38. Sikap yang Asing

2027 Kata

“Masih belum bisa kamu hubungin juga?” Tanya Rizal yang melihat Aya sibuk dengan ponselnya. Bukan hanya dalam beberapa jam ini, tapi Aya sudah melakukannya selama beberapa jam belakangan. Sejak berangkat ke kampus, jam istirahat makan siang, dalam perjalanan pulang, bahkan saat ini ketika mereka sudah ada di rumah. “Hm? Ng… Maaf. Mas butuh sesuatu? Ah, aku bikini s**u anget, ya? Biar nyenyak tidurnya.” Beruntung mereka memang sudah membeli makan malam di luar tadi, jadi Aya tidak harus tambah merasa bersalah karena tidak menyiapkan makan malam dan banyak mengabaikan suaminya. Well, sebenarnya tanpa itu pun Aya sudah merasa bersalah, wanita itu sadar benar perhatiannya seharian ini tidak sedikitpun tertuju pada Rizal—tidak, bukan hanya hari ini, tapi beberapa hari belakangan. Dirinya ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN