Ungkapan Perasaan

1313 Kata
“Saya tahu jika saya tampan Laras. Kamu jangan melihat saya dengan tatapan seperti itu Laras. Kamu bisa jatuh cinta sama saya nanti. Kamu juga seksi Laras. Kamu sangat seskis Laras. Kamu lebih seksi daripada mam kamu, Laras,” bisik Alvin di indera pendengaran sang putri sambungnya itu. Duarrrr.. Laras tercengang saat mendengar apa yang diucapkan oleh sang papa sambungnya itu saat ini. Laras bahkan membelalakan kedua bola mata dengan sempurna setelah mendengar ucapan dari laki-laki yang bernama Alvin itu. Sungguh.. Laras tidak pernah menyangka jika sang papa sambungnya itu akan mengucapkan kalimat seperti itu kepada dirinya sore hari ini. Namun Laras dengan cepat dapat menguasai dirinya sendiri sehingga sang papa sambungnya itu tidak menaruh rasa curiga tentang apa yang kini sedang ada di dalam benak Laras setelah mendengar ucapan sang papa sambungnya itu. “Kenapa rumah sepi sekali papa?” tanya Laras berusaha untuk mengalog=hkan topik pembicaraan dengan sang papa sambungnya itu. Alvin mengulum senyuman manis saat mendengar apa yang diucapkan oleh putri dari sang istrinya itu. Ya. Alvin tahu jika putri tiirnya itu kini sedang mengalihkan topik pembicaraan untuk menghilangkan sikap salah tingkahnya itu kepada dirinya sore hari ini. Alvin dengan sengaja menyentuh bahu putri tirinya itu untuk melanjutkan aksi menggoda putri tirinya itu sebelum sang istri pulang ke rumah malam hari ini. Alvin mengulas senyuman manis sembari mengusap bahu putri tirinya itu saat ini. “Kamu belum tahu kan jika asisten rumah tangga di rumah ini akan pulang ke rumah pukul lima sore dan kembali ke rumah pukul lima pagi? Rumah ini menjadi sepi saat asisten ruamh tangga mama kamu sudah pulang ke rumahnya sore hari ini Laras.” Deg.. Jantung Laras berdetak dua kali lipat dengan sangat tidak normal saat sang papa sambungnya itu menyentuh dan mengusap bahunya dengan lembut sehingga membuat tubuh Laras merasa berdesir seperti terserat aliran listri dengan tegangan tinggi sore hari ini. Laras mencoba untuk menenangkan diri dengan menghela nafas pelan beberapa kali. Namun Laras tidak dapat menenangkan diri karena sang papa sambungnya it uterus memberikan sentuhan lembut dan hangat di bahu milik Laras sore hari ini. Laras mencoba untuk melepaskan tangan kekar dan berotot milik sang papa sambungnya itu. “Papa.. Lepaskan tangan papa dari bahu Laras. Ini tidak baik papa. Kalau mama melihat apa yang sedang papa lakukan kepada Laras pasti mama akan marah besar kepada papa dan Laras.” Alvin mengulas senyuman manis nan hangat ke arah putri tirinya itu. “Mama kamu tidak akan tahu apa yang sedang papa lakukan kepada kamu karena mama kamu kini sedang lembur di kantor. Mama kamu akan pulang malam hari ini. Apa kalau mama kamu tidak tahu apa yang papa lakukan kepada kamu, kamu kan mau denga napa yang papa lakukan kepada kamu saat ini?” Laras menautkan kedua alis saat mendengar apa yang diucapkan oleh sang papa sambungnya itu kepada dirinya saat ini. “Apa maksdu papa?” Laras menatap ke arah sang papa dengan tatapan penuh tanda tanya saat ini. “Papa tahu kamu juga merasakan hal yang sama seprti papa jika papa dan kamu saling berdekatan dengan jarak yang dekat seperti ini. Kamu merasakan debaran hati yang luar biasa iya kan Laras? Papa juga merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu rasakan saat kita bertemu dan saling menatap tempo hari. Papa ingin memiliki hubungan khusu dengan kamu, Laras. Papa mulai jatuh cinta sejak pertama kali papa melihat kamu kemarin Laras. Apa kamu mau memiliki hubungan khusus dengan papa, Laras?” Duarrrr.. Laras terkesiap dengan apa yang diucapkan oleh sang papa tirinya itu kepada dirinya saat ini. Sungguh.. Laras tidak mengerti dengan jalan pikiran sang papa sambungnya itu. Laras tidak pernah menyangka jika sang papa sambungnya itu akan mengucapkan kalimat seperti itu kepada dirinya. “Hubungan khusus? Apa maksud papa? Bagaimana dengan mama jika papa dan Laras benar-benar memiliki hubungan khusus?” tanya Laras denga melontarkan pertanyaaan bertubi-tubi kepada sang papa sambungnya itu. “Mama kamu akan menjadi urusan papa nanti. Papa akan mmenjamin hubungan kita tidak akan ada orang yang mengetahuinya. Mama kamu juga tidak akan pernah tahu tentang hubungan rahasia kita, Laras. Jadi kamu tidak usah merasa takut iya Laras,” jawab Alvin berusaha untuk memberikan penjelasan kepada putri tirinya itu untuk emngambil hati Laras saat ini. Diam.. Laras diam seribu bahasa saat mendengar apa yang diucapkan oleh sang papa sambungnya itu saat ini. Ya. Laras kini sedang dilanda resah dan gundah gulana setelah Laras mendengar apa yang diucapkan oleh sang papa tirinya itu kepada dirinya beberapa saat yang lalu. Tidak dapat dipungkiri oleh Laras jika apa yang diucapkan oleh sang papa kepada dirinya itu benar adanya dan tidak ada yang bohong dengan apa yang sedang dirasakan oleh Laras saat berdekatan dengan sang papa tirinya itu. Laras menggelengkan kepala dengan apa yang kini sedang ada di dalam benaknya tentang apa yang diucapkan oleh sang papa kepada dirinya itu sore hari ini. Alvin yang melihat gelengan kepala putri tirinya itu lantas menangkup kedua sudut wajah putri tercintanya itu dengan menggunakan kedua telapak tangannya yang kekar dan besar itu. “Kamu tidak usah membohongi kata hati kamu, Laras. Papa ini laki-laki Laras. Jadi papa dapat menebak apa yang ada di dalam hati kamu saat ini. Papa tahu kamu menukai papa kan Laras? Papa itu belum tua Laras. Usia papa baru tiga puluh tahun Laras.” Laras menatap manik mata hitam legam milik sang papa sambungnya itu untuk berusaha mencari kebohongan di dalam sana saat ini. Namun Laras tidak dapat menemukan apa yang kini sedang dicari oleh dirinya itu. Laras hanya dapat menemukan kejujuran dan ketulusan tentang apa yang diucapkan oleh sang papa sambungnya itu kepada dirinya beberapa saat yang lalu. Ya. Laras juga tidak menyalahkan perasaan di dalam hatinya itu kepada sang papa sambungnya karena Laras mengakui jika sang papa sambungnya itu memiliki sejuta pesona dengan wajah tampan, tubuh atletis dan seksi yang akan membuat wanita menggilai tubuh sang papa sambunya itu. “Laras takut papa. Laras takut jika mama akan mengetahui hubungan terlarang kita nanti,” balas Laras. Huft.. Alvin menghela nafas berat setelah mendengar apa yang diucapkan oleh putri tirinya itu. Ya. Alvin sudah dapat menebak apa yang ditakutkan oleh putri tirinya itu jika Alvin dan putri tirinya itu memiliki hubungan khusus nanti. Alvin menatap manik mata putri sambungnya itu dengan lekat dan hangat. “Kamu tidak usah takut dengan mama kamu sayang. Kita yang menjalani hubungan ini sayang. Papa akan menjamin jika hubungan rahasia di antara kita tidak aka nada yang tahu satu orang pun nanti sayang,” ucap Alvin mulai mengeluarkan jrus mautnya menggoda putri tirinya itu. Deg.. Ada yang berdebar di dalam hati Laras saat mendengar sang papa tirinya itu memanggil dirinya dengan sayang. Laras merasa melayang terbang tinggi di angkasa saat ini. Apalagi tatapan mata sang papa sambungnya itu sungguh menggoyahkan benteng pertahan Laras saat ini. Alvin mengulum senyuman saat melihat ekpresi putri tirinya itu saat ini. Alvin yang telah dapat menebak apa yang kini sedang berada di dalam benak Laras lantas merayu putri tirinya itu kembali untuk menjadi miliknya karena Alvin benar-benar mencintai putri tirinya yang cantik jelita itu melebihi kecantikan dan kemolekan tubuh sang istri. “Apa kamu mencintai papa, Laras? Apa kamu mau menjalani hubungan ini dengan papa mulai hari ini Laras?” tanya Alvin melontarkan pertanyaan kepada putri tirinya untuk memastikan jawab putri tirinya itu. Laras menganggukan kepala menanggapi apa yang diucapkan oleh sang papa sambungnya itu. “Iya aha. Laras bersedia menjalani hubungan ini dengan papa. Tapi papa janji iya tidak aka nada satu orang pun yang tahu tentang hubungan rahasia di antara papa dan Laras dan papa tidak akan pernah meninggalkan Laras apapun yang akan terjadi nanti iya papa.” “Iya sayang. Papa janji sama kamu tidak aka nada satu orang pun yang tahu tentang hubungan papa dan kamu dan papa tidak akan pernah meninggalkan kamu karena apapun itu dan kapanpun itu Laras. Papa benar-benar mencintai kamu, Laras sayang. I love you,” balas Alvin. “Me too..”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN