Maya langsung berdiri, begitu Erwin memukul meja. Tatapannya berubah tajam. Tawa yang tadi sempat menghiasi wajah cantiknya, langsung berubah seketika. Erwin yang melihat perubahan mimik wajah Maya, mulai bergidik ngeri. "Ini tempat makan, bukan tempat menguji kekuatan! Lihat meja makan yang situ pukul itu! Retak. Bagaimana kalau nanti pecah, terus semua makanan ini jatuh. Saya mau makan apa?" geram Maya. Belum sempat mulut Maya tertutup, suara keras langsung terdengar memekakkan telinga. Meja makan yang terbuat dari kaca itu langsung pecah dan terhempas ke lantai. Serpihan kaca-kaca mulai berhamburan ke mana-mana. Baik Maya ataupun Erwin, hanya bisa mematung menyaksikan fenomena rumah tangga yang saat ini terjadi. Semua yang ada di atas meja juga ikut jatuh berhamburan. Tidak terkecuali

