Aku dan kamu

1685 Kata

Maya hanya memandangi hidangan yang tersaji di depannya, tanpa mau menyentuhnya sama sekali. Sementara Erwin, sudah dari tadi menyantap makanannya. "Jangan cuma dipandangi saja! Katanya lapar? Kalau lapar, cepat dimakan!" titah Erwin. "Lapar sih lapar. Tapi, bukan makan yang begini juga. Apa tidak ada makanan seperti biasanya? Nasi, ikan atau apa gitu?" tanya Maya. Bukan Maya tak mau memakan makanan yang ada di depannya. Hanya saja, Maya tidak bisa. Ia hanya pernah melihat makanan seperti itu di televisi. "Itu apa? Mata kamu sehat, kan? Dalam makanan itu nasi, terus dalamnya lagi lauknya. Kamu cari apa lagi? Jangan bilang, kalau kamu tidak tau cara makannya?" tanya Erwin, memicingkan matanya. "Bukan tidak tau cara makannya. Saya tau kok. Begini-begini, saya pernah melihatnya di tele

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN