... sudah belum salamannya? Lengket amat kayak perangko!", goda Hyurin dan anggota Shinee yang lainnya ikutan nyegir lihat kejadian itu. Refleks Minho dan Sonyul melepaskan tangan mereka masing-masing. Sadar kalo udah kelamaan. Hening diantara mereka berdua. Hyurin membuka pembicaraan lagi.
"A,ne/ohya! Sonyul kamu kesini ngapain? Bukan mau ketemu aku, kan?"
"Aaa.... aku mau menemui seseorang!", kata Sonyul sambil menunjukkan bingkisan yang dia bawa.
"Siapa? Pacarmu?", tanya Key oppa.
"Aaaargh... aduh mana mungkin aku bilang kalo aku keluarganya pemilik perusahaan SME ini?" Mereka bisa pikir aneh-aneh lagi! Ottokhae/gimana...", pikir Sonyul bingung.
"Sonyul?", tanya Key oppa lagi.
"A,ne Sonyul itu Key oppa sebenarnya...", jawab Hyurin dan sebelum Hyurin menyelesaikan kalimatnya, Sonyul menyubitnya.
"Aya/aduh! Sonyul~aa! Ada apa sih?", bisik Hyurin ke Sonyul karena sikap anehnya barusan. Anggota Shinee yang di cuekin bingung lihat mereka berdua.
"Aaaaaa.... semuanya! Aku ada urusan penting sama Hyurin! 5 menit aja! Ok?", kata Sonyul sambil menarik Hyurin ke sudut ruangan. Anggota Shinee cuma ngangguk. Gak ngerti ada apa sebenarnya.
"Ya/hey! Sonyul! Ada apa sih kok ngomongnya pake sembunyi-sembunyi? Kayak maen petak umpet aja!", seru Hyurin.
"Ssssst...... entar suaramu kedengaran sama mereka tau! Jinca/beneran!", bisik Sonyul sambil mengacungkan jaring telunjuknya di depan mulut Hyurin.
"Ne, ne/ya! Aku gak berisik lagi! Ada apa sih?", tanya Hyurin penasaran.
"Pokoknya kamu harus rahasiakan kalo aku keluarga pemilik SME!"
"Mwo/oh? Wae/kenapa? Kan bagus kalo mereka tau! Kalo kamu alien baru mereka gak boleh tau!", tanya Hyurin bingung.
"Hush! Ngaco kamu! Aaaaa... pokoknya jangan sampe mereka tau! Entar kujelasin, ok?Jebaaaaal/tolong....", kata Sonyul memelas.
"Ne/ya! Aku gak ngerti ada apa tapi pasti kurahasiakan deh!" , jawab Hyurin mengiyakan.
Sonyul merasa lega karena sahabatnya itu gak macam-macam nanya ini itu tentang dia gak mau ketahuan siapa dia sebenarnya.
"Mianeyo oppa-oppa Shinee! Aku gak bermaksud mempermainkan kalian! Aku cuma gak mau kalian gak mau berteman lagi karena tau aku siapa sebenarnya! Jongmal Mianeeee/beneran maaf!", teriak kata hati Sonyul saat memandangi Shinee satu per satu. Hyurin yang tau sebenarnya cuma bisa geleng kepala lihat tingkah sahabatnya itu. Pikirnya, padahal kan gak perlu ditutup-tutupi segala. Kadang dia gak ngerti apa jalan pikiran Sonyul.
***
Di dorm Shinee, anggota Shinee sedang menikmati waktu istirahatnya. Ada yang nonton tv, tidur, ngegym, main game. Sekarang Minho sedang duduk nonton tv sendirian. Bolak-balik dia ganti channel satu ke yang lain. Hari ini gak ada acara menarik menurutnya. Nyerah ngeganti channel dari satu ke yang lain, Minho malah melamun. Ingat pertemuannya dengan Sonyul. Cieeeeeeee.... plaaaakkkk! Ribut amat ya Authornya!
Minho yang ingat itu malah senyam-senyum sendiri. Hal yang paling gak bisa dia lupain ya tentunya saat Sonyul mengigit tangannya.
"Sonyul ya......", gumam Minho sambil melihat tangannya yang bekas digigit Sonyul. Onew hyung yang lewat mau ke dapur dan lihat Minho senyam-senyum sendiri, menegurnya.
"Ya/oi! Minho! Kamu gak apa-apa? Senyam-senyum sendiri gak jelas begitu!", tegur Onew hyung.
"Oh, a... Onew hyung/kakak! Aku gak apa-apa", kata Minho .
"Jinca/beneran? Lah, terus tadi kenapa senyam senyum sendiri? Aaaa... aku tau! Hahaha", goda Onew hyung.
"Maksudmu hyung?", tanya Minho gak ngerti.
"Gak usah pura-puralah Minho! Kita tau kok!"
"Tau apa?"
"Tadi kamu mikirin siapa tuh namanya temen Hyurin, Sonyul ya kan?"
"Sebenarnya apa yang mau diomongin Onew hyung sih?", pikir Minho.
"Mwo/heh? Kok dia? Anio/gak. Memang di pikiran hyung aku mikirin siapa?", elak Minho.
"Kok tanya aku lagi? Tanya sama hatimu dong!"
Minho yang gak ngerti sama omongan Onew hyung yang muter-muter kayak bajaj kesasar cuma bisa bengong. Onew hyung lalu menegaskan omongannya ke Minho.
Kalo cinta sebaiknya cepat kamu nyatakan sebelum terlambat, kata Onew hyung berlalu meninggalkan Minho terbingung-bingung sendiri.
"Omwo/wow?! Aku.... jatuh cinta sama..... Sonyul?!", seru Minho.
Dag! Dig! Dug! Jantung Minho berdetak kencang saat ingatan tentang Sonyul bergulir di pikirannya. Baru kali ini dia begini. Hangatnya tangan Sonyul saat tangan mereka bersalaman masih terasa. Semua tentang Sonyul jadi begitu indah di mata dan hatinya.
"Aigu/aduh... apa benar aku cinta Sonyul? Bagaimana dengannya?", gumam Minho sambil berpikir menemukan jawabannya.
***
Hari ini Sonyul sedang bantuin oemmanya bersama Yejin oenni bikin makanan karena katanya pacar Chunhee oppa mau datang. Wah, kejutan banget Chunhee yang kayak gitu bisa punya pacar.
"Oemma/mama, pacar Chunhee oppa itu kayak apa?", tanya Sonyul sambil mengaduk adonan.
Oemma juga kurang tau karena gak pernah ketemu, tapi kata oppamu orangnya baik lho! Artis di SME, jawab Wonhee oemma sambil memasak.
"Mwo/eh? Artis di SME? Iyakah oemma? Wah, siapa ya jadi penasaran", kata Sonyul membayangkan.
"Yang jelas gak kayak kamu!", ejek Yejin oennni.
"Aigu... Yejin oenni jahat!", rengek Sonyul.
"Aigu.... sudah dulu bercandanya! Bantuin oemma dulu! Masih banyak kerjaan nih!", kata Wonhee oemma menengahi.
"Ne!", jawab Sonyul dan Yejin oenni serentak.
Gak lama, semua makanan yang akan di sungguhkan selesai. Tinggal tunggu Chunhee oppa dan pacarnya datang. Hyori oenni, Haejin oppa, Shiyeon oenni dan Jongshin appa juga sudah pulang.
Tumben-tumbenan Shiyeon oenni pulang, pikir Sonyul.
Yaiyalah Shiyeon pulang, lah orang Wonhee oemma yang paksa dia kalo gak mana mau dia pulang. Gak lama Chunhee oppa pulang. Tapi kali ini dia gak sendiri. Sonyul dan Yejin oenni langsung lari dan ngintip keluar.
"Wah, serius juga si Chunhee bawa pacar. Kupikir bohong aja tadi", kata Hyori oenni yang ikutan ngintip keluar.
Dengan muka gembira, Chunhee masuk bersama pacarnya itu. Begitu masuk, Wonhee oemma yang memang rencananya mau menyambut mereka sudah di depan pintu daritadi. Wonhee oemma gembira banget pas lihat calon menantunya itu. Gak henti-hentinya Wonhee oemma menanyainya ini itu sampe pacarnya Chunhee kewalahan. Sonyul yang baru bergabung, kaget siapa pacar oppanya itu.
"Taeyeon oenni? Kok bisa ada di sini?", tanya Sonyul bingung.
"Oh! Sonyul? Jadi yang di omongin Chunhee itu kamu?", seru Taeyeon.
"Wah..... hebat!" Jadi Taeyeon "oenni mau jadi oenniku? Asyiiiik", kata Sonyul girang sambil memeluk Taeyeon. Semua tertawa lihat tingkah manja Sonyul.
"Nah, Taeyeon hari ini oemma dan semua masak masakan special buat kamu. Ayo makan sama-sama di sini", ajak Wonhee oemma.
"Gamsahamnida/ terimakasih, Wonhee ahjuma. Mianeyo", kalo merepotkan jawab Taeyeon sopan.
"Gwaenchanayo/gak apa-apa... a, ne panggil Wonhee oemma saja", hehehe, kata Wonhee oemma.
Bisa aja oemma ini, pikir Sonyul.
Makan malam hari terasa seru karena ada Taeyeon onnie datang. Sebenarnya semua gak menyangka kalo pacarnya Chunhee itu Taeyeon. Kok mau sih Taeyeon mau sama Chunhee? Kasihan, cantik-cantik tapi rabun! Jjjjjiiiah!
Selesai makan malam, Sonyul dan oenni-oenninya membantu Wonhee oemma bersih-bersih. Taeyeon oenni sebagai tamu dilarang Wonhee oemma ikut bantu malah tetap aja bantuin. Di dapur saat itu ada Wonhee oemma, Sonyul dan Taeyeon oenni. Mereka ngobrol macam-macam.
"A,Ne! Sonyul di kulkas masih ada makanan yang gak habis hari ini! Kalo kamu mau kasih ke teman-temanmu bawa aja!", seru Wonhee oemma.
"Ne!", jawab Sonyul sambil cuci piring bareng Taeyeon oenni.
Sonyul mengecek makanan di kulkas. Entah kenapa saat itu kok bayangannya Minho, cowok yang dia sebelin malah muncul di benaknya. Mukanya bersemu merah.
"Aiguu...anio/oh hak! Anio! Kok dia sih yang muncul ?", pikir Sonyul sambil geleng kepala. Berusaha menghilangkan bayangan Minho. Taeyeon oenni yang bingung lihat tingkah Sonyul menegurnya.
"Sonyul? Kamu gak apa-apa? Mukamu merah tuh", tanya Taeyeon.
"Aaaa... anio! Anio/gak! Gwaenchanayo/gak apa-apa....hahahaha", jawab Sonyul berusaha menyembunyikan.
Tapi......., pikir Sonyul bingung. Entah kenapa kok kayaknya dia lagi aneh begini. Kasih atau gak ya?
***
Gak biasanya habis pulang sekolah Sonyul pergi keluar. Ya, hari ini dia pergi ke kantor SME. Entah ada angin topankah, angin barat atau angin apa kok bisa-bisanya Sonyul kepikiran pergi ke sana lagi.
Sesampainya di kantor SME, Sonyul bukannya masuk malah mondar-mandir gak jelas. Bingung mau masuk apa gak. Tapi akhirnya dia nyerah dengan debatan pikirannya sendiri. Ragu-ragu dia masuk ke kantor SME dan mencari ruang artis-artis berkumpul.
Hari ini ada pemotretan Kim Hyurin, sahabatnya dengan Shinee! Ternyata mereka di potret sama-sama karena mereka membuat lagu duet. Sonyul yang sudah menemukan target yang daritadi dicari-cari bukannya malah datangin eh malah sembunyi. Sonyul jadi gugup luar biasa. Lagi-lagi gak biasanya dia begini. Sonyul ngintip lagi tapi emang Sonyulnya gak bakat sembunyi-sembunyi atau apa lagi-lagi Hyurin menemukannya.
"Sonyul! Ayo kesini! Ngapain kamu sembunyi di situ?", panggil Hyurin.
"He?!...ne!", jawab Sonyul ragu-ragu.
"Wah, ada apa ini sobatku kesini? Nyari Minho ya? Hehehe", goda Hyurin.
Sonyul yang sudah ketahuan telak apa niatnya ke SME cuma bisa diam dan pipinya perlahan-lahan bersemu merah. Hyurin yang tadinya hanya bermaksud bercanda jadi geli sendiri dan kaget lihat reaksi sahabatnya itu.
"Ya! Sonyul! Tadi aku cuma bercanda kok dianggap serius sih? Hahaha".
"Si...siapa yang cari dia? Anio/gak! Aku ke sini karena ada makanan lebih jadi kalian kubawakan makanan! Nih!", kata Sonyul sambil memperlihatkan makanannya. Sebenarnya ini rahasia! Hyurin aja sahabatnya Sonyul gak tau. Sonyul ngebuatin makanan special buat Minho sebagai pernyataan maafnya. Jadi, punya Minho khusus.
Sonyul mulai ngebagiin makanan yang dia bawa. Shinee sih senang aja di kasih kayak gitu.
"Wah, gamsahamnida/terimakasih Sonyul! Sering-sering aja begini! Gak apa-apa. Hehehe", canda Onew oppa. Semuanya ketawa dengar itu. Tiba giliran Sonyul kasih ke Minho. Dia memang sengaja ngasih terakhir karena punya Minho khusus sih.
"Ya! Ini.. punyamu", kata Sonyul ngasih makanan ke Minho.
"Gamsahamnida/terimakasih Sonyul!", kata Minho sambil tersenyum kegirangan. Para anggota Shinee yang lain dan Hyurin ketawa nyegir pas sesi Sonyul kasih makanan ke Minho.
"Lho, Sonyul kok kamu pake sarung tangan? Kan panas", tanya Minho.
Sonyul kaget karena ada yang menyadari itu langsung menyembunyikannya. Ini rahasia juga lho! Sonyul kan mau kasih makanan ke Minho tapi ada satu masalah yang dia punya, dia kan gak bisa masak kok malah mau kasih makanan ke Minho? Yah, bisa di bayangin sendiri betapa hancurnya dapur oemmanya. Kebetulan yang lihat Haejin oppa. Kalo gak tamat riwayatnya. Sonyul langsung nangis-nangis ke Haejin oppa minta tolong di bantuin. Untung oppanya bisa masak. Dan jadilah makanan buatan Sonyul dan Haejin oppa.
"Aaaa.... gwaenchanayo/gak apa-apa! Beneran, hehehe", jawab Sonyul gugup.
Minho yang gak percaya omongan Sonyul, langsung menarik tangannya Sonyul. Membuka sarung tangannya. Tangan Sonyul luka sana sini. Sonyul yang sudah ketahuan cuma bisa terdiam. Malu.
"Sudah kuduga...", kata Minho.
"Wah, Sonyul noona kok tangannya luka-luka?", tanya Taemin.
"Iya nih... aaa... aku tau...", kata Hyurin tersenyum. Dia yang sudah tau luar dalam sahabatnya itu cuma bisa tersenyum geli.
"Ssttt.... Hyurin!", kata Sonyul menyuruh sahabatnya itu diam. Dia benar-benar sudah salting berat.
"Sekali lagi, gamsahamnida Sonyul! Pasti kumakan deh! Hahaha", kata Minho tertawa.
Sonyul senang sekaligus gugup lagi-lagi cuma bisa diam. Para anggota Shinee yang mulai ngerti ada apa cuma cengar-cengir.
Bisa juga ya kamu Sonyul...hehehe, goda Hyurin sambil merangkul sahabatnya itu.
***
Di dorm Shinee, Minho di kamarnya sendiri melamun. Cengar-cengir ingat kejadian saat Sonyul datang. Tiba-tiba dia teringat makanan yang di kasih Sonyul. Minho sudah lihat isi makanan yang juga di kasih ke hyung-hyungnya. Isinya semua sama.
"Isinya apa ya?", pikir Minho sambil membuka bungkusan makanan.
Sekarang dia lihat isi makanan yang dia punya. Ternyata isinya lain dan ada satu hal yang beda. Sonyul memberinya cokelat dan ada pesan di dalamnya. Minho membacanya.
To: Choi Minho
Selamat makan ya!^^
Miane soal kejadian kemarin! Tapi tanganmu sudah gak sakit kan?
PS: Miane, kalo cokelatnya kemanisan!><
From: Lee Sonyul
Selesai membaca, Minho lagi-lagi tertawa. Dia membayangkan wajahnya Sonyul. Klek! Pintu kamar Minho dibuka. Ada Taemin masuk. Minho yang kaget kamarnya di masuki orang gak sempat menyembunyikan makanan dari Sonyul.
"Aigu, ada Taemin lagi! Ngapain dia masuk ke kamarku?", pikir Minho.
"Aaa... Minho hyung curang! Punya makanan gak bagi-bagi!", kata Taemin.
"Anio, bukannya kamu sudah dapat juga dari Sonyul?", kata Minho.
"Kok beda? Aaa... ada cokelatnya lagi!", kata Taemin sambil mengambil cokelatnya.
"Jangan Taemin!", kata Minho sambil berusaha merebut cokelat dari Taemin.
Para anggota Shinee yang penasaran ada ribut apa di kamarnya Minho langsung masuk ke kamar Minho. Minho dan Taemin masih aja rebutan cokelat. Cokelatnya di lempar kesana-kemari membuat Minho susah mau merebutnya. Taemin lempar ke Key.
"Key hyung, tangkap!", teriak Taemin. Key hyung yang gak tau ada apa ikut aja lempar-lemparan. Sekarang Jonghyun hyung yang kena lalu terakhir ke Onew hyung. Onew hyung yang mau tau apa isinya gak membiarkan Minho merebutnya.
"Jangan, hyung!", seru Minho yang berusaha merebut cokelat itu dari Onew hyung. Tapi terlambat Onew hyung sudah membuka dan masih ada surat Sonyul. Onew hyung membacanya keras-keras.
"SELAMAT MAKAN YA! MIANE SOAL KEJADIAN KEMARIN! TAPI TANGANMU SUDAH GAK SAKIT KAN? PS: MIANE KALO COKELATNYA KEMANISAN! FROM: LEE-SO-NYUL! HAHAHA!", teriak Onew hyung.
"Aduh, hyung! Kurang nyaring bacanya! Kenapa gak pake toak aja sekalian?", pikir Minho.
Key, Jonghyun, dan Taemin langsung menyoraki Minho. Minho cuma bisa ketawa dan wajahnya memerah.
"Huuu... Minho diam-diam yaaaa....hahaha!", goda Key Hyung.
"Iya nih, curang!", seru Jonghyun hyung.
"Minho hyung, minta cokelatnya dong!", kata Taemin dengan muka memelas.
"Cieeee.... jadi ini dari Sonyul? Pantas, tumben kamu ngurung diri di kamar! Karena ini toh!", kata Onew hyung sambil menunjukkan cokelatnya. Minho langsung merebutnya.
"Sudah, jadian aja sama Sonyul! Kami dukung kok! Hehehe", goda Key hyung sambil merangkul Minho. Minho yang gak tahan di godain, kabur keluar kamar. Gak lupa dia bawa makanan dari Sonyul.
"Kenapa sih mereka datang pada saat yang gak tepat? Kabur aja ah!", pikir Minho.
"Ya! Minho mau kemana?", tanya Key hyung. Tapi yang di panggil cuek aja langsung ngacir.
Para anggota Shinee yang lihat Minho kabur cuma bisa geleng kepala.
Dasar Minho! Malu kali dia ya!, seru Onew hyung.
***
Karena kejadian di dorm Shinee, Minho selalu jadi bahan olok-olokan teman-temannya. Minho yang cuek kadang terganggu lalu sering kabur kalo lagi istirahat. Onew oppa yang memang lagi kumat jailnya malah berusaha mencari Minho. Tapi dia malah ketemu Kim Hyurin.
"Ya! Hyurin kamu lihat Minho gak?", tanya Onew oppa.
"Anio, memang kenapa oppa?"
Sini ku kasih tau hal yang menarik!, bujuk Onew oppa. Dia mulai membisiki Hyurin. Hyurin yang ngerti langsung mau diajak kerjasama.
"Beres, Onew oppa!", kata Hyurin sambil mengacungkan jempol setuju.
***
Hp Sonyul berbunyi, segera dia angkat.
"Yoboseyo?/hallo Oh, Hyurin wae/kenapa?", tanya Sonyul.
"Sonyul, kamu gak ke sini lagi? Minho kangen tuh! Hihihi", goda Hyurin.
"Mwo....! Sok tau kamu! Mana mungkiiiin", elak Sonyul.
"Ooo.... jadi kamu mau dia kangen beneran? Cieee.....hahaha", goda Hyurin lagi.
"Aniooooooooooo.....", seru Sonyul yang wajahnya memerah. Coba Hyurin di situ, pasti Sonyul tambah di godain.
"Pokoknya kamu harus kesini kalo kamu ada waktu! WAJIB! Ok? Bye,bye... Annyeong/bye bye", kata Hyurin lalu menutup telpnya.
"He? Yoboseyo? Hyurin? Iiih, gak jelas banget anak ini! Belum selesai ngomong kok di tutup. Aneh!", kata Sonyul.
***
Hari ini Sonyul datang lagi ke SME. Kali ini karena suruhannya Hyurin. Anehnya kok dia datang aja padahal cuma di suruh. Dengan malas dia melangkahkan kakinya masuk ke ruangan tempat Hyurin dan Shinee tentunya.
"Annyeong, Sonyul...", sapa Hyurin sambil tersenyum girang ketika Sonyul datang.
"Annyeong... kayaknya kamu girang banget aku datang", jawab Sonyul.
"Annyeong Sonyul! Wah datang juga!", sapa Onew oppa muncul tiba-tiba.
"Mwo? Kalian berdua kenapa? Wae? Mencurigakan!", tuding Sonyul.
Hyurin dan Onew oppa hanya tersenyum jahil ke Sonyul. Cuma mereka berdua yang tau artinya. Sonyul cuma bisa bingung dan hati-hati sama rencana jahil mereka walau gak tau apa itu.
Sonyul di ajak ke ruang Shinee berkumpul. Tentunya ada Minho dong. Lagi-lagi Sonyul salting. Hyurin dan para anggota Shinee menjalankan rencananya. Sonyul di paksa duduk dekat Minho. Karena bangku terbatas mau gak mau Sonyul di sebelah Minho. Hening. Canggung. Sempat mata mereka bertemu tapi karena keduanya kaget mereka saling buang muka. Hening lagi. Hyurin mulai menjalankan rencananya.
"Onew oppa hari ini gak sibuk kan? Tolong temani aku belanja. Sebentar aja kok! Jebal...", pinta Hyurin. Onew oppa yang mengiyakan langsung pergi tapi sebelumnya dia memberi isyarat ke teman-teman Shinee menjalankan rencana mereka.
"Hoam...aku ngantuk...ayo pulang Key, Taemin!", ajak Jonghyun. Key dan Taemin yang di ajak Jonghyun langsung beranjak dari bangkunya. Sonyul yang sadar di tinggal protes.
"Ya! Kalian mau kemana? Hyurin kok kamu malah pergi sih? Padahal nyuruh aku ke sini!", tanya Sonyul.
"Kamu di sini aja dulu soalnya aku mau belanja sama Onew oppa! Ok?"
"Aku ikut dong!", pinta Sonyul.
"Sudah, kamu di sini aja. Masa kamu tega ninggalin Minho sendirian? Duduk tenang dan tunggu kami kembali. Bye, bye... annyeong", kata Hyurin sambil melambaikan tangannya lalu berjalan meninggalkan Sonyul dan Minho.
Sisa Sonyul dan Minho berdua. Hening. Aneh. Canggung. Masing-masing sibuk sama pikirannya sendiri. Tiba-tiba hp Sonyul berdering.
"Yoboseyo/hallo? Hyurin?", jawab Sonyul.
"Sonyul....gimana sama Minho di sana? Aman?", tanya Hyurin usil.
"Ya/hey! Kamu sengaja ya?"
Terdengar Hyurin sedang ngobrol juga dengan seseorang. Kayaknya sih Onew oppa soalnya mereka pergi berdua. Lalu Hyurin ngomong lagi di telpon.
"Mianeyo/maaf, Sonyul. Kami buru-buru nih! Bye, annyeong/bye bye"..., kata Hyurin menutup telp.
"Yoboseyo/hallo? Hyurin? Ya/hei!", kata Sonyul bingung karena lagi-lagi Hyurin menutup telpnya padahal Sonyul belum selesai ngomong.
"Wae/kenapa?", tanya Minho.
Ini Hyurin nutup telpnya padahal aku belum selesai ngomong. Dasar!, jawab Sonyul sebal. Sonyul duduk lagi tapi di kasih jarak satu bangku kosong dari tempat Minho dan Sonyul duduk di bangku berikutnya. Hening. 5 menit. 10 menit. Sampe 20 menit mereka diam. Tiba-tiba, Kruuuuk!
Minho yang mendengar suara aneh itu menoleh ke Sonyul. Begitu juga Sonyul. Muka Sonyul memerah. Sadar kalo itu bunyi perutnya yang minta diisi.
"Hahaha.... mianeyo/maafkan. Perutku memang suka berisik!", kata Sonyul malu.
"Aigu/aduh... kok perutku bunyi di saat yang gak tepat sih?", pikir Sonyul.
"Kamu belum makan?", tanya Minho.
"Anio/gak", jawab Sonyul.
Minho beranjak dari tempat duduknya dan mengajak Sonyul keluar.
"Ya! Mau kemana?", tanya Sonyul bingung.
"Kamu lapar kan? Ga ja!/ayo pergi", kata Minho sambil menarik Sonyul. Sonyul yang memang lapar ngikut aja tanpa protes.
Di restoran, Sonyul malah cuma diam aja. Gak nyentuh makanannya. Bingung mau mulai darimana.
"Gak makan? Kamu lapar kan? Atau kamu gak suka?", tanya Minho.
"Anio/gak!", kata Sonyul sambil memulai makan. Karena gugup dan terlalu semangat Sonyul tersedak.
"Uhuk! Uhuk!", suara batuk Sonyul sambil berusaha mengambil air minum. Minho yang melihat membantu mengambilkan air. Sonyul langsung meneguknya sampe habis.
"Gwaenchanayo/gak apa-apa?", tanya Minho.
"Ne! Gwaenchanayo/gak apa-apa... tenang! Hehehe", jawab Sonyul malu menyadari tingkahnya tadi. Minho yang geli gak tahan menahan tawanya.
"Hahaha.... kamu menarik ya?", kata Minho geli sambil menahan tawanya dengan susah payah.
"Mwo? Menarik? Maksudnya?", tanya Sonyul gak ngerti. Minho cuma tersenyum saat di tanya Sonyul. Senyum yang punya arti dalam dan hanya Minho yang tau maksudnya. Sonyul lagi-lagi bengong karena bingung kok di tanya cuma senyum aja.
"A, ne! Kamu yang ngajak aku kesini, kamu juga ikut makan dong!", kata Sonyul.
"Ne! Ne/iya!", jawab Minho mulai makan juga.
"Wah, ini enak!", seru Minho saat mencoba salah satu makanan.
"Jinca/beneran? Mau dong!", kata Sonyul. Minho langsung menyuapinya.
"Hmmmm... enak! Enak!", seru Sonyul girang. Tapi sesaat dia langsung sadar apa yang dilakukannya sama Minho barusan.
"Hah! Apa yang kulakukan sama Minho tadi? Kok dia suapin aku terus aku mau? Bekas dia lagi! Aigu/aduh... sudah gak beres otakku! Kemasukan cacing kali nih!", pikir Sonyul.
"Sonyul? Wae/kenapa?", tanya Minho karena Sonyul tadi sibuk sama pikirannya sendiri.
"Anio! Anio/gak! Gwaenchana/gak apa-apa... hahaha", jawab Sonyul salting.
Mereka mulai makan lagi sampe semua makanan yang mereka pesan tandas isinya.
"Wah, aku kenyang. Gamsahamnida/terimakasih Minho", kata Sonyul.
"Ne! Sama-sama. A,ne! Kamu suka makanan tadi?", tanya Minho.
"Suka banget... rasanya mau makan terus! Hehehe", seru Sonyul.
"Mau ku buatkan?"
"Mwo? Kamu bisa masak?", kata Sonyul kaget.
"Bisa dong! Datang aja ke dorm Shinee", ajak Minho.
"Memangnya boleh? Lagipula aku gak tau dorm kalian, tanya Sonyul ragu.
Pinjam hpmu", kata Minho. Sonyul langsung memberikannya. Dengan cekatan Minho menuliskan nomor hpnya di hp Sonyul dan memberikannya ke Sonyul.
"Nanti malam kutelpon", bisik Minho sambil berjalan meninggalkan Sonyul. Melambaikan tangan ke Sonyul. Sonyul membatu sesaat lalu sadar wajahnya memerah lagi.
"Ne/ya!", jawab Sonyul.
***
Sudah lewat 15 menit Sonyul bolak-balik di kasurnya. Lihat hpnya bunyi apa gak. Kayaknya dia pengen banget di telpon Minho. Gelisah terus.
"Apa dia sudah tidur ya makanya gak jadi telpon?", pikir Sonyul.
Sonyul kembali bolak-balik di kasurnya. Capek nungguin Minho telpon, Sonyul tertidur. Tok! Tok! Sonyul terbangun suara berisik itu. Mencari asal suara.
"Siapa sih?", seru Sonyul yang masih tertidur berjalan menuju jendela kamarnya dan membukanya. Betapa kagetnya siapa yang di ada di bawah, di depan rumahnya.
"Minho!", pikir Sonyul.
Minho tersenyum sambil melambaikan tangannya ke Sonyul. Lalu Minho mengambil sesuatu di kantongnya. Ternyata hpnya dan dia menaruh di kupingnya dan masih menghadap ke arah Sonyul. Sonyul yang mengerti kode yang di berikan Minho langsung mengambil hpnya. Dan benar saja Minho menelponnya.
"Yoboseyo?/hallo", kata Sonyul.
"Mianeyo/maaf, Sonyul. Aku baru bisa telpon soalnya kalo di dorm Shinee aku pasti di ganggu hyung-hyung dan dongsaeng/adik", kata Minho.
"Gwaenchanayo/gak apa-apa.... a,ne tau darimana kamu rumahku? Aku kan gak pernah kasih tau", tanya Sonyul.
"Oh, itu dari Onew hyung dan Hyurin. Aku juga gak ngerti awalnya mereka kasih itu ke aku".
"Dasar Onew oppa dan Hyurin sama aja dua-duanya! Ternyata memang mereka merencanakan sesuatu!", pikir Sonyul.
"Sonyul?", tanya Minho bingung karena tiba-tiba Sonyul diam.
"Aaa.... gwaenchanayo/gak apa-apa... tadi gak tau mau ngomong apa makanya diam aja, hehehe", jelas Sonyul.
Hatchim!
Terdengar suara bersin Minho dari telpon.
"Dingin ya di luar?*, tanya Sonyul.
"He-eh!", jawab Minho.
*Tunggu di bawah ya? Aku kesana!", seru Sonyul.
Sebelum Minho menjawab, Sonyul sudah bergerak duluan. Sonyul yang kasihan sama Minho lansung mengambil syalnya dan buru-buru turun ke bawah. Membuka pintu dan menghampiri Minho. Sonyul yang melihat sosok Minho yang nyata di depan matanya masih gak percaya dan merasa di sedang bermimpi.
"Sonyul?", panggil Minho.
"Eeh... ini", kata Sonyul sambil memakaikan syal ke Minho.
"Gamsahamnida/terimakasih...", kata Minho sambil tersenyum.
Sama-sama, jawab Sonyul yang wajahnya mulai berubah bersemu merah. Untung malam jadi gak terlalu kelihatan.
"A,ne ini alamatnya", kata Minho sambil mengeluarkan secarik kertas dari kantongnya dan memberikannya ke Sonyul. Di situ tertulis alamat dorm Shinee.
"Gamsahamnida/terimakasih... aku sudah gak sabar! Hehehe", kata Sonyul keceplosan. Sonyul langsung sadar dan malu.
"Aigu... payahnya aku ini! Kok bisa keceplosan sih? Tidaaaaaaaaaaaak", pikir Sonyul.
Minho yang mendengar itu diam sesaat lalu dia tersenyum.
"Aku pulang dulu ya? Thanks buat syalnya. Bye...", kata Minho sambil mengelus kepala Sonyul dan berbalik jalan meninggalkan Sonyul. Tidak lupa dia melambaikan tangannya ke Sonyul dan jalan lagi. Sonyul terdiam membatu karena Minho mengelus kepalanya. Wajahnya memerah lagi kayak kepiting rebus deh. Ya kalo kepiting betulan mah enak, lah ini wajahnya Sonyul mana enak???? Jjjiiiaaah!
Datang juga hari dimana Sonyul akan pergi ke dorm Shinee. Sonyul gugup banget. Di sekolah tadi kerjanya Cuma melamun aja. Untung aja gurunya gak sadar kalo gak Sonyul bisa aja di sambit sama penghapus papan tulis.
Di rumah juga gitu. Berjam-jam dia bingung mau pake baju apa. Isi lemarinya di hambur semua. Akhirnya dia menemukan baju yang cocok untuknya. Jujur, semua baju-baju Sonyul kebanyakan kaos dan jeans. Gak ada feminimnya sama sekali. Untung dia belum buang baju yang di belikan sama oemma. Oemmanya pernah memaksanya pakai baju itu karena khawatir sama ketomboyannya Sonyul. Tapi ya namanya Sonyul, biar di paksa kayak apa mana dia mau.
Hari ini karena di paksa keadaan juga, dia mau pakai. Mungkin dia akan di ejek habis-habisan sama Hyurin dan oenni-oenninya kalo mereka lihat Sonyul pake baju yang jelas-jelas bukan Sonyul banget. Gak lama Sonyul siap pergi. Ini masih di rumahnya sendiri Sonyul sudah gugup gak keruan, apalagi kalo sampe di dorm Shinee bisa pingsan dia di sana! Gak jadi makan dong?
Sonyul pergi dengan kesana siap dan gak siap deh. Habis dari tadi jantungnya dag, dig, dug karena gugup.
Nekat aja daripada gak ya kan?, pikir Sonyul.
Di depan dorm Shinee, Sonyul bukannya malah pencet bel malah berdiri aja. Ragu mau masuk. Malah tarik napas, buang napas. Gitu terus. Tapi di lihatnya jam lalu Sonyul mikir, kalo aku kelamaan kasihan Minho, tapi malu! Iya, gak, iya....
Terdiam sesaat. Akhirnya dengan segala keberanian Sonyul memencet bel dorm Shinee. Ting! Tong!
"Mudahan Minho yang bukaain! Mudahan Minho!", pikir Sonyul berharap begitu karena kalo gak dia pasti jadi bahan olok-olokan oppa-oppa Shinee deh. Sonyul terus berkomat kamit begitu sambil menutup matanya. Krek! Pintu di buka dan Sonyul mulai membuka matanya, berharap permohonan terkabul.
"Ya, tuhan! Gamsahamnida/terimakasih! Yang bukaain Minho! Untung deh!", teriak Sonyul dalam hati.
"Sonyul?", kata Minho yang kalo di lihat dari wajahnya dia seperti terkejut akan apa yang di lihatnya sekarang, di hadapannya. Sonyul Cuma bisa tersenyum. Malu karena penampilannya lain dari biasanya dan juga malu sama Minho. Lama mereka terdiam di depan pintu. Akhirnya Sonyul membuka pembicaraan.
"Eng... aku gak di suruh masuk nih?", tanya Sonyul. Minho sadar kalo dari tadi mereka diam-diaman aja di depan pintu mempersilahkan Sonyul masuk.
"Aaa... mianeyo/maaf! Ayo masuk!", ajak Minho.
Baru beberapa langkah, Sonyul sudah terkagum-kagum dengan dorm Shinee yang mewah. Jantungnya berdebar kencang. Baru kali ini dia ke rumah cowok dan bukan pacarnya lagi. Dia juga heran kok bisa Ahjussinya gak tanggung-tanggung mengeluarkan biaya buat artis-artisnya. Kayak dorm Shinee ini.
"Dasar Ahjussi/paman! Rumahku aja biasa-biasa aja kok bisa dorm ini segitu mewahnya?", pikir Sonyul.
"Sonyul! Aku masih masak di dapur. Kamu tunggu aja di ruang tamu ya", kata Minho sambil mengantarkan Sonyul ke ruang tamu dan setelah itu kembali lagi ke dapur.
Sonyul duduk di ruang tamu sendirian. Entah kemana para anggota Shinee yang lain. Saat Sonyul sibuk datang Taemin.
"Sonyul Noona/kakak! Annyeong/hallo!", sapa Taemin.
"Taemin! Annyeong! Baru darimana?", tanya Sonyul.
"Baru dari kamar. A,ne ngapain Sonyul noona ke sini?", tanya Taemin pengen tau.
"Aaa..... eng... itu Minho ngajak kesini", jawab Sonyul salting.
Taemin hanya menjawab dengan senyuman misteriusnya. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang.
"Kalo gitu Minho hyungnya kemana?", tanya Taemin.
Katanya di dapur masih masak dan aku di suruh nunggu disini, jelas Sonyul.
"A,ne daripada Sonyul noona sendiri disini ayo ke dapur aja sekalian!", ajak Taemin.
"Tapi....", jawab Sonyul ragu.
"Gwaenchanayo/gak apa-apa... ga ja!/ayo", seru Taaemin sambil menarik Sonyul ke dapur.
Di dapur, Minho masih sibuk dengan masakannya sampe dia gak sadar Sonyul dan Taemin datang.
"Minho hyung!", panggil Taemin.
"Taemin! Lho Sonyul?", seru Minho.
"Eeh... ini Taemin yang ajak!", kata Sonyul.
"Gwaenchanayo/gak apa-apa Minho hyung kalo Sonyul noona di sini?", kata Taemin.
"Aaa...ne! Kamu duduk di sana aja ya Sonyul. Sebentar lagi jadi kok!", kata Minho sambil memeriksa masakannya.
Akhirnya Sonyul duduk lagi di meja makan. Menunggu masakan Minho selesai. Taemin menawarinya minum. Sonyul hanya tersenyum setuju.
"Sonyul noona kubuatkan minum ya? Tunggu sebentar!", kata Taemin. Lalu dia membuatkan minum buat Sonyul. Sementara Minho sibuk dengan masakannya, Taemin punya rencana jahat dan iseng. Dia sebenarnya gak suka kalo ada orang lain masuk dorm mereka apalagi cewek. Dia sangat gak setuju saat hyung-hyungnya mengajaknya menjalankan rencana mendekatkan Sonyul seperti sekarang ini. Seharusnya sih dia dan hyung-hyung pergi keluar membiarkan Minho dan Sonyul berduaan tapi dia diam-diam pulang karena sebel dan gak sertuju dengan rencana hyung-hyungnya. Dia pengen Sonyul kapok dan gak kesini lagi. Selesai buat minuman, Taemin ke tempat Sonyul.
"Sonyul noona, ini minumannya", kata Taemin sambil membawa nampan berisi minuman.
"Ne/ya! Gamsahamnida/terimakasih Taemin!", jawab Sonyul.
Minho datang dari dapur melihat keadaan Sonyul.
Minho hyung! Ayo minum dulu! Sudah kubuatkan minuman, kata Taemin.
"Gamsahamnida Taemin!", jawab Minho lalu ikut duduk bersama Taemin dan Sonyul.
"Masakanmu sudah jadi?*, tanya Sonyul.
"Tinggal sedikit lagi. Tunggu aja", kata Minho.
"Ayo di minum dong Sonyul noona! Kan sudah kubuatkan!", desak Taemin.
"Ne!", jawab Sonyul sambil meneguk minumnya. Betapa kagetnya dia dengan rasa minuman yang di buatkan Taemin.
"!!!!!!!!!!?????????"
"Wae/kenapa?", tanya Minho yang melihat keanehan Sonyul saat meneguk minuman tadi.
"Gwaenchanayo.....", kata Sonyul yang berusaha menyembunyikan ekspresinya yang aneh.
"Sialan Taemin! Masa minumanku di kasih garam? Memangnya aku sayur kurang garam apa? Aigu....", pikir Sonyul.
"Jinca/beneran? Tapi kok..." , kata Minho gak yakin.
"Huhuhu, rasain kamu Sonyul noona! Emangnya enak minum pake garam?", pikir Taemin.
"Uhuk, uhuk! Gwaenchanayo....", kata Sonyul meyakinkan.
"Kuambilkan air putih ya Sonyul noona?", tawar Taemin.
Saat Minho dan Sonyul sibuk ngobrol, Taemin diam-diam menengok ke dapur melihat masakan Minho. Dan lagi-lagi dia punya rencana jahat. Taemin menengok kanan kiri melihat apakah ada tanda-tanda Minho mau ke dapur. Dirasa aman, Taemin memulai aksinya. Dia memasukan bubuk cabe yang banyak ke masakan Minho. Menganduknya sampe rata sehingga gak kelihatan lagi dan sudah bercampur dengan masakan Minho. Setelah itu Taemin kembali ke ruang tempat Minho dan Sonyul berada.
"Sonyul noona/kakak, ini air putihnya. Sudah gak apa-apa?", tanya Taemin sambil menyerahkan segelas air ke Sonyul.
"Ne/iya! Gwaenchanayo/ya gak apa-apa...", kata Sonyul sambil menerima segelas air dari Taemin.
Minho kembali ke dapur memeriksa masakannya. Masakan Minho sudah jadi dan mereka berkumpul di ruang makan.
"Wah, kayaknya enak!", seru Sonyul saat melihat masakannya Minho.
"Iya dong! Siapa dulu yang masak! Hehehe", kata Minho.
"Ayo, Taemin duduk di sini juga!", ajak Sonyul saat melihat Taemin bengong aja melihat mereka berdua.
"Ayo, Sonyul. Cobain", kata Minho.
Sonyul mulai mencoba salah satu masakan Minho. Baru aja mau dikunyah, lagi-lagi Sonyul dikagetkan dengan rasanya.
"!!!!!!?????"
"Sonyul?", tanya Minho.
"Aaa.... mashita/enak! Hahaha", jawab Sonyul dengan muka aneh untuk kedua kalinya.
Minho bingung dengan ekspresi dan ucapan Sonyul yang gak sama daritadi.
"Mungkin perasaanku ajakah Sonyul aneh daritadi?", pikir Minho.
"Aiguu/aduh...... gila! Kok pedas banget sih masakannya Minho? Lidahku terasa terbakar nih! Tapi gak mungkin bilang ke Minho kan? Semangat Sonyul!", pikir Sonyul.
Sonyul melanjutkan makannya. Sebenarnya dia sudah gak tahan tapi dia berusaha demi Minho karena gak enak sama Minho. Tapi tetap aja ekspresinya Sonyul gak bisa di bohongin. Karena terlalu banyak makanan yang dia makan sekarang wajahnya memerah karena kepedesan dan keringatan. Minho menyadari keanehan Sonyul.
"Sonyul? Kamu gak apa-apa? Wajahmu merah dan kamu keringatan", tanya Minho khawatir.
"Ne/iya! Hahaha...", jawab Sonyul dipaksakan.
"Aigu, aku sudah gak tahan! Ottokhae/gimana? Sabar Sonyul! Kamu pasti bisa!", teriak Sonyul dalam hati.
Karena sudah sampe batas maksimal Sonyul menahan kepedasannya, badan Sonyul bergetar. Dan... Bruk! Teng! Teng! Sonyul pingsan dengan sukses!
"Aigu/aduh..... mianeyo/maaf Minho........ aku sudah gak tahan lagi....", pikir Sonyul.
"SONYUL~AAAAA!!!!!!*, teriak Minho karena kaget lihat Sonyul tergeletak.
Taemin juga gak kalah kagetnya dengan kejadian itu. Dia gak nyangka kalo tingkah isengnya akan berdampak seperti ini. Dia jadi bingung dan merasa sangat bersalah.
Minho berusaha menyadarkan Sonyul tapi Sonyul gak bangun-bangun. Akhirnya Sonyul di gendong Minho ke kamar.
Wajah Minho pucat dan terbesit kekhawatiran di wajahnya. Dia tetap berusaha membangunkan Sonyul.
To be Continue...
Sonyul pingsan????? Lalu bagaimana keadaannya nanti?
Minho wajahnya pucat dan kelihatannya khawatir dengan keadaan Sonyul, apakah dia ada hati sama Sonyul?
Penasaran??
Kalo mau tau jawabannya baca Kejujuran Cinta part 3 ya...
Makasih yang sudah mau baca dan mampir.
Semoga hidup kalian berkah *aaamiin
Jangan lupa RCLS
READ, COMMENT, LIKE, SHARE
Sebagai bentuk dukungan kalian
See you next time
Take care
Bye bye ❤️❣️