"BANGUN, KAK!!! INI SUDAH SIANG!!" Teriakan nan keras itu membuat Xia He terbangun dari tidur panjangnya. Jantungnya berdegup kencang mendengar teriakan mengagetkan tersebut. Rasa kantuknya menghilang begitu saja. Tatapannya teralihkan ke An Na yang berdiri polos di sampingnya. Ingin memarahi gadis kecil itu tapi tidak tega melihat betapa menggemaskan wajah An Na. Akhirnya ia hanya bisa menghela nafas lalu mengusap puncak kepala An Na lembut. "Lain kali jangan berteriak lagi, An Na. Jantung kakak terasa mau copot rasanya karena terlalu terkejut." An Na mengembungkan pipinya kesal. "Habisnya kakak tidak bangun-bangun dari tadi, An Na lapar. An Na mau makan." Xia He tertawa mendengar penuturan gadis kecil itu. "Baiklah, baiklah. Maafkan kakak yang tidur terlalu lama dan tidak bisa membe

