“Lho, kamu ada disini? Tadi Mas sudah bertemu ayahmu, tapi karena sibuk kami hanya salaman, beliau enggak cerita kamu datang,” Ina kaget melihat Anka berjalan mendekat dan menyapanya seperti itu. “Kalau big boss ada acara, nyonya kan mendampingi, aku jadi driver nyonya lah,” balas Ina jenaka, dia memang mengantar ibunya yang harus mendampingi sang ayah. “Lha Mas sendiri ngapain? Maksudku apa hubungannya?” “Kamu lupa, kantorku dekat sini?” “Aku dapat undangan dari aparat sekitar bila ada kegiatan seremonial seperti ini.” “Walau sibuk persiapan berangkat besok, aku wajib datang bila ingin “aman”. Kalau hanya kirim wakil, nanti saat butuh surat menyurat yang berhubungan dengan domisili, maka akan dipersulit. Jadi walau sebentar tetap harus setor muka,” bisik Anka, tak ingin terdengar ole

