MY BOSS

“kemana lagi aku harus cari pekerjaan, huuuufffttt udah jam segini tapi belum dapet juga” nayla hanya bisa mengusap keringat didahi nya setelah seharian mencari lowongan pekerjaan tapi tak kunjung dapat juga. sekali nya ada malah lowongan pialang yang gajinya tidak tentu “apa aku coba di kompeksi aja ya? tapi aku kan gak bisa menjahit percuma saja kesana kalo gak ada keahlian apa-apa” nayla benar-benar frustasi sekarang, ini sudah hari ke 6 dia cari pekerjaan tapi tidak ada satupun panggilan interview yang masuk. karna hari sudah mau sore nayla pun memutuskan untuk pulang saja “asalamualaikum” ucap nayla saat sudah sampai di rumah panti “waalaikumsalam”ucap adik-adik nya “waaaahh makanan dari siapa itu?” tanya nayla pada salah satu adik nya “tadi ada om om kesini telus kasih kita ini ka” ucap bela yang baru berusia 3 tahun itu “alhamdulilah yaudh kalian makan abisin ya kakak mau mandi dulu” nayla pun pergi ke kamarnya untuk menaruh tas nya lalu ke kamar mandi untuk membersihlan badan nya yang sudah lengket karna keringat itu. “tolong kamu buatkan laporan mengenai bantuan yang akan kita salurankan bulan ini” ucap rangga kepada salah satu staff nya “baik pak. oiya pak panti yang tadi kita datangi itu sudah termasuk daftar atau belum ya” tanya staff itu kepada rangga selaku bos di perusahaan itu “emmm kamu masukan saja sepertinya panti itu juga kekurangan donatur” ucap rangga “baik pak” lalu staff itu pun pergi ke ruangan nya rangga pun mengecek laporan perusahaan nya yang semakin maju dari bulan ke bulan. rangga mendirikan perusahaan itu dari 0 sendirian tanpa bantuan dari orang tuanya, awalnya rangga hanya mencoba membantu temannya untuk merebut hak miliknya yang diambil oleh sepupunya dan itu berhasil rangga dapatkan. karna keberhasilannya itu rangga mendapatkan upah yang lumayan besar dari temannya itu, saat melihat uang di depan matanya rangga sangat senang dan berfikir untuk menggeluti hobi nya sebagai pekerjaan mulai saat itu rangga mencari orang yang bermasalah dengan harta gono gininya dan soal sengketa hak milik baik itu yang berhubungan dengan tanah, rumah, bahkan uang. rangga akan membantu mereka untuk menyelesaikan itu karna kebetulan rangga juga sekolah hukum jadi dia mengerti hal itu. Ddrrrrtttt…. Ddrrrrrtttt…. “hallo” ucap rangga saat menjawab panggilan telpon nya “hallo, cossa aku butuh bantuanmu” ucap seseorang di sebrang sana “baiklah kirimkan alamatnya untuk bicara lebih lanjut” rangga tidak menggunakan nama asli nya dalam pekerjaan nya itu, karna ini pekerjaan yang lumayan berbahaya jadi rangga harus merahasiakan identitas aslinya jika sedang bekerja COSAA adalah nama panggilan nya di bisnis itu dan cossa sudah lumayan terkenal di dunia permafiaan, cossa tidak akan melepaskan mangsanya sampai dia mendapatkan apa yang harus dia dapatkan. cossa juga terkenal dengan kejam nya saat mengeksekusi lawan nya makanya setiap client nya tidak pernah kecewa dengan hasil kerja cossa itu, karna selama ini cossa selalu berhasil mengalahkan lawan nya. “Bil kita ada kerjaan, siapkan mobil sekarang” ucap rangga pada staff sekaligus temannya melalui telpon diruangan rangga “oke” ucap billy lalu billy pun pergi ke parkiran meyiapkan mobil tak lama rangga pun datang lalu mereka pun pergi ke tempat yang sudah dikirimkan oleh client nya itu “ini uang mukanya, kalau kalian berhasil dapetin lahan itu maka aku akan kasih 5% lagi” ucap seorang client yang rangga dan billy temui rangga mengecek uang yang ada di tas itu, disana terlihat ada beberapa gepok uang uang berwarna merah muda rangga hanya menganggukan kepalanya “berapa total harga lahan itu?” tanya rangga/cossa “sekitar 15M, makanya kalian harus dapetin lahan itu secepatnya” ucap client itu lagi “baiklah, anda tinggal kirimkan suratnya saja biar anak buahku yang urus sisanya”ucap rangga lalu mereka pun pergi dari tempat itu “waaww 15M brooo gilaaa kayanya bentar lagi gue bakalan bisa beli rumah ini mah” ucap billy yang senang karna akan mendapatkan proyek besar “bukannya udah beli rumah lo bulan kemaren” ucap rangga “investasi brooo gue juga pengen kaya lo banyak propertinya” ucap billy “gak bakalan bisa lo nyamain gue” ucap rangga dengan sombongnya “iya deehh pak bos mah gak bakalan tertandingi, eh tapi kayanya ini gak bakalan mudah deh ga” ucap billy “iya tau makanya lo jangan kesenengan dulu, kayanya gue butuh cewe buat lobi ni orang” ucap rangga “kan ada sonya yang pinter ngelobi orang” saran billy karna memang selama ini sonya sudah sering membantu mereka jika situasi nya membutuhkan seorang perempuan “ganti ke bosen gue sonya mulu” ucap rangga “ganti sama siapa kan yang laen pada gak pinter ngomong kaya si sonya” ucap billy “makanya lo cari orang terus ajarin biar pinter ngomong kaya si sonya atau bahkan lebih pinter dari sonya” ucap rangga “yaudah entar gue cari orang deh” ucap billy . . nayla sedang bantu ibu panti memasak karna ini sudah sore jadi mereka harus menyiapkan untuk makan malam nanti “nay kamu belum dapet kerjaan?” tanya bu ismi selaku ibu panti disitu “belum bu, ternyata cari kerja susah ya padahal nayla udah cari kemana-mana tapi gak yang nerima juga” ucap nayla “yaudh sabat dulu ya siapa tau nanti hari senin kmu dapet kerjaan” ucap bu ismi “iya bu semoga saja” ucap nayla “kamu jangan pilih-pilih kerjaan, selama kerjaan itu halal lakuin aja jangan malu ya” ucap bu ismi memberi saran pada nayla “iya bu nay gak pilih-pilih ko yang penting nay punya penghasilan supaya bisa lanjutin sekolah modeling” ucap nayla “iya nak, kalau pun nanti gak jadi sekolah modeling jangan kecewa ya. mungkin allah siapin pekerjaan yang lain yang lebih bagus buat kamu” ucap bu ismi “iya bu nay siap ko kalau nay gak bisa wujudin cita-cita nay jadi seorang model” ucap nayla dengan raut sedih nya bu ismi hanya tersenyum dan mengusap bahu nayla agar tidak sedih