Soundtrack: SNSD - Mistake
Hari ini di dorm Shinee baru saja terjadi hal yang gak di duga sama sekali. Sonyul pingsan. Hanya ada Minho dan Taemin yang berada di dorm Shinee. Para anggota Shinee yang lain memang sengaja pergi keluar karena tau Sonyul akan datang. Tapi memang dasar Taemin nakal, bukannya malah ikut pergi dia malah pulang dan mengerjai Sonyul sampe begini jadinya. Taemin jadi takut dan merasa bersalah. Dia gak berani menatap Minho hyung/kakak yang wajahnya pucat karena kelakuan isengnya sama Sonyul. Hening.
Ting! Tong!!
Bunyi bel memecahkan keheningan. Taemin yang memang gak betah lama-lama di kamar itu segera beranjak ke depan membukakan pintu. Tenyata hyung-hyungnya yang pulang.
"Lho, Taemin! Kamu sudah pulang? Kemana aja tadi di cariin!", seru Key hyung.
Taemin malah menunduk dan terdiam. Dia takut kalo para hyungnya tau kalo dialah pelaku yang membuat Sonyul pingsan.
"Taemin, wae/kenapa?", tanya Onew hyung yang melihat keanehan pada Taemin.
*A,ne!/ohya Mana Minho dan Sonyul?", tanya Jonghyun hyung.
"Aaaa.... palingan mereka lagi pacaran! Hahaha", seru Onew hyung.
"Minho......", panggil Key hyung sambil mencari Minho di kamarnya. Hyung yang lain penasaran akan keberadaan Minho dan Sonyul akhirnya mengikuti Key ke kamar Minho.
"Aigu/aduh! Mampus aku! Dasar Taemin pabo/i***t!", pikir Taemin.
Klek! Pintu kamar Minho di buka Key hyung. Minho yang daritadi wajahnya pucat dan tegang sedikit mengendor saat hyung-hyungnya masuk.
"Minho gimana kamu sama Sonyul.... Aigu/aduh! Siapa itu yang tidur di kasurmu?!", seru Key hyung yang kaget lihat Sonyul terkapar di kasur Minho. Para hyung yang lain juga terkejut melihat kondisi Sonyul.
"Gimana ceritanya kok Sonyul bisa begini???", tanya Onew hyung gak sabar.
Minho mulai menceritakan kejadian yang barusan terjadi. Para hyungnya dengan seksama menyimak dengan berbagai ekspresi. Taemin yang takut kalo ketahuan hanya berdiri di depan pintu melihat hyung-hyungnya.
"Minho, aku salut. Ternyata kamu bisa juga ya?", seru Key hyung menepuk pundak Minho.
"Mwo/oh? Maksud hyung?", tanya Minho bingung.
"Aigu/aduh.... Minho kalo aku jadi kamu gak akan melewatkan kesempatan ini!", goda Onew hyung.
"Kamu taulah maksud Onew hyung apa kan Minho? Hahaha", kata Jonghyun hyung.
Minho yang ngerti maksud hyung-hyungnya, mendadak jadi sebal. "Ya/hey! Dasar kalian kok bisa berpikiran seperti itu?", tegur Minho.
Onew, Key dan Jonghyun hyung yang melihat ekspresi Minho seperti malah ketawa terbahak-bahak.
"Hahahaha, sabar Minho! Kami Cuma bercanda! Gwaenchanayo/gak apa-apa...", kata Onew hyung merangkul pundak Minho.
"Ne/ya! Tenang, Sonyul gak akan kami akan ambil kok! Hahaha", seru Key hyung yang susah payah menghentikan tawanya.
"Aigu/aow.... perutku sakit nih ketawa terus! Nah, sekarang mau gimana nih Minho?", kata Onew hyung.
"Gini aja, biarin Sonyul istirahat di sini. Kan kasihan dia pulang keadaannya begitu", saran Jonghyun hyung.
"Ne/ya! Biar kutelpon Hyurin supaya dia kasih kabar ke ortunya", kata Onew.
Semua setuju dan Minho yang menjaga Sonyul. Mata Minho gak pernah lepas dari Sonyul. Dia masih khawatir dan cemas melihat keadaannya Sonyul. Minho menggenggam tangan Sonyul erat. Berharap kalo keadaannya besok sudah membaik.
Matahari pagi menyinari kamar Minho. Perlahan kesadaran Sonyul mulai membangunkannya.
"Eng? Aku dimana? Kok langit-langit kamarku berubah ya?", pikir Sonyul.
Sonyul menengok keadaan sekitar meyakinkan dirinya kalo dia gak mimpi. Baru aja dia menegok, Sonyul kaget setengah mati. Kaku kayak kesamber petir.
"!!!!!!!!?????? Kok ada Minho??!!! Dan kok aku tidur di kamarnya???", pikir Sonyul.
Ada Minho di sebelahnya tertidur dalam posisi duduk. Sonyul yang mau kabur merasa tangannya susah di gerakkan. Tangannya di genggam Minho erat. Sonyul jadi tambah salting dan malu. Pelan-pelan dia mulai turun dari kasur. Suara Minho yang mau bangun mengagetkannya.
"Sonyul?", panggil Minho.
"Ne...../ya?!, jawab Sonyul ragu sambil menengok ke arah Minho.
Kamu sudah gak apa-apa?, tanya Minho.
"Ne.... gwaenchanayo/ya gak apa-apa", jawab Sonyul yang gak berani menatap Minho karena malu. Wajahnya yang memerah gak bisa dia sembunyikan.
"Jinca/serius? Coba aku ukur dulu", kata Minho yang mendekat ke Sonyul.
"!!!?????", Sonyul kaget saat Minho mengukur panasnya. Bukan dengan tangan atau thermometer tapi Minho mengukur dengan keningnya sendiri.
"Hmmm... sudah gak panas lagi... tapi kok wajahmu masih merah ya?", tanya Minho bingung.
"Aiguuu/aduh...... wajahnya dekat banget!!!!!!! Jantungku bisa copot niiiiiiiiih... Huwaaaa... oemma/mama toloooooong!!", teriak Sonyul dalam hati. Kayaknya Sonyul harus periksakan jantungnya ke dokter bagian dalam deh karena dari kemarin dia dibuat terkejut.
"Hahaha... gwaenchanayo/gak apa-apa..", jawab Sonyul gugup.
Tiba-tiba Sonyul teringat sesuatu lalu di melihat ke arah jam tangannya.
"Aigu/aduh........ sudah jam 9??!! Aku terlambat ke sekolah! Ottokhae/gimana....."!!!, teriak Sonyul panik.
Sonyul segera bangkit dari kasur dan berlarian kayak orang kebakaran jenggot. Minho yang bingung dengan kelakuan Sonyul yang gak jelas menenangkan Sonyul.
"Sonyul, duduk dulu...", kata Minho sambil menarik tangan Sonyul.
"Tapi...", kata Sonyul tapi dia tetap mengikuti kata Minho.
Hp Sonyul berdering.
"Yoboseyo/hallo?, kata Sonyul.
"Annyeong Sonyul~aaaaa/hallo!, jawab Hyurin.
"Hyurin? Wae?/kenapa", tanya Sonyul.
"Gimana ke dorm Shineenya, sukses?"
"Gatot a.k.a gagal total!"
"Hahaha... ne/ya aku tahu kok! Hehehe"
"Sebenarnya apa yang mau kamu omongin?"
"Tenang dulu Sonyul! Kamu sudah baikan kan? Nanti aku kesana jemput kamu!"
"Ne/y"a! A,ne/ohya gimana di sekolah?
"Hahaha, tenang Sonyul! Pokoknya beres deh!"
"Maksudmu?"
*Aku sudah bilang ke ortumu kalo kamu nginap di rumahku dan soal absen di tulis izin kok!", jelas Hyurin.
"Syukur deh kalo gitu...", seru Sonyul lega.
"Hahaha, iya deh yang nginap tempat pacarnya sampe bolos sekolah segala!", goda Hyurin.
"!!!?? Sembarangan kamu, Hyurin! Lagipula kapan dia jadi pacarku?", elak Sonyul yang wajahnya memerah.
"Hahaha, sudah dulu ya Sonyul ada gurunya masuk nih! Nanti aku kesana! A,ne/ohya awas ya kalo macam-macam di sana! Annyeong!/bye bye"
Seperti biasa Hyurin memutuskan telpon seenaknya.
"Dasar Hyurin! Sembarangan aja kalo ngomong! Mana mungkin kan!", pikir Sonyul.
"Sonyul, kamu mau sarapan?", kata Minho.
"Ne!/ya", jawab Sonyul.
Minho keluar kamar menuju dapur di ikuti Sonyul.
Seperti biasa, sesudahnya sampe di dapur lagi-lagi Minho menyuruhnya duduk. Apa boleh buat soalnya Sonyul juga gak bisa masak jadi ya di nurut aja. Saat itu Onew oppa datang di susul Key oppa dan Jonghyun oppa.
"Annyeong, Sonyul! Kamu sudah baikan?", sapa Onew oppa.
"Ne! Gwaenchanayo/gak apa-apa", jawab Sonyul.
"Hati-hati lho Sonyul! Minho itu gak seperti yang kamu kira!", seru Key oppa.
"Mwo/heh? Maksudnya?", tanya Sonyul bingung.
"Nanti juga kamu tau! Hahaha", timpal Key hyung.
Selagi Minho memasak, Onew oppa, Key oppa dan Jonghyun oppa terus menasehati Sonyul. Memberi tahu soal Minho orangnya gimana. Sonyul percaya gak percaya dengerin aja. Saat anggota Shinee asyik membicarakan soal Minho ke Sonyul, Minhonya datang.
"Sonyul, kalo kamu pacaran sama Minho hati-hati lho!", kata Key oppa.
"Wae/kenapa?", tanya Sonyul.
"Dia itu di luarnya aja kalem tapi di dalamnya...ugh! ckckck", kata Onew oppa sambil memperagakan ekspresi ngeri.
"Hyung! Apa yang kamu omongin ke Sonyul?", tegur Minho yang baru datang dari dapur.
"Eh, Minho! Gak kok Cuma memberi nasehat buat Sonyul, ya kan Sonyul?", kata Onew hyung sambil merangkul Sonyul.
"Hyung!", seru Minho saat Onew hyung merangkul Sonyul.
"Bercanda Minho! Tenang, Sonyul gak akan kurebut! Hahaha", seru Onew hyung.
Tawa Key oppa dan Jonghyun oppa pecah saat melihat tingkah Onew oppa barusan. Apalagi ekspresi Minho yang kelihatan jengkel sama Onew oppa. Saat itu Taemin muncul dengan ragu-ragu karena masih merasa bersalah dengan kejadian kemarin. Untung para hyungnya belum tau sebelum dia ngaku.
Selesai sarapan, Minho malah meminjami Sonyul bajunya.
"Sonyul! Ini!", kata Minho.
"Mwo/eh? Buat apa?", tanya Sonyul.
"Kamu gak mau mandi?"
"Apa aku bau ya?", tanya Sonyul sambil mengendus badannya.
"Anio/gak, bukan itu maksudku. Supaya kamu lebih segar aja"
"Hening sesaat. Sonyul merasa kalo perhatian Minho ke dia agak lain dari biasanya. Apa karena kemarin?"
"Aigu/aduh... kok Minho lain dari biasanya ya? Apa perasaanku aja?", pikir Sonyul.
"Gamsahamnida/terimakasih buat bajunya, Minho!", kata Sonyul sambil berjalan menuju kamar mandi.
Gak lama Sonyul keluar dari kamar mandi dengan baju dan celana kebesaran yang di pinjami Minho.
"Aigu/aduh... bajunya kebesaran! Tapi baru kali ini aku pake baju cowok! Dan... ini baunya Minho", pikir Sonyul. Wajahnya memerah lagi saat sadar baju siapa yang dia pakai.
"Sonyul?", kata Minho datang mengecek Sonyul.
"Eng?", jawab Sonyul sambil berbalik ke arah Minho.
"Aaa.... bajunya kebesaran ya? Mianeyo/maaf...", kata Minho.
"Tapi gwaenchanayo/gak apa-apa! Gamsahamnida/terimakasih"!, jawab Sonyul.
Minho tersenyum dan menatap Sonyul dengan pandangan lain. Sonyul yang biasanya lola kali ini tumben cepat tanggap a.k.a langsung ngerti kalo hari ini Minho lain dari biasanya. Sonyul jadi salting ditatap seperti itu. Lalu Sonyul membuka pembicaraan.
"A,ne!/ohya Katanya Hyurin mau jemput!", kata Sonyul yang masih salting.
"Jinca/beneran? Kita tunggu aja di ruang tamu", ajak Minho.
Tepat pukul 13:00 Hyurin datang menjemput.
"Annyeong semuanyaaaa"!, seru Hyurin saat masuk dorm Shinee.
"Hyurin, annyeong! Ayo masuk!", kata Onew oppa yang membukakan pintu.
"Hayo, Sonyul dan Minho berduaan aja!", seru Hyurin mengagetkan Sonyul dan Minho yang sedang ngobrol.
"Hyurin!", kata Sonyul.
"Minho! Kamu apain sahabatku sampe dia terkapar begitu?", goda Hyurin.
"Anio/gak"!, elak Minho.
Hyurin dan Onew hyung terus menggoda Minho dan Sonyul karena kejadian kemarin. Minho yang sudah capek mengelak akhirnya cuman ketawa aja. Sonyul juga hanya bisa diam takut kalo salah ngomong malah tambah gak berhenti digodain.
Karena sudah sore, Hyurin dan Sonyul pamitan. Sebelum pergi Sonyul menghampiri Minho.
"Eeh.... bajumu ini gimana?", tanya Sonyul yang jadi salting karena Onew oppa dan Hyurin memperhatikan mereka.
"Kamu pake aja dulu. Bisa di kembalikan nanti. Gwaenchanayo/gak apa-apa", kata Minho yang ikutan salting. Hening.
"Ehem, ehem! Sonyul sudah selesaikah bicara sama Minho? Asyik bener", kata Hyurin membuyarkan lamunan mereka.
"Aaa...ne! Ne!/ya"
"Kalo gitu, annyeong/bye bye! Salam buat semuanya yaaaaaa", kata Hyurin sambil menarik Sonyul.
"Annyeong.... hati-hati!", balas Onew hyung melambaikan tangannya. Onew hyung mengajak Minho masuk.
Setelah dari dorm Shinee, perut Sonyul sakit dan bawaannya pengen ke kamar mandi terus. Karena gak berhenti Sonyul ke dokter. Katanya sih gak apa Cuma karena kebanyakan makan makanan pedas. Entah kenapa Minho kok bisa tau dan menelponnya.
"Yoboseyo?/hallo"
"Sonyul, kamu gak apa-apa?", tanya Minho cemas.
"Ne!/ya"
"Katanya kamu ke dokter, apa segitu parahnya?"
"Tau darimana dia?", pikir Sonyul.
"Oh itu, katanya dokter aku gak apa-apa kok Cuma karena kebanyakan makan makanan pedas makanya begini", jelas Sonyul.
"Syukurlah kalo begitu!", kata Minho lega.
"Gamsahamnida/terimakasih Minho! Buat makanan dan sudah gitu menginap dan dipinjami baju lagi! Mianeyo/maaf"!
"Anio/gak, harusnya aku yang minta maaf gak perhatikan masakanku makanya kamu jadi sakit! Mianeyo/maaf"!
Hening. Sebetulnya mereka masih merasa aneh dan canggung. Tapi karena Hyurin dan anggota Shinee yang lain berusaha mendekatkan mereka makanya mereka bisa begini sekarang.
"Aaa.... sudah dulu ya Sonyul! Aku masih ada kerjaan! Nanti kutelpon lagi! Untuk yang tadi jongmal mianeyo/beneran maaf! Semoga kamu cepat sembuh! Annyeong!/bye bye", kata Minho.
"Ne! Annyeong!", balas Sonyul.
"Aigu/aduh.... jantungku kok masih berdebar-debar begini sih? Sebenarnya apa maksud semua perhatiannya Minho? Kenapa aku senang banget saat dia telpon dan mengkhawatirkan aku? Sonyul, kamu kenapa jadi aneh begini?", pikir Sonyul.
Beberapa hari kemudian Sonyul sembuh. Entah kenapa pertama kali di pikirannya terbesit buat datang ke kantor SME. Kayak kegiatan rutin aja ke sana terus.
"Annyeong semuanyaaa!", sapa Sonyul ke Shinee.
"Ya/hey! Sonyul! Kamu sudah sembuh?", tanya Onew oppa.
"Ne/ya"!, jawab Sonyul sambil tersenyum.
"Wah, Minho pasti kesepian nih pas kamu gak ada!", seru Key oppa.
"Gak mungkin Key oppa!", jawab Sonyul yakin.
"Kok gak mungkin? Kamu kan pacarnya", goda Key oppa.
Anio..... anio..../gak"!, jawab Sonyul salting.
Minho datang bersama Taemin menghampiri Sonyul dan anggota Shinee yang lain berada.
"Wah, pangeranmu sudah datang tuh!", goda Onew oppa.
"Sonyul? Kamu sudah sembuh?", tanya Minho.
"Ne/iya"!
"Wah, kayaknya kita di cuekin nih! Obat nyamuuuk....", goda Jonghyun.
Sonyul dan Minho hanya tersenyum mendengar celetukannya para oppa-oppa Shinee itu. Taemin daritadi Cuma diam melihat Sonyul dan para hyungnya yang asyik ngobrol. Dia gelisah dan merasa bersalah sama kejadian kemarin. Lama dia berdebat dengan pikirannya apakah dia harus ngaku atau gak. Kalo ngaku dia takut diomeli para hyungnya tapi kalo gak dia akan begini terus. Gak tahan dan pusing dengan perdebatan di pikirannya, akhirnya Taemin nekat ngaku juga.
"Sonyul noona! Mianeyo/maaf! Sebenarnya akulah yang membuat Sonyul noona/kakak sampe sakit begini! Mianeyo!", kata Taemin.
Para hyungnya kaget terutama Minho. Sonyul sih sudah menduga dari awal karena itu dia gak kaget.
"Taemin! Kamu...", tegur Onew oppa yang emosi.
"Pokoknya jongmal miane/beneran maaf Sonyul noona! Aku gak ada maksud buat Sonyul noona sakit! Mianeyo"!, rengek Taemin.
"Gak apa-apa kok Taemin! Aku maafkan! Gwaenchanayo/gak apa-apa"
"Wah, kamu terlalu baik Sonyul!", seru Key oppa.
"Iya tuh! Taemin jadi keenakan!", timpal Jonhyun oppa.
"Sudah, supaya Taemin kapok kita gantung dia di pohon beringin!", kata Onew oppa.
"Ampun Onew hyung!", rengek Taemin.
"Aku gak apa-apa kok! Beneran! Lagipula dia kan gak bermaksud jahat!", bela Sonyul. Semua mau gak mau mengikuti kata Sonyul meskipun mereka ingin melumat Taemin jadi bubur.
"Dasar kamu ini!", kata Minho tersenyum sambil mengelus kepala Sonyul. Anggota Shinee yang lain hanya tersenyum melihat Sonyul dan Minho.
"A,ne /ohya kok Hyurin gak sama-sama kalian?", tanya Sonyul.
"Hyurin gak ada hari ini katanya ada urusan!", jawab Onew oppa.
"Kok oppa tau?", tanya Sonyul curiga.
"Iya dong! Onew oppa!", kata Onew sambil pasang gaya cool.
"Hati-hati naksir! Dia sudah punya pacar lho!", kata Sonyul.
"Jinca/beneran? Wah, gagal dong pedekateku! Hahaha", canda Onew oppa.
Sonyul dan para anggota Shinee yang lain sibuk ngobrol bermacam-macam. Di tempat lain Hyurin duduk menunggu seseorang datang. Hyurin sedang di bandara menunggu oppanya datang.
Terdengar suara pemberitahuan kalo pesawat dari Amerika sudah datang. Hyurin segera berdiri dan berjalan ke tempat para penumpang pesawat yang baru sampe. Diperhatikannya satu per satu orang yang lalu lalang apakah orang yang di carinya sudah ada apa gak. Lalu mata Hyurin terhenti pada satu sosok dan dia datang menghampirinya.
"Kim bum oppa!!", panggil Hyurin.
"Hyurin"!, jawab Kim bum oppa.
Mereka berpelukan melepas rindu. Mereka berjalan menuju keluar mencari taksi. Setelah masuk taksi, mereka melanjutkan obrolan mereka.
"Kok baru pulang sih oppa?", tanya Hyurin.
"Soalnya di sana oppa sibuk Hyurin, jadi baru bisa pulang!", jelas Kim bum oppa.
"Aigu/aduh... dasar! Masa Amerika lebih penting daripada aku sih?", kata Hyurin ngambek.
"Dasar Hyurin, kamu gak berubah! Masih ngambekan aja!", kata Kim bum oppa mencubit pipinya karena gemes.
"Iya dong! A, ne hari ini oemma masak enak lho!"
"Jinca/seriusan? Wah, sudah lama gak makan masakan oemma!"
"Kim bum oppa!"
"Ne?"
"Gak kangen dia?", tanya Hyurin tanpa basa-basi.
Kim bum oppa bukannya malah menjawab malah hanya tersenyum.
"Kok ketawa? Aku nanya serius! A, ne bagaimana dengan Tiffany? Oppa masih pacaran sama dia?"
"ne! Memang aku pacaran sama siapa selain dia?"
"Iiih, kok oppa tahan sih? Mending dia aja!"
"Hyurin, hyurin! Dia aja gak tau perasaanku bagaimana bisa pacaran? Aku juga masih pacaran sama Tiffany"
"Dasar oppa gaje! Sudah putusin aja Tiffany terus kejar dia! Ntar kalo sudah diambil orang baru tau!", ancam Hyurin.
Kim bum oppa hanya tertawa mendengar omelan Hyurin. Taksi yang mereka tumpangi juga gak lama lagi sampe ke rumah mereka.
Persiapan pernikahan Chunhee dan Taeyeon makin ribet aja dari hari ke hari. Dari rencana yang dibuat, baru terlaksana seperempatnya. Taeyeon juga jadi sering ke rumah Sonyul karena sebagai calon pengantin dia juga harus bersiap-siap. Chunhee yang biasanya jarang di rumah juga sekarang jadi sering pulang lebih awal dari biasanya. Kim bum yang baru aja datang kemarin karena pernikahan noonanya sengaja gak bilang dia datang dan datang ke rumah Sonyul untuk mengejutkannya.
"Sonyul?", kata Kim bum yang tiba-tiba muncul saat keluarga besar mereka berkumpul di rumah Sonyul yang sedang mempersiapkan pernikahan.
"Kim bum oppa!", seru Sonyul terkejut saat dia berbalik mencari orang yang memanggilnya dan berlari menghampirinya.
Kim bum memeluknya dan Sonyul juga balas memeluknya.
"Kapan datang? Kok gak bilang-bilang?", tanya Sonyul.
Kemarin. Hyurin yang jemput, jelas Kim bum oppa.
"Aigu/aduh... dasar Hyurin curang! Aku gak di ajak!"
"Hahaha! A,ne ini ada oleh-oleh buatmu", kata Kim bum oppa sambil menunjukkan bingkisan yang dibawanya.
"Wah, gamsahamnida/makasih Kim bum oppa!", seru Sonyul senang.
"Sama-sama! Kayaknya persiapannya sudah mulai kelihatan ya", kata Kim bum oppa.
"Ne! Tapi baru seperempat yang selesai! Lagipula pernikahannya masih lama! A,ne Kim bum oppa kita masuk yuk! Oemmaku masak enak lho!", ajak Sonyul.
"Jinca/beneran? Wah, sudah lama gak makan masakan Wonhee ahjuma/bibi!"
Mereka masuk kedalam dan tentunya keluarga Sonyul menyambut Kim bum dengan hangat sekaligus terkejut karena tau-tau dia muncul. Keramaian di rumah Sonyul bertambah saat keluarga lainnya datang. Mereka keasyikan ngobrol ini itu sampe mereka gak sadar kalo sudah malam. Semuanya pamit pulang dan akan kembali besok hari.
Di ruang keluarga, Sonyul duduk santai sambil nonton tv. Di tekannya remote mengganti channel dari satu ke satu mencari acara yang bagus buat di tonton. Dan gak sengaja dia menemukan channel yang ada acara Reality Show yang Bernama Dumb and Dumber Show. Pembawa acara Daesung dari Big Bang dan MC kocak Jaesuk. Pas ketika dia menemukan acara itu acaranya baru mau dimulai. Sonyul memperhatikan dengan seksama.
"Annyeong semuanyaaaaaa? Gimana kabarnya?", seru Daesung menyapa penonton di studio dan yang di rumah.
"Wah, sudah lama ya kita gak ketemu! Kangen kita gak?", tanya Jaesuk kepada penonton. Penonton di studio menjawab. Tapi karena kurang puas dengan tanggapannya, Daesung menanyai mereka lagi.
"Wah, kayaknya kurang semangat ya! Ayo sekali lagi, teriak yang kencang! Kalo perlu pita suaranya sampe putus! Gimana kabarnya? Kangen kita gak?", teriak Daesung sambil bergaya memasang telinga menunggu reaksi penonton. Penonton semakin semangat menjawab.
"Ok! Good!", kata Daesung sambil tersenyum puas sambil mengacungkan jempolnya. Penonton tertawa melihat gaya Daesung.
"Waow, hebat banget reaksinya penonton ya Daesung? Akan lebih hebat lagi kalo mereka tau siapa tamu kita hari ini ya Daesung?", kata Jaesuk dengan gaya lebaynya.
"Ne! Hari ini pasti kalian bakalan senaaaang banget karena kita selalu membawa tamu yang pastinya kalian tunggu-tunggu! Pasti semuanya bakalan suka deh! Hihihi", seru Daesung yang ketularan lebaynya Jaesuk.
"Ne! Bagaimana kalo kita panggil tamu kita yang pertama Daesung?", kata Jaesuk.
"Ne! Ayo kita panggil tamu kita sekarang! Ayo penonton juga ikutan panggil! Tepuk tangan semuanyaaa", seru Daesung. Penonton mengikuti intruksi Daesung dan gak lama tamu yang mereka tunggu-tunggu muncul. Daesung dan Jaesuk bereaksi kaget dengan gaya lebay mereka.
"Waow! Fantastic! Tamu kita hari adalah Minho Shinee! Ayo kita beri tepuk tangan yang meriaaaah!", seru Jaesuk. Penonton tepuk tangan dengan meriahnya. Jaesuk dan Daesung menyalami Minho dan menyuruhnya duduk.
"Minho?!", pikir Sonyul kaget dengan bintang tamu hari ini. Memang dia pernah dengar dari Onew oppa kalo Minho bakalan jadi bintang tamu di Reality Show tapi tetap aja Sonyul kaget. Sonyul melanjutkan tontonannya.
"Annyonghaseyo Minho/halo! Wah, tambah ok aja ya? Gimana dengan Shinee?", tanya Jaesuk. Minho menjawab dengan lancar pertanyaan Daesung dan Jaesuk. Sebagian besar tentang Shinee.
"A,ne! Dengar-dengar katanya Minho mengidolakan salah satu personil SNSD ya?", tanya Jaesuk.
"Wah, siapa ya? Penonton penasaran gak?", tanya Daesung ke penonton.
Minho hanya tersenyum.
"Ya/hey! Daesung jangan-jangan idolanya sama denganmu!", seru Jaesuk.
Mwo/hah? Jinca/serius?", kata Daesung kaget dengan gaya lebaynya. Daesung hanya tersenyum melihat ke arah Minho sambil garuk-garuk kepalanya yang gak gatal.
"Hahaha, kayaknya rivalmu berat ya Daesung?", kata Jaesuk tertawa. Daesung tersenyum dan masih juga kayak orang bingung dan kaget.
"A,ne/ohya hyung daripada kita penasaran, penonton juga penasaran, gimana kalo kita panggil mereka kesini?", kata Daesung gak sabar.
"Hahaha, aigu... dasar Daesung! Ok, mari kita panggil tamu kita selanjutnya! Shi Nyo Shi Dae!", kata Jaesuk berjalan menyambut tamu mereka diikuti Daesung. Keluarlah para personil SNSD.
"Annyeonghaseyo! Kami So Nyeo Shi Dae!", salam SNSD ke penonton.
"Aigu.... wah mereka cantik-cantik ya Daesung?"
"Ne!", jawab Daesung malu-malu karena idolanya datang.
"Ya/hey! Daesung, ayo kasih salam ke mereka!", kata Jaesuk.
"Apa kamu senang Daesung?", kata salah satu personil SNSD yang bernama Tiffany.
Daesung hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke idolanya, YoonA. Semua tertawa melihat tingkah Daesung.
"Aaa... jinca/beneran! Dasar Daesung! A,ne gimana denganmu Minho?", tanya Jaesuk ke Minho.
Sonyul yang menonton langsung serius ingin mendengar pendapatnya Minho. Dia penasaran siapa sih idolanya Minho.
"Aku suka SNSD, mereka bagus!", jawab Minho.
"Jinca/beneran? Bukannya salah satu dari mereka itu idolamu? Kamu gak memberinya salam?", tanya Jaesuk.
Lagi-lagi Minho hanya tersenyum membuat mereka yang menonton penasaran.
"Ya/hey! Jangan malu, Minho!", celetuk Daesung.
"Memangnya kamu tadi gak begitu? Aaa...jinca/bener-bener"!, tanya Tiffany. Daesung langsung mati gaya dan semuanya tertawa dengan tingkah lugunya.
"Hahaha, ya Daesung! Minho mungkin gak akan bilang sekarang. Nanti kita buat dia mengaku!", seru Jaesuk menawarkan kompak dan Daesung membalasnya.
"Ne!", jawab Daesung yang gak pernah lepas dari senyumannya.
"Ok, sebelum Minho menjawab pertanyaan kami ada baiknya kita break dulu! Jangan kemana-mana! Jangan ganti channel! Tetap di Dumb and Dumber Show!", seru Jaesuk diikuti Daesung. Selagi iklan, Sonyul jadi berpikir siapa ya yang dimaksud mereka tadi. Dia jadi penasaran. Baru kali ini dia nonton tv segitu seriusnya. Gak lama, Reality Shownya di mulai. Sonyul kembali serius memperhatikan acara itu.
"Kembali lagi di Dumb and Dumber Show!", teriak Jaesuk dan Daesung.
"Nah, kita kembali ke pertanyaan kita tadi ke Minho. Bagaimana kamu bisa mengidolakan dia?", tanya Jaesuk penuh selidik kayak detektif aja.
"Ya! Hyung, sebelum Minho jawab ada baiknya kita berikan dia sesi memilih gadis-gadis di SNSD, dengan begitu kita tau siapa idolanya!", usul Daesung.
"Ne! Tapi kalo dia juga mengidolakan idolamu apa gak apa-apa?", tanya Jaesuk.
Lagi-lagi Daesung salting dan speechless gak tau mau jawab apa. Penonton tertawa melihat tingkah Daesung yang jadi aneh tiap kali itu di bahas.
"Ok, kita masuk dalam kuis bertema ‘siapakah tipe ideal gadismu!. Nah, Minho cara mainnya gampang. Kamu tinggal memilih satu dari dua gadis yang kami pilihkan ke kamu. Dengan begitu, ketahuan hasil akhirnya!", jelas Jaesuk.
"Kuis kita mulaaaaaaiiii!", seru Daesung.
"Nah, Minho kita mulai ya. Antara Taeyeon dan Sooyoung mana yang kamu pilih?"
"Taeyeon", jawab Minho.
Jaesuk dan para penonton kaget dengan jawabannya Minho. Jaesuk lalu melanjutkan pertanyaan yang sama dengan pilihan gadis yang berbeda sampe ke pertanyaan terakhir yang hasilnya lumayan mengejutkan. Ada Yuri dan Seohyun di pilihan Minho.
"Waow, Fantastic! Hasilnya mengejutkan! Kalo boleh tau kenapa pilihanmu bisa ada di mereka berdua?", tanya Jaesuk.
"Menurutku mereka adalah tipe gadis ideal", jawab Minho.
Lagi-lagi jawaban Minho yang gak terguda membuat Jaesuk, Daesung dan para penonton terkejut.
"Waow, kalo gitu Minho berarti mereka ada peluang jadi pacarmu?", tanya Daesung spontan. Minho Cuma tersenyum.
"Aigu.... gak terduga ya tipenya Minho! Gimana dengan Seohyun dan Yuri?", tanya Jaesuk.
"Aku senang bisa terpilih tapi kami Cuma teman", jawab Seohyun kalem.
"Jinca/serius? Bagaimana dengan Yuri?"
"Jujur, aku senang bisa terpilih dan Minho bilang aku tipe ideal padahal kalo menurutku sendiri sih biasa aja", jelas Yuri.
"Jadi, Minho masih punya kesempatan nih Yuri?", goda Daesung. Yuri hanya tertawa. Para penonton di studio heboh dan tertawa mendengar celetuk Daesung.
"Yuri! Seohyun kalo kalian gak mau sama Minho mendingan sama aku?", rayu Daesung.
"Ya/hey! Mana mungkin mereka mau sama kamu!", seru Tiffany.
"Tiffany, kok kamu sewot? Atau jangan-jangan kamu suka sama aku?", kata Daesung pede. Semuanya kaget dengan perkataan Daesung.
"Mwo/hah?! Sebenarnya kamu mau ngomong apa?", seru Tiffany kaget. Jaesuk dan lainnya tertawa melihat pertengkaran mereka. Daesung dan Tiffany memang terkenal sebagai Hate Couple yang kalo ketemu pasti mereka bertengkar.
"Ya/hey! Daesung, kalo kamu sama Tiffany lah terus gimana dengan YoonA?", tegur Jaesuk. Daesung yang menyadari perkataan yang ngawur jadi malu saat melihat YoonA. Semuanya tertawa lagi karena ulahnya Daesung yang konyol.
"Nah, Minho kita lanjut ke pertanyaan terakhir. Antara Seohyun dan Yuri mana yang kamu pilih?"
Seohyun, jawab Minho.
Lagi-lagi semua kaget dengan jawaban Minho yang gak terduga.
"Jinca/bener? Jadi kamu suka Seohyun?", tanya Jaesuk.
Seperti yang kubilang tadi, Seohyun adalah gadis ideal. Tapi kami hanya berteman, jelas Minho.
Entah mereka percaya atau gak omongan Minho barusan. Yang jelas, karena pernyataannya itu telah muncul gosip baru.
Sonyul yang sejak tadi menonton acara itu hanya bisa diam dan lumayan shock dengar jawaban Minho. Entah kenapa hatinya terasa tercabi-cabik. Gak tahan melihat wajah Minho karena masih terbayang pernyataan Minho tadi, Sonyul mematikan tv dan masuk ke kamarnya.
Gak biasanya mood Sonyul muram kayak hari ini. Sepertinya, kejadian semalam membekas di ingatannya sampe sekarang. Dengan malas, Sonyul berjalan ke kantor SME.
"Aigu.... kenapa ya hari ini moodku kacau balau kayak kapal pecah begini sih?", pikir Sonyul.
"Annyeong Sonyul! Lho kenapa wajahmu hari ini lain dari biasanya?", tanya Onew oppa yang khawatir lihat kondisi Sonyul.
"Maksud Onew oppa apa?", tanya Sonyul bingung.
"Biasanya kalo kamu kesini wajahnya tampak senang dan kamu selalu bersemangat. Apa kamu sakit?"
Anio/gak, gwaenchanayo oppa/gak apa-apa kak, jawab Sonyul.
"Sonyul! Lho kamu kenapa Sonyul?", tanya Hyurin yang baru datang bersama anggota Shinee yang lain.
"Gak tau nih Sonyul ditanyain malah di bilangnya, anio/gak, gwaenchanayo/gak apa-apa! Aku jadi bingung mau bilang apa lagi", kata Onew oppa.
"Oh, aku tau! Apa kamu bertengkar sama Minho lagi", tanya Onew oppa.
Mendadak wajah Sonyul jadi tambah kesal saat nama Minho disebut.
"Aigu.... kenapa sih namanya disebut? Bikin hatiku sakit aja!", pikir Sonyul.
"Sonyul? Bener begitu?", tanya Hyurin. Sonyul hanya diam. Malas dia menjawab. Kalo terpaksa jawab paling hanya menggeleng kepala. Tapi mereka terus aja bertanya begitu. Karena gak tahan, Sonyul kabur ke tempatnya Sunny.
"Lho, Sonyul! Mau kemana?", tanya Hyurin. Sonyul gak menghiraukan panggilan oppa-oppa Shinee dan juga Hyurin. Dia terus jalan ke tempatnya Sunny. Hatinya butek dari apapun deh! Dia pengen pergi sebentar dari tempat Shinee berada buat menenangkan hatinya.
Di ruang SNSD, anggota SNSD sedang melakukan pemotretan buat album mereka. Sonyul memperhatikan tiap kali mereka bergantian dipotret. Karena pikirannya terfokus di pemotretan SNSD, setidaknya dia bisa melupakan sebentar kekesalannya pada moodnya hari ini. Gak lama, pemotretan selesai. Sonyul menghampiri Sunny.
"Sunny!", sapa Sonyul
"Hei, Sonyul! Apa kabarmu?", jawab Sunny.
"Jangan tanya kabar deh! Moodku hari ini sangat buruk!"
"Lho, wae/kenapa? Ada masalah?"
"Pokoknya ada yang buat aku sebel! Udah ah, jangan tanya itu lagi! A, ne kayaknya album kalian sukses ya?", kata Sonyul mengalihkan pembicaraan.
"Ne! Doakan lancar terus ya?"
Tiba-tiba terdengar teriakan Tiffany. Rupanya pacarnya hari ini datang. Tapi sepertinya mereka bertengkar.
"Kim bum oppa kok gak bilang-bilang sih mau pulang? Aku ini pacarmu!", seru Tiffany.
"Mianeyo/maaf, Fany soalnya aku juga datangnya mendadak", jawab Kim bum oppa.
"Tapi setidaknya oppa harus bilang kalo sudah sampe sini!"
Sonyul yang penasaran dengan pacar Tiffany oenni datang melihat mereka bersama Sunny. Sonyul kaget saat tau siapa pacarnya Tiffany.
"Kim bum oppa"?, seru Sonyul.
"Lho, Sonyul kok kamu ada disini?", tanya Kim bum oppa yang juga sama kagetnya ada Sonyul.
"Kalian saling kenal?", tanya Tiffany oenni.
Fany sebenarnya aku dan Sonyul itu teman dari kecil dan kami bertetangga, jelas Kim bum oppa.
"Jinca/beneran? Wah kebetulan ya Sonyul?", kata Tiffany oenni.
"Kim bum oppa sebelumnya miane tadi di luar gak sengaja mendengar pembicaraan kalian, kalo boleh tau Tiffany oenni ini siapamu?", tanya Sonyul.
"Dia pacarku, Sonyul", jawab Tiffany oenni.
"Jinca/serius?", kata Sonyul. Kemudian dia bertanya sama Sunny.
S"unny, kok kamu gak bilang sih mereka pacaran?", bisik Sonyul.
"Lho, kamu baru tau ya? Mianeyo/maaf Sonyul aku lupa kasih tau!", jawab Sunny.
Hp Sonyul berbunyi. Ada sms masuk dari Hyurin.
Pengirim: Hyurin
Penerima: Sonyul
Ya! Sonyul kmu dimn?
Kalo ada masalah blg dong! Jgn malah kabur!
Pokoknya kami tunggu kmu di tempat biasa!
Selesai membaca sms, Sonyul menghela napas. Dengan rasa enggan dia pamitan dengan Tiffany oenni dan Kim bum oppa. Sunny juga mau melanjutkan pekerjaannya.
Sonyul duduk di tempat biasanya mereka ngumpul. Tapi gak ada orang. Kosong melompong. Serasa di pulau terdampar.
"Aneh, kok sepi? Mereka kemana? Katanya disuruh kesini tapi kok mereka gak ada?", pikir Sonyul.
Klek! Suara pintu dibuka muncul sosok Minho.
"Sonyul? Aku cari dari tadi ternyata kamu disini!", kata Minho.
"Aigu!!!! Kok malah Minho yang datang sih?", pikir Sonyul.
Sonyul yang menghindari Minho beranjak dari bangku dan mau pergi keluar tapi Minho mencegahnya.
"Ya/het! Kamu mau kemana?", tanya Minho.
"Aku lagi gak mood lihat kamu, Minho!", jawab Sonyul.
"Wae/kenapa? Apa aku ada salah sama kamu?"
"Sangat Minho! Makanya aku malas ngomong sama kamu", pikir Sonyul.
"Sonyul, jawab dong!", pinta Minho yang hanya didiamin Sonyul.
"Pokoknya aku itu sebeeeeeeeeel banget sama kamu! Jongmal/beneran!", seru Sonyul.
"Wae/kenapa? Apa yang buat kamu sebel sama aku?"
"Pikir aja sendiri!", jawab Sonyul ketus.
"Sonyul, kamu tau gak aku daritadi nyariin kamu kesana kemari. Katanya Onew hyung kamu juga kelihatan gak semangat! Aku khawatir!", jelas Minho.
"Apa aku gak salah dengar tadi Minho bilang dia khawatir sama aku?", pikir Sonyul.
"Jinca/beneran? Apa kamu gak salah cari aku? Kenapa gak nyari Seohyun oenni aja? Bukannya dia tipe idealmu?", sindir Sonyul.
"Kok nyambungnya ke Seohyun noona sih?"
"Lho, iya kan katamu dia tipe idealmu jadi buat apa kamu cari aku yang gak ideal?"
"Apa kamu cemburu?"
"!!! Apa kata Minho tadi? Aku cemburu? Aigu/aduh!", pikir Sonyul.
"Ma.....mana mungkin kan!", elak Sonyul yang wajahnya memerah karena merasa kepergok.
Minho malah senyum saat tau alasan kenapa daritadi Sonyul kelihatan bete. Entah kenapa Minho malah merasa senang saat tau perasaannya Sonyul.
Dari luar, Hyurin dan oppa-oppa Shinee ternyata sedang memasang kupingnya di balik pintu tempat Sonyul dan Minho berada.
"Aigu/aduh... Taemin jangan dempetin aku!", kata Hyurin.
"Ya/hey! Jangan ribut! Nanti ketahuan!", bisik Onew oppa.
"Anu, Hyurin noona aku mau masuk ke dalam, mau ambil jaketku!", seru Taemin sambil mau membuka pintu tapi di cegah Hyurin.
"Ya/hey! Jangan masuk! Nanti kamu malah merusak aja!"
"Tapi noona...."
"Sssst....", kata Onew oppa menegur Taemin dengan menaruh telunjuk di bibirnya yang menyuruh Taemin jangan berisik. Menguping di lanjutkan.
"Ya/hey! Apanya yang lucu? Memang benar begitu kan?", kata Sonyul.
"Anio/gak, aku senang aja!", kata Minho tersenyum. Mendadak setelah itu, wajahnya berubah serius menatap Sonyul.
"Sonyul, asal kamu tau aku senang ketika tau kalo kamu cemburu karena Seohyun noona. Mungkin aku harus bilang sekarang ya?", kata Minho yang kelihatan mikir setelah selesai bicara. Sonyul yang penasaran Minho mau bilang apa jadi gelisah dan gugup.
"Apa yang mau di bilang Minho ke aku? Kok aku mendadak gugup?", pikir Sonyul.
"Sonyul, sebenarnya selama ini aku.....", kata Minho terpotong karena dia dan Sonyul mendengar suara. Karena penasaran mereka mencarinya. Begitu pintu di buka terlihat Hyurin dan oppa-oppa Shinee sedang ribut sendiri di situ. Sonyul dan Minho jelas kaget melihat mereka di sana yang ribut sendiri.
"Ya/hey! Ngapain kalian disana?", tanya Sonyul.
Karena sudah ketahuan, Hyurin dan oppa-oppa Shinee jadi speechless. Mereka Cuma bisa senyum-senyum aja. Kayak orang gak ada dosa. Pengen rasanya Sonyul melempar mereka dengan sapu. Tapi karena lagi gak mood, Sonyul meninggalkan mereka.
"Aaa... jinca/bener-bener!", seru Sonyul berjalan meninggalkan mereka yang masih senyum-senyum karena kepergok.
Hari ini Sonyul dan keluarga besarnya sedang melanjutkan persiapan pernikahan Chunhee oppa. Selain keluarga, ada teman-teman oemmanya dan teman-temannya yang datang membantu termasuk Shinee. Sonyul yang teringat kalo dia lagi gak mau ketemu Minho agak menyesal kenapa dia ajak Shinee hari ini. Tapi apa boleh buat, Shineenya sudah datang dari tadi. Masa mau di usir? Emang setan mau diusir? Jjjiiaah!
Saat itu Sonyul sedang membantu mengecat dinding rumahnya supaya kelihatan lebih bagus karena tempat resepsi Chunhee oppa dan Taeyeon onnie diadakan di rumahnya. Ketika mau mengecat dinding yang agak tinggi Sonyul gak bisa mencapainya. Tangga di rumahnya sudah di pake semuanya. Tiba-tiba kuas cat di tangannya di ambil. Sonyul berbalik karena mau tau siapa orangnya.
"Minho!", pikir Sonyul.
Minho yang lebih tinggi dari Sonyul menggantikannya mengecat.
"Gamsahamnida/terima kasih"!, seru Sonyul.
Minho menatap Sonyul serius. Sepertinya ada yang mau dia omongin. Sonyul yang sudah gugup duluan malah kabur sebelum Minho sempat bilang. Begitu terus kalo saat Sonyul kesusahan pasti Minho muncul. Sonyul yang malu karena kejadian dia cemburu membuatnya gak nyaman kalo Minho di dekatnya. Dia memilih kabur. Minho Cuma bisa menghela napas saat menangkap reaksi Sonyul yang terus menghindarinya. Hyurin yang daritadi melihat kejadian itu menghampiri Minho.
"Wae/kenapa Minho? Ada masalah ya sama Sonyul?", tanya Hyurin.
"Aigu/aduh... aku gak ngerti sikap Sonyul akhir-akhir ini", kata Minho.
Hyurin mengajaknya duduk dan mulai mendengarkan keluhan Minho.
"Kenapa ya setiap aku mau ngomong dia menghindar terus?", kata Minho.
"Mungkin dia malu kali ketemu kamu karena kemarin jutekin kamu terus"
"Jinca/serius? Mungkin memang begitu"
"Minho, mungkin ini agak mendadak buatmu tapi aku tetap harus menanyakannya supaya jelas"
"Wae/kenapa? Bilang aja"
"Sebenarnya gimana perasaanmu sama Sonyul? Apa kamu mencintainya?"
Minho diam sesaat. Menghela napasnya dan mulai bicara lagi.
"Dari pertama bertemu, aku sudah mencintainya. Mungkin dia gak sadari itu. Awalnya juga aku pikir apa aku hanya terpesona sajakah saat melihatnya. Tapi setelah menjalani hari-hari dengannya aku sadar kalo dia berarti untukku", jelas Minho.
"Jinca/beneran? Gojitmal/jangan bohong! Kamu gak bercanda kan?", seru Hyurin yang masih gak percaya pernyataan Minho. Minho tersenyum sambil menggeleng kepalanya.
Kalo menurut penglihatanku sih kayaknya Sonyul juga mencintaimu, kata Hyurin.
"Jinca/beneran? Tapi kalo di lihat dari sikapnya sekarang kayaknya itu gak mungkin", kata Minho.
"Aigu/aduh.... kamu harus pede Minho! Semangat! Kami semua mendukungmu!", kata Hyurin memberi semangat.
"Gamsahamnida/terimakasih Hyurin"
"Nah, gitu dong! Itu baru Minho! Kami pasti menolongmu supaya bisa jadian sama Sonyul, ok?", kata Hyurin sambil mengacungkan jempolnya.
Mereka kembali membantu mempersiapkan pernikahan Chunhee oppa dan Taeyeon onnie.
Hari ini Sonyul sendirian di rumah. Semuanya pada sibuk sama kegiatan masing-masing. Dia asyik nonton tv. Biasanya dia kalo habis pulang sekolah pasti datang ke kantor SME. Tapi kali ini tidak. Jujur, dia masih gak enak sama Minho. Jadi, untuk sementara dia menghilang dulu. Jin kali ngilang! Plakkkkkkk!
Lagi asyik nonton, terdengar suara orang bertengkar di luar. Sonyul yang penasaran siapa yang bertengkar di depan rumahnya mengintip dari balik jendela. Ternyata Hyori oenninya bersama pacarnya Kang-in oppa sedang perang mulut. Entah apa yang mereka ributkan. Tiba-tiba pintu di buka kasar dan ternyata itu Hyori oenni yang masih bertengkar.
"Anio/gak! Kamu sudah buat aku muak Kang-in!", teriak Hyori oenni kasar.
"Jamsimanyo/tunggu Hyori! Mianeyo/maaf! Jongmal/serius!", kata Kang-in oppa yang memohon-mohon kepada Hyori.
Sonyul yang melihat Kang-in oppa sampe segitunya jadi kasihan. Aigu, kasian banget Kang-in oppa! Kenapa sih kok Hyori oenni tega gak maafin? Lagipula apa masalahnya sih?, pikir Sonyul.
"Hyori...jebal/plis! Mianeyo/maaf!", kata Kang-in oppa yang terus membujuk Hyori oenni.
"Na ga/pergi! Kita putus aja", usir Hyori oenni.
"Hyori! Hyori! Dengar dulu aku menyesal gak mendengar kata-katamu!"
"Jinca/serius?", tanya Hyori oenni.
"Ne/ys! Hyori mianeyo/maafkan! Aku baru tau kalo makan telur itu pake kecap enak juga, gak hanya saos!", jelas Kang-in oppa.
"Mwo/heh!? Jadi itu masalahnya??? Aigu/aduh....", pikir Sonyul yang terkejut dengan masalah oenninya yang konyol itu. Capek deh!
"Sekarang kamu sudah paham?", kata Hyori oenni.
"Ne/ya! Jadi kita gak jadi putus kan?", tanya Kang-in oppa. Hyori oenni hanya tersenyum. Mereka kejar-kejaran kayak anak kecil dan mereka ke ruang keluarga. Entah apa yang mau mereka lakukan.
Sonyul yang merasa dirinya paling pabo di situ karena Cuma bisa jadi obat nyamuk selama oenninya bertengkar jadi pengen jalan-jalan keluar buat menyegarkan otaknya yang jadi suntuk karena tadi.
Sonyul jalan menyusuri kota memandangi keanekaragaman pemandangan yang dia lihat. Jalanan hari ini tetap ramai dengan lalu lalang orang yang lewat. Karena Sonyul jalan dengan setengah melamun, dia gak terlalu konsen dengan apa yang ada di depannya dan Bruk! Sonyul terpental jatuh dan orang yang menabraknya juga jatuh.
"Aigu/aow.... siapa sih yang nabrak aku?", kata Sonyul mencari pelakunya.
"Sonyul?", seseorang memanggilnya.
"Kim bum oppa! Aigu.. ternyata yang nabrak aku tadi Kim bum oppa?", seru Sonyul.
"Mianeyo/maaf", kata Kim bum oppa yang mengulurkan tangannya membantu Sonyul berdiri.
"Kamu gak apa-apa?", tanya Kim bum oppa.
"Ne! Gwaenchanayo/gak apa-apa", jawab Sonyul sambil membersihkan bajunya.
"Tumben ya aku bisa ketemu Sonyul di jalan begini", kata Kim bum oppa.
"Kim bum oppa juga kok bisa ada di jalanan begini? Kenapa gak pake kendaraan?"
"Oh, aku lagi pengen jalan-jalan aja soalnya sudah lama aku gak begini. Sonyul juga sedang apa? Mau kemana jalan sendirian?", tanya Kim bum oppa.
"Aku lagi suntuk aja di rumah oppa makanya aku jalan keluar sebentar", jelas Sonyul.
"Kalo begitu, kamu mau menemaniku jalan-jalan? Soalnya kalo sendirian gak enak", ajak Kim bum oppa.
Sonyul yang memang gak ada tujuan langsung menyetujui ajakan Kim bum oppa. Saat jalan mereka ngobrol tentang macam-macam hal. Masuk beberapa toko untuk melihat-lihat, membeli jajanan dll. Sekarang tujuan mereka ke taman hiburan. Sonyul sudah gak sabar mencoba beberapa macam permainan. Saking asyiknya mereka ngobrol, Sonyul gak sadar kalo ada yang memperhatikannya dan menghampirinya.
"Sonyul?", sapa orang itu. Sonyul yang dipanggil langsung menengok untuk melihat siapa yang memanggilnya barusan. Sonyul terkejut.
"!!! Minho?", seru Sonyul.
"Siapa Sonyul?", tanya Kim bum oppa.
Sonyul yang masih kaget terpaku sesaat. "Aigu.... kok ketemu Minho disini sih? Menghindar malah ketemu!", pikir Sonyul.
Sonyul kamu gak apa-apa?, tanya Kim bum oppa yang melihat keanehan Sonyul.
"Anio/gak, gwaenchanayo/gak apa-apa", jelas Sonyul.
Minho diam menatap Sonyul. Entah kenapa dari sorot matanya mengatakan kalo Minho ingin tanya ke Sonyul kira-kira begini, Siapa itu Sonyul? Kok bisa jalan bareng kamu?
Sonyul yang gak tau harus ngomong apa jadi diam sesaat. Keadaan yang terasa aneh membuat Sonyul jadi bingung. Minho dan Kim bum oppa yang menunggu jawaban dan penjelasan dari Sonyul pun diam. Apa yang akan dilakukan Sonyul selanjutnya?
To be Continues....
Mian buat para readers yang bingung (?)...
Udah daripada lama-lama curcolnya...
BTW, ANW, BUSWAY... *author stresss*...
Sonyul yang jalan sama Kim bum oppa gak sengaja ketemu Minho! Apa yang dilakukan Sonyul?
Kok sepertinya Minho gak suka ya? Kim bum oppa juga!
Mau tau jawabannya?
Baca aja Kejujuran Cinta part 4 ya..
JANGAN LUPA LIKE COMENT SHARE YAHHHH!!!
DONT BE SIDERS!!! DONT BE BASHING!!! DONT BE PLAGIATOR!!!
DONT COPAS TANPA SEIZINKU DAN TUHAN YANG MAHA KUASA!!!
GOMAWO... ^^
SEE YOU NEXT TIME
BYE BYE