“kayanya mereka gak bakalan mau deh pak, lagian mau gimana pun itu kan memang punya mereka bukan punya pak marvel’’ nayla yang baru saja keluar dari rumah pak dody tetangganya pak marvel itu tidak enak hati pada pak dody
‘’itu lah kenapa pak marvel minta bantuan kita agar pak dody mau menjual lahan nya itu’’ ucap billy pada nayla
‘’tapi kalau pak dody nya gak mau ya kita gak bisa maksa pak’’ ucap nayla yang belum tau sepenuhnya kerjaan dia
‘’kita harus melakukan bebagai cara supaya pak dody mau menjual nya, apapun itu kita akan lakukan. karna kepuasan client adalah no 1 bagi perusahaan kita’’ jelas billy
‘’ta-tapi pak’’
‘’kamu gak boleh pake perasaan kamu saat melakukan pekerjaan ini ya nay, pokoknya saat mulai kerja kamu harus jadi seorang pekerja yang profesional. kerjakan pekerjaan kamu apapun itu dan apapun resikonya kalau kamu masih mau bekerja disini, ingat waktu kamu hanya 2 minggu untuk menunjukan ke pak rangga kalau kamu bisa melakukan pekerjaan ini. mengerti?’’ ucap billy dengan tegas
‘’i-iya pak maaf’’ ucap nayla yang sedikit takut dengan billy
‘’yaudah kita balik ke kantor untuk menyusun rencana dan cari kelemahan dari pak dody itu’’ ucap billy dan mereka pun kembali ke kantor dengan tangan kosong
.
.
Tiingg Toongg…
tak lama pintu pun terbuka dan tampak lah wajah sonya sambil tersenyum
‘’Rangga? kenapa lama banget siih kan aku bete nungguin kamu disini’’ ucap sonya dan langsung menggandeng tangan rangga agar masuk kedalam, rangga hanya menuruti saja
‘’kamu mau minum?’’ tanya sonya sambil menawarkan wine pada rangga karna ternyata sonya sedang minum sekarng tapi belum sampai mabuk
rangga menggelengkan kepalanya ‘’sonya lo bisa gak sih sehari aja gak minum alkohol?’’ ucap rangga lalu mengambil botol wine dari tangan sonya
‘’bisa asal lo sama gue terus’’ ucap sonya sambil tersenyum
‘’gue kan kerja mana bisa terus sama lo’’ ucap rangga
sonya membuka baju nya dan hanya menyisakan tangtop saja tanpa menggunakan bra, sepertinya sonya sudah menyiapka ini sebelumnya untuk menggoda rangga lagi..
rangga yang melihat itu hanya bisa menelan saliva nya, sonya memiliki postur badan yang cukup bagus dan bisa membuat laki-laki mana pun tergoda kalau melihat lekukan tubuhnya itu tidak terkecuali rangga. sungguh kalau saja rangga tidak ingat kalau mereka ini temenan mungkin saja rangga sudah bercinta dengan sonya dari dulu tapi karna rangga tidak mau merusak pertemanan mereka rangga pun berusaha dengan sekuat tenaganya untuk menahan nafsunya itu
rangga mengambil baju sonya lagi untuk di pakaikan lagi ke sonya
‘’lo ngapain sih buka baju segala kan gak panas disini’’ ucap rangga sambil mencoba memakaikan baju ke sonya tapi sonya menolaknya dan malah melemparkan baju itu kesembarang tempat
‘’kan udah gue bilang bantuin gue ngga’’ ucap sonya yang kesal
‘’ya apaan’’ ucap rangga
‘’i want s*x with you’’ ucap sonya to the point, rangga yang mendengar itu langsung diam karna kaget dengan ucapan sonya
selama ini sonya memang selalu menggoda nya dengan cara berpakaian seksi dan selalu menempel pada rangga tapi tidak pernah bilang seperti sebelumnya makanya rangga sangat kaget
‘’are you crazy?’’ ucap rangga
‘’yeah i’am crazy, gue gak bakalan minta tanggug jawab lo kalau gue kenapa - kenapa kedepannya karna ini kan mau gue sendiri, lo gak perlu takut’’ ucap sonya
‘’gue gak bisa lakuin itu sama temen sendiri’’ ucap rangga
‘’pliiiisss rangga biar gue bisa lepasin lo, biar gue tau sebenarnya gue beneran suka sama lo atau hanya fantasi gue doang’’ ucap sonya
‘’tapi gak harus dengan s*x juga kan’’ ucap rangga
‘’terus dengan apa? kissing?’’ ucap sonya
‘’ya maybe’’ ucap rangga yang gak tau harus ngomong apa
‘’gue udah coba lakuin berbagai hal tapi tetep aja gak bisa, gue selalu kepikiran having s*x sama lo makanya gue selalu deketin lo tapi lo selalu nolak gue’’ ucap sonya yang mata nya mulai berkaca - kaca
‘’lo bener - bener udah gila ya sonya, kenapa harus gue? kan masih banyak cowok lain yang suka sama lo’’ ucap rangga
‘’entah lah, mungkin karna lo selalu ada saat gue butuhin kali jadi gue ketergantungan sama lo, tapi rangga plis sekali aja lakuin ini ya?’’ ucap sonya
rangga diam sejenak untuk berfikir ‘’lo yakin setelah ini lo bisa lepasin gue?’’ ucap rangga, sonya langsung mengangguk
‘’gue cuma pengen wujudin fantasi gue doang ko, lo kan tau gue orangnya suka penasaran dan gue penasaran sama lo’’ ucap sonya
rangga mengambil nafas nya ‘’tapi gue gak bisa mulainya kalau sama lo’’ ucap rangga
‘’yaudah kalau lo gak bisa biar gue yang mulai dan gue yang mimpin’’ ucap sonya dengan semangat
‘’lo seriusan?’’ tanya rangga yang masih tidak percaya
‘’yeah sangat serius’’ sonya pun mulai mendekat ke rangga dan mendekatkan wajahnya ke rangga untuk menciumnya tapi rangga memalingkan wajahnya
‘’bentar’’ ucap rangga lalu melihat mata sonya, tidak ada tanda - tanda bercanda disana lalu rangga menurunkan pandangannya ke arah d**a sonya dan disana terlihat dua gundukan yang sangat jelas tanpa terhalan oleh kain karna posisi sonya sedang menyondongkan badannya ke rangga yang sedang duduk yang otomatis itu jadi terlihat jelas, lagi lagi rangga menelan saliva nya saat melihat itu
setelah beberapa saat sonya pun mendekatkan wajahnya lagi ke rangga dan kali ini ranga tidak menghindar dan mereka pun ciuman. lebih tepat nya sonya mencium rangga karna rangga hanya diam saja tidak membalas ciuman sonya tapi sonya tidak mempermasalahkan itu dan terus menciumi rangga sampai dia puas
tidak hanya di bibir, sonya mencumi rangga di semua bagian termasuk leher nya, d**a, perut bahkan sampai bawah perut
sebenarnya saat sonya menciumi rangga dari leher sampai perut rangga sudah mulai terangsang tapi dia menahannya karna ada rasa malu di dirinya
tangan sonya tidak tinggal diam, tangannya langsung membuka kaitan celana rangga agar sonya bisa mengeluarkan junior rangga dari sarangnya, rupanya si junior sudah keras dan terlihat ingin keluar
sonya tersenyum dan langsung mengulumnya begitu celana rangga sudah tidak pada tempat nya
rangga hanya menikmati permainan sonya itu, sungguh nikmat tapi rangga masih saja menahan gengsi nya itu untuk tidak agresif karna takut sonya akan menertawakan nya
setelah puas bermain dengan junior rangga, sonya meminta rangga untuk pindah posisi duduk nya agar tidak duduk di meja makan tapi pindah ke sofa dan rangga pun menuruti nya.
setelah rangga duduk, sonya pun naik ke pangkuan nya berniat untuk memasukan sang junior ke lubang milik sonya. saat sonya berusaha memasukan nya tiba - tiba tangan rangga menghentikan itu
sonya langsung melihat ke arah rangga
“lo yakin?” tanya rangga
sonya pun mengangguk dan menyingkirkan tangan rangga agar dia bisa segera memasukan nya
Jleeeebb…. Aaakhhh” sonya pun mengerang saat junior rangga masuk sepenuh nya. setelah beberapa detik sonya pun mulai memompa nya naik turun dengan kecepatan sedang
aaaaahhh….eemmmmm…. ooooouuuhhh” sonya pun mendesah karna itu dan membuat gairah rangga memuncak
setelah gerakan sonya mulai pelan rangga pun mengangkat tubuh sonya dan mengubah posisi mereka jadi rangga yang memimpin sekarang
rangga menidurkan sonya di sofa dan membuka kaki sonya agar mengangkang
dan rangga pun mulai memaju mundurkan badan nya, dari mode pelan sampai cepat
oooouuhhh… aaaaakkhh…. emmmmpppttth…. aaaaakkkhhh rang.. ga aaaaahhh” desahan sonya memenuhi ruangan itu kala rangga terus menggenjot nya sampai climax
aaakkhh… a.. ku mau aaahh… kelu..ar aaahh…” erangan rangga sudah di puncak climax
“emmmmppptt… kel…luar.. aaaakkh… di da…laaaaaamm…” racuan sonya tidak karuan karna rangga menggenjotnya sangat cepat
prook..proookk… prookk suara dari tubuh mereka saat bersentuhan
Ccroooottt…Ccroooott…ccrooott… aaaaaahhh” rangga pun menjatuhkan badan nya ke sonya saat cairan s****a nya keluar dan tubuhnya lumayan lemas sekarang
sonya lalu mencium rangga dari dahi, pipi lalu bibir
“thank rangga” ucap sonya lalu memeluk rangga dengan posisi rangga masih di atas tubuhnya dan junior rangga pun masih di dalam
setelah beberapa menit rangga pun bangun dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
setelah selesai rangga pun ingin pulang
“gue pulang sekarang ya?” ucap rangga yang agak canggung ke sonya
“gak makan dulu? emang lo gak capek?” ucap sonya dengan keadaan masih bugil
“nanti gue makan di rumah aja” ucap rangga
“emmmm oke deh hati - hati ya, kalau pengen lagi kesini aja ya hahaha” ucap sonya tanpa rasa malu
rangga diam lalu mengambil kunci mobil nya “iya gampang, byeee” ucap rangga ingin segera pergi dari situ
“byeee” sonya pun pergi ke kamar mandi setelah rangga pergi