kecolongan

4296 Kata
Andrea membereskan mejanya dan berpamitan dengan rekan kerjanya , dia meninggalkan kantor dan sekarang sudah berada di depan lift Sambil menunggu pintu lift terbuka dia sedang asik dengan handphonenya ,ketika pintunya terbuka Andrea langsung masuk kedalam tanpa melihat orang sekitar karena dia terlalu fokus dengan ponsel nya. " Sudah pulang ya" suara Barito mengagetkan aktifitasnya. Dia pun menoleh kebelakang " Ah iya pak" Andrea menundukkan kepala tak disangka eiwa satu lift dengannya . " Naik apa?" " Di jemput pak" " Pacar ? Suami?" Mata Andrea membulat dan menoleh kearah eiwa. Eiwa menatap tajam ke arah Andrea tanpa berkedip. Andrea tidak menjawab dan hanya memalingkan mukanya. Mereka berdua akhirnya terdiam tidak ada satupun yang memulai pembicaraan lagi, setelah itu pintu lift terbuka. Dengan terburu-buru Andrea segera keluar dari lift itu,seakan dia berhasil menghirup udara segar. Karena di dalam lift berdua dengan eiwa membuatnya terasa sesak. Andrea berjalan ke pintu keluar di ikuti oleh eiwa dari belakang. Andrea melihat danantya berdiri disamping mobil hitamnya dan melambaikan tangan ke arah Andrea . Andrea segera berlari ke arah danantya. Eiwa yang melihat danantya melambaikan tangan Andrea hanya bergumam Jadi selama ini kau bersama danantya " Sudah lama nunggunya " " Nggak juga mungkin 10 menit" " Gimana kerjaannya" " Lumayan capek hehehe" Eiwa berjalan menghampiri mereka berdua, melihat kedatangan eiwa seketika danantya terkejut. " Apa kabar dan" sapa eiwa ketika berhadapan dengan danantya. " Baik wa, kamu kerja disini juga" " Iya aku manager disini" " Wah atasan Andrea donk" " Ayo dan.." ajak Andrea tak ingin berlama lama dengan eiwa. " Kalian pacaran " ujar eiwa to the point. Danantya menatap tajam begitu pula eiwa. Andrea yang berada di tengah tengah mereka merasa canggung. Ingin segera dirinya berlari dari mereka berdua. Eiwa yang sudah lama tidak mendengar kabar Andrea merasa terkejut danantya masih bersamanya. Tidak ada salahnya menanyakan langsung tentang hubungan mereka. Danantya merangkulkan tangannya ke pundak Andrea dan membuatnya merapat ke tubuhnya. " Menurutmu?" Ujar danantya. Mendengar kata kata danantya eiwa menggetarkan giginya. Danantya membuka pintu mobil dan menyuruh Andrea masuk , eiwa yang melihatnya hanya menatap dengan tatapan dingin, dan ketika mobil itu menjauh dia hanya mampu menatapnya pergi tanpa bisa berbuat apa apa. Andrea yang melihat eiwa dari kaca spion hanya bisa bernafas panjang. " Kamu gak apa apa an?" Tanya danantya ketika mobil itu sudah melaju. " Nggak apa apa kok dan" " Apa gak papa kamu sekantor dengannya?" " Mau bagaimana lagi aku gak bisa menghindarinya dan ini satu satunya perusahaan yang bisa menerimaku" " Aku kan sudah bilang kamu bisa bekerja denganku " " Selama ini kamu sudah cukup membantuku dan, aku gak mau merepotkan mu lagi" " Baiklah kalau kamu merasa seperti itu, tapi yang jelas kamu sama sekali tidak merepotkan ku, dan yang terpenting aku ikhlas membantumu selama ini" Andrea hanya mampu melihat sosok danantya dari samping , danantya sudah mengungkapkan perasaannya tapi Andrea masih belum bisa menerima akibat trauma masa lalu, dan dia hanya ingin fokus pada kehidupannya kali ini. " Aduh…jam berapa sekarang ya? Andrea meraba raba tempat tidur untuk mencari ponselnya, setelah ketemu dia melihat jam yang tertera di ponsel. " Omaigot jam setenga 8" Andrea meloncat dari kamar tidur nya dan berlari menuju kamar mandi. Ibunya yang melihat Andrea berlarian hanya geleng geleng kepala. " Kenapa ibu gak bangunin Andrea " teriak Andrea dari dalam kamar mandi" " Ibu tadi sudah bangunin beberapa kali tapi kamu tidak bangun, terakhir ibu bangunin ,kamu sudah bilang iya.. ya ibu tinggal buat anterin chasel" sahut ibunya " Memangnya kemarin kamu pulang jam berapa, kok jam segini baru bangun" Andrea mengingat kejadian semalam dia dan teman teman nya makan sambil minum bir dan si anggita terus mencekoki dia tanpa henti. " Awas Lo nggit" ketika dia mampu mengingat kembali moment semalam. Andrea keluar dari kamar mandi dan buru buru memakai baju kantor . Ketika dia di depan danantya sudah menunggunya. " Akhhh untunglah" dia lupa kalau sepeda motornya masih terparkir di basement kantor. " Bu Andrea pergi" " Ini bawa bekalmu buat sarapan nanti" " Ibu yang terbaik deh " Andrea mencium tangan dan pipi ibunya,kemudian berlari menuju mobil danantya. " Danantya pamit ya Bu" " Hati hati ya bawa mobilnya" ujar ibu sambil melambaikan tangan ke arah mereka berdua. " Aku gak akan memaafkan mereka" Andrea memasang belt nya dan mengeluarkan pouch makeup nya. " Kenapa kamu ga menghentikan mereka sih" lanjut Andrea " Aku kan sudah bilang kemarin buat berhenti tapi kamu malah meladeni mereka pfftt" danantya hanya bisa menahan tawanya. " Ketawa lagi..seneng ya temennya kesusahan gini, lihat aja mereka aku bakal cekoki mereka lebih dari ini". " Hahahhaha" Andrea memukul bahu danantya yang menertawakannya.. dia pun mendengus kesal mengarahkan kepalanya keluar jendela sembari menaburkan bedak di pipinya. Sesampainya di gedung yang menjulang tinggi Andrea berlarian menuju pintu masuk .Berkali kali dia melihat arah jam ditangannya. Kurang 10 menit gerutunya. Akhirnya dia sampai di meja kantornya tepat pukul 8 . " Haaaaah" Andrea menghembuskan napas panjang setelah bisa menyandarkan punggungnya. " Kamu terlambat 5 menit " ujar suara dibelakang Andrea yang di kenalinya. Dilihat jam yang ada ditangannya menunjukkan 08.01 " Tapi pak… di jam saya jam 8 pak" " Ini kantor bukan atas dasar jam tangan kamu tapi jam tangan saya " tegas eiwa menatap tajam " Andrea pun mengumpat dalam hatinya sial " Saya minta maaf pak" Andrea menundukkan kepalanya " Ke ruangan saya sekarang" Eiwa berlalu dari hadapannya dan menuju ruangannya " Yang sabar ya ndre ,pak eiwa memang gitu agak tegas orangnya" ujar Lita rekan sebelah mejanya " Doain aku ya Lit" Andrea menaruh tas nya sambil menggenggam tangan Lita " Semangat ya" Andrea pun berjalan menuju ruangan eiwa yang ditatap oleh seluruh rekannya untuk memberinya semangat. Andrea mengetok pintu ruangan eiwa dan disambut oleh suara yang ada di dalam. Andrea pun memasuki ruangan eiwa dan terlihat eiwa sedang duduk di singgasananya. " Baru sehari kamu kerja sudah terlambat ya" eiwa menutup dokumen yang sedang di bacanya dan beralih pandangan ke Andrea . " Maafkan saya pak, saya tidak akan mengulanginya lagi " ujar Andrea sambil menundukkan kepala. Eiwa berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu dan menguncinya. Dia pun menyetel kaca menjadi mode buram yang tidak dapat terlihat dari luar. Eiwa kembali ke tempatnya dan duduk di pinggiran meja kerjanya. " Kamu tahu ini perusahaan besar kan,Dan kamu berada dibawah naunganku. Jika kamu terdapat kesalahan imbasnya akan ke aku" Andrea hanya menunduk tak mampu menatap eiwa. " Aku kangen banget sama kamu an..kenapa kamu begitu menggemaskan" batin eiwa Eiwa maju kedepan dan mengangkat dagu Andrea " Angkat kepalamu" Andrea menatap langsung mata eiwa ,dia tidak tahu harus berbuat apa. Degup jantungnya tidak mau berhenti. Entah eiwa mendengarkannya atau tidak karena degupannya begitu keras "Kamu tahu bahwa kamu mengganggu tidurku semalam, betapa khawatirnya aku memikirkanmu. Kamu sedang apa dengan danantya ? Apa yang kalian lakukan?" Eiwa sudah tidak mampu menahan lagi kerinduannya, setelah kejadian 6 tahun lalu dia sungguh menyesali perbuatannya. Seharusnya dia tidak meninggalkan Andrea begitu saja. Karena waktu itu dia di akhir semester dan menanti kelulusan. Dia tidak sanggup berbuat apa apa. Setelah mendapati Andrea tidak datang kelulusan ,dia begitu khawatir . Dia bertanya kepada teman temannya tapi tidak dapat menemukan jawaban dan terakhir dia mendapat kabar dari gurunya bahwa Andrea sudah mengambil ijazah sekolahnya . Selama beberapa tahun dia terus memikirkan nasib anak yang dikandung Andrea dan kini orang yang di rindukannya sudah ada di hadapannya dan dia tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini. Meskipun terlihat terburu buru karena baru 2 hari mereka bertemu tapi dia tidak akan membuang kesempatan lagi. Andrea tertegun mendengar pernyataan eiwa ,diapun mengernyitkan keningnya. Dan tiba tiba eiwa sudah menciumnya , Andrea berusaha menolak . " Pak…mffhh" Tapi eiwa terus mencecarnya, Andrea berusaha mendorong tubuh eiwa tapi dekapan eiwa begitu kuat. Eiwa mendorongnya hingga menabrak dinding tembok kantor eiwa. Eiwa terus mengulum bibir Andrea hingga Andrea kesulitan bernafas. Ditarik ulurnya lidah eiwa di dalam mulut Andrea agar Andrea membalas ,tangan eiwa mencengkram leher Andrea agar dia lebih menempel lagi. Andrea yang merasa terpojok berusaha keras untuk mendorongnya dan ketika eiwa melihat perlawanan Andrea dia mengangkat tangan Andrea keatas dinding sehingga ia leluasa menciuminya..setelah puas mencium bibirnya eiwa turun menjilati leher Andrea hingga Andrea bisa bernafas lega . " Wa..ja..Ngan akhhh" Eiwa meremas bukit kembar Andrea dengan tangan kirinya.membuat bulu kuduk Andrea meremang "Kamu tahu berapa aku merindukanmu an" Eiwa kembali mencium bibir Andrea tapi kini lebih lembut karena Andrea berhenti berontak, dia mengulum lidah nya dan menukar saliva. Awalnya Andrea enggan buat membalasnya tapi ketika tangan eiwa mulai meraba pahanya dan berhenti di selangkangannya mempermainkan k******s membuat kaki Andrea melemas . Ketika jemari eiwa menggesek dan memilin klitorisnya membuat Andrea terangsang dan diapun membalas ciuman eiwa. " Kamu cepat basah seperti dulu an" Ujar eiwa sembari menciumi leher Andrea. Kini kaki Andrea dibuat lemas ketika jemari eiwa mulai memasuki bibir kewanitaannya membuat Andrea mendongakkan kepala. " Akhhhh" Desahan Andrea membuat eiwa bersemangat , dimasukkan 2 jarinya dari ke dalam dan dikeluar masukkan secara perlahan. Leher Andrea yang terekspose dijilati dan digigit kecil hingga meninggalkan bercak merah kebiruan. " Akhhh wa.." Eiwa memaju mundurkan jemarinya sambil jempolnya memainkan k******s Andrea membuat sekujur tubuhnya bergetar " Kamu suka an" tatap eiwa ke arah Andrea yang memejamkan mata. Mendengar kata kata eiwa membuat Andrea membuka matanya dan menatap ke arah eiwa. " Kamu ja..hat wa mmmfhh" eiwa mempercepat gerakan tangannya sambil terus menatap wajah Andrea yang kenikmatan " Akhhhhh.. wa… mmfff" Andrea menggigit bibirnya dan mengalungkan tangannya di leher eiwa. Karena dengan posisi berdiri membuat kaki Andrea melemas dia pun melingkarkan Kaki kanannya dipaha eiwa sehingga eiwa leluasa mengocok lebih dalam. Bunyi kecipak dari cairan Andrea memenuhi ruangannya. "Aku gak suka kamu dekat dengan pria lain" eiwa memaju mundurkan jari tengahnya dengan kekuatan penuh hingga Andrea merasakan tusukan tusukan di dalam rahimnya , dan rasa geli dari jari jempol eiwa yang mempermainkan klitorisnya . Eiwa membuka kancing baju Andrea, melihat eiwa kesulitan Andrea secara reflek membantu eiwa membuka kancing bajunya dan terpampanglah p******a Andrea yang masih terbungkus bra. Diangkat ke atas bra-nya dan eiwa meyesapi p****g Andrea yang sudah mengeras. Sembari mengaduk aduk kewanitaan Andrea eiwa menyusu p****g Andrea yang membuat sekujur tubuhnya meregang gak karuan. Andrea merasakan sesuatu yang akan keluar dari kewanitaannya. " Akhhh wa…. Aku"... Andrea sudah tidak kuat lagi menahannya , orgasmenyapun keluar , dan eiwa mengerti Andrea akan klimaks dia pun mempercepat jemarinya sambil terus menyusu di putingnya . Dan gelombang itu pun datang , jemari eiwa dipenuhi banyak cairan Andrea. Dan seketika kaki Andrea tak kuat lagi buat menopang tubuhnya , badannya dia jatuhkan ke pelukan eiwa sambil mencoba mengatur nafasnya. " Kamu sekarang milikku an, jangan pernah pergi lagi dari sisiku, mengerti " bisik eiwa ditelinga Andrea yang hanya dijawab oleh anggukan kepala karena kenikmatan yang dia capai membuat kakinya melemas . Dicabutnya tangan eiwa dari bibir bawahnya dan dijilatnya jemarinya yang penuh dengan cairan Andrea . Andrea pun terhuyung ke pelukan eiwa karena kakinya tak mampu lagi menopang badannya. Eiwa dengan sigap memeluk Andrea dan menggendongnya seperti bride style " Hari ini segini dulu , nggak enak sama karyawan lain kalau kamu terlalu lama disini" ujar eiwa sambil merapikan rambut Andrea. Andrea hanya mampu menatap eiwa penuh kebencian dan kerinduan. " Apa?" Tanya eiwa " Kamu ini sama saja menggunakan kekuasaanmu wa" seru Andrea " Aku menggunakannya karena itu kamu an" dipeluknya Andrea erat " Wa .. lepas aku gak Isa nafas" Eiwa pun duduk di sofa sambil memangku Andrea di pahanya masih dengan gaya yang sama. " Jangan pergi lagi ya, kamu tidak tahu betapa kesulitannya aku setelah kamu menghilang" ujar eiwa. Andrea masih sama seperti dulu dia tidak pernah bisa lepas dari pesona eiwa. " Iya.. ya tapi lepas dulu" Eiwa melepaskan pelukannya dan Andrea berdiri tapi kakinya masih lemas dan diapun terjatuh lagi ke pangkuan eiwa. " Jangan keras kepala donk kakimu masih lemas itu, kamu keluar banyak tadi " senyum eiwa menggoda Andrea. Mendengarnya wajah Andrea memerah dia pun merapikan bajunya yang dibuat berantakan oleh eiwa. " Aku balik dulu" Ketika Andrea hendak pergi eiwa menarik tangan Andrea dan mencium bibirnya. " Wa sudah …" Andrea melepas ciumannya " Nanti pulang kantor aku anter" " Tapi aku bawa motor wa" " Mulai sekarang biar aku yang antar jemput kamu, dan aku gak mau kamu terlalu dekat dengan danantya" " Wa .. kamu gak bisa begitu donk , danantya kan temanku" ujarnya tegas " Tapi aku gak suka kamu terlalu dekat dengan dia, dia terlihat suka padamu dari dulu" " Eiwa stop!! Kita baru ketemu dan kamu gak berhak mengaturku dengan siapa aku berteman " Andrea meninggalkan ruangan eiwa yang hanya di tatap olehnya. Eiwa hanya termenung menatap Andrea. Dia sudah berubah sekarang batin eiwa . Karena Andrea yang dulu dia kenal tidak pernah membantah sedikitpun perkataan eiwa. Dia tahu kini Andrea bukan gadis SMU melainkan seorang wanita. Dan dia baru menyadari bahwa dia merasa sangat kehilangan ketika Andrea tidak berada disisinya. Dan kini dia ada dihadapannya dia tidak mau mengambil resiko seperti dulu saat kehilangan dia. " Akhh" eiwa menyapu mukanya dengan tangannya. Kenapa dia jadi sebrengsek ini.. Tring Eiwa melihat pesannya ketika ada pesan masuk. Dilihatnya nama Tabitha kekasih nya selama ini. " Kamu mau datang ke apartement malam ini" pesan Tabitha. Dia menghembuskan napas panjang tentang bagaimana hubungannya dengan Tabitha, karena selama ini yang mendorongnya bisa berada di puncak ini adalah Tabitha. Tapi hatinya masih terpatri pada Andrea. Meski sudah menjalin kasih dengan Tabitha dia masih belum bisa melupakan Andrea. Andrea duduk di mejanya dengan perasaan kesal,marah, bersalah dan juga senang. Entah perasaan mana yang dapat mewakilinya saat ini. Disisi lain Andrea begitu membenci eiwa tetapi juga merindukannya.lita mengetok meja Andrea yang membuat buyar lamunanya " Kamu lama sekali tadi di dalam , kamu dimarahi habis habisan ya" " Yah gitulah, ahh bagaimana ini mbak, apa aku bisa bertahan ya " kata Andrea berpura pura. " Sebaiknya mulai sekarang kamu jangan melanggar peraturan dulu, karena pak eiwa sepertinya sudah menandaimu, yah meskipun dia tampan tapi sayang agak killer" cerocos Lita yang hanya di angguki oleh Andrea. " Ehem..apa kalian senang membicarakan saya dari belakang" tiba tiba eiwa sudah berada di depan meja mereka. " Ahh maaf pak bukan maksut kami begitu" ujar Lita gugup " Kerjakan tugas kalian, dan kamu Andrea baca email saya. Ada beberapa tugas yang saya serahkan " Eiwa berlalu pergi dari meja mereka dan menuju ruangannya yang agak jauh dari meja Andrea. " Aduuuuh aku hampir gak bisa napas an" Lita mengelus dadanya. Dan Andrea terkekeh melihat tingkahlucu Lita. Andrea menatap laptopnya dan membuka email-nya. Nanti makan siang bareng ya… Andrea hanya mendengus kesal tanpa membalas email eiwa , dia pun kembali berkutat dengan kerjaannya. Hari ini dia harus meyelesaikan beberapa dokumen untuk di serahkan ke managernya. Dan memfoto copy ulang dokumen yang di revisi oleh Bu Hesti. Tiba jam makan siang tapi Andrea masih belum selesai menyelesaikan pekerjaannya banyak bahan proposal yang di berikan ketua tim nya . " An sudah jam makan siang apa masih belum selesai proposal yang saya berikan " ujar ketua tim nya bernama Ganesha. " Masih belum pak, banyak kata kata yang masih belum pas " ujar Andrea " Pelan pelan saja kalau kamu masih belum paham kamu bisa menanyakan ke Lita atau Kamal agar mereka membantumu" " Baik pak , nanti setelah mereka makan siang saya akan menanyakannya" " Kalau begitu saya makan siang dulu ya" " Baik pak" Ganesha pun pergi meninggalkan Lita sendirian karena kedua rekannya sudah makan siang duluan. Lita tidak sempat makan siang dia pun membuka bekal yang di berikan ibunya. Meski itu hanya sandwich berisi telor dan hum tapi cukup untuk mengganjal perutnya. Siang ini dia sangat kelaparan karena belum sarapan dan tadi juga di hajar habis habisan oleh eiwa sehingga dia butuh tenaga tambahan hingga nanti sore. Dia berharap hari ini bisa pulang tepat waktu karena kemarin dia tidak bisa bertemu anaknya, tadi pagi dia juga melewatkan keberangkatan chasel kesekolah. Jadi dia merasa kangen dengan anaknya. Tring Ada notifikasi email di layar laptopnya dia pun segera membukanya dan ternyata itu dari eiwa , ah diq hampir lupa kalau siang ini ada janji makan siang dengannya. Tapi dia kan b Lum menyetujui untuk makan bareng jadi tidak mungkin dia menunggu. Dengan rasa penasaran dibukanya email dari eiwa Keruanganku sekarang Deg..apalagi ini batin Andrea. Dia pun menutup laptop nya dan mengambil beberapa berkas yang memang harus di serahkan ke eiwa. Tok tok tok Andrea mengetuk pintu ruangannya " Masuk" Andrea pun membuka pintu dan menutupnya kembali dia berjalan menuju meja eiwa dan menaruh beberapa berkas. " Ini dokumen yang harus di teliti lagi oleh bapak, jika itu sudah benar bapak boleh menandatanganinya" ujar Andrea sambil berdiri di depan meja eiwa . " Duduk" perintah eiwa Andrea pun duduk di sofa yang ada di ruangan eiwa , dan di meja itu sudah ada beberapa kotak makanan. Andrea hanya menelan ludah mencium baunya. Eiwa berdiri dan duduk disamping Andrea dia membuka bungkus kotak makan dan menatanya di meja , disana sudah ada cumi chrispy , nasi goreng dan udang goreng. Dan itu malah membuat perut Andrea berbunyi. " Kamu lapar? Kenapa gak makan siang?" Tanya eiwa sambil memperhatikan Andrea " Tugas saya masih banyak pak jadi saya ingin menyelesaikannya sekaligus" Jawab Andrea sambil melihat satu persatu menu makanan yang ada di meja. " Ayo makan.." " Tapi pak… ini kan makanan bapak" ujar Andrea " Aku beli ini buat kamu karena kamu tidak membalas emailku" eiwa memasang muka cemberut " Ah maaf pak saya kelupaan " " Pak pak lagi…kalau lagi berdua panggil aja eiwa" " Ah maaf pak.. ah wa, rasanya canggung pak .. eh wa" " Lama lama saya gigit bibir kamu" eiwa gemas sekali melihat tingkah laku Andrea dan seketika Andrea menutup mulutnya dengan tangannya. " Ayo makan" " Baik" Tanpa ragu ragu lagi Andrea melahap satu persatu makanan yang ada di depannya. Dengan lahapnya dia menyantap makanan yang ada di meja. Dan eiwa hanya menatap Andrea makan dengan lahap. Merasa di perhatikan Andrea pun berhenti mengunyah " Bapak tidak makan?' Dengan mulut yang masih penuh dia melihat kearah eiwa " Melihat kamu makan aja sudah kenyang , tapi kalau kamu gak keberatan aaakkk" eiwa membuka mulutnya tanda ingin di suapin. " Dasar manja " Andrea mengambil sesendok nasi dan cumi ditaruh di atas sendoknya dan memasukkan ke mulut eiwa. " Enak ya… apalagi disuapin kamu " eiwa tersenyum sambil mengunyah makanannya " Dasar gombal" Andrea kembali memasukkan makanan ke mulutnya setelah itu ke mulut eiwa. Makan siang itu jadi penuh candaan antara eiwa dan Andrea . Setelah kenyang andreapun menselonjorkan diri di sofa eiwa. Eiwa membersihkan seluruh meja yang dipenuhi bungkus makanan dan kembali duduk disisi Andrea. " Sudah kenyang" " terima kasih makanannya " Andrea kembali mengatur posisi duduknya " Ponsel kamu mana" tanya eiwa " Buat apa pak" Andrea merogoh kantongnya dan menyerahkan ponselnya " Buka password-nya " Andreapun menuruti eiwa dengan bingung ,lalu ponselnya di raih lagi oleh eiwa dan mengetikkan sesuatu dan beberapa saat ponselnya berdering , Andrea pun penasaran dan melihat ponselnya disana tertulis pujaanku . " Nama apa ini pfftt " andreapun terkekeh dan menatap eiwa " Aku kan memang pujaanmu, awas ya kalau kamu menggantinya" ancam eiwa " Hahahah pujaan apaan " Andrea pun tertawa dan memegang perutnya , merasa kesal eiwa menaruh ponselnya dan mencium Andrea . " Mmmhhh " Andrea tidak bisa berontak dengan posisinya sekarang karena dia ditdurkan di sofa dan eiwa menindihnya . Dia terus menyerang bibirnya tanpa henti. Dia menjulurkan lidah dan bermain di rongganya. Andrea memalingkan wajahnya, dan mendorong eiwa " Stop wa" Andrea berusaha berdiri dan dia menata bajunya kembali " Tadi itu kesalahan, tidak seharusnya kita begitu." Eiwa hanya menatap Andrea penuh kebingungan " 6 tahun..selama 6 tahun aku berusaha buat ngelupain kamu , ngelupain kejadian tentang kita, tapi dengan gampangnya kamu perlakukan aku seperti ini. Setidaknya tanyakan sesuatu apa yang terjadi setelah kamu membuangku" tubuh Andrea bergetar ,dia berusaha menahan air matanya. Eiwa hanya mampu menatap Andrea tanpa bisa membalas ucapannya " Aku mohon padamu wa, jangan seperti ini " pinta Andrea kembali. Eiwa mengadahkan kedua tangannya di dagu, dia tahu terlalu terburu buru melakukan tindakan dengan Andrea itu karena dia terlalu senang bertemu dengannya lagi dan setelah melihat kedekatannya dengan danantya dia menjadi hilang kendali, rasa memiliki dan tak ingin kehilangan menjadi prioritas utamanya. Dia lupa bahwa dia belum meminta maaf atas kejadian 6 tahun lalu. " Maafkan aku an, aku gak bermaksud membuangmu, aku dulu hanya takut dan aku masih sangat muda" eiwa berdiri dan tangannya meraih jemari Andrea. " Aku benar benar tulus meminta maaf padamu, aku tahu sudah menyakitimu begitu dalam. Aku sudah mencarimu kemana mana tapi tidak ada satupun temanmu yang memberitahukan ku keberadaanmu " eiwa mendengar lirih isakan tangis Andrea, sebelum melanjutkan eiwa menggenggam jemari andrea " Kamu tahu ? Aku tidak bisa tidur nyenyak berhari hari setelah membaca resumemu . Setiap hari aku berharap hari bertemu denganmu akan datang. Saat proses wawancara mu aku hanya mampu menatapmu dari bilik jendela tanpa bisa menyapamu, betapa senangnya aku bisa kembali bertemu denganmu an. Setelah sekian lama aku mencari mu dan akhirnya kamu kembali padaku. Dan aku tidak mau menyia nyiakan waktuku lagi seperti dulu " Eiwa menarik nafas nya dalam dalam dan melanjutkannya " Karena itu… aku mohon padamu beri aku kesempatan lagi untuk menebus kesalahanku dimasa lalu. Aku janji gak akan meninggalkanmu seperti dulu . Aku mohon " pinta eiwa dengan suara seraknya . Andrea hanya mampu menatap eiwa dengan mata berkaca kaca dan mencari kesungguhan di balik ucapannya. Melihat airmata Andrea d**a Eiwa berdenyut sakit dan diapun menyapu airmata yang membasahi kedua pipi nya. " Kita mulai lagi dari awal ya.. aku janji tidak akan seperti dulu lagi . Kali ini aku akan bersungguh-sungguh padamu. Ah…seharusnya aku mengatakan ini dari dulu . Maukah kamu kembali padaku dan menjadi pacarku " pinta eiwa menatap Andrea penuh harap. Andrea hanya mampu menatap bibir eiwa.dan diapun kembali menundukkan kepala. Di rengkuhnya tubuh Andrea masuk kedalam pelukannya ,begitu erat seakan takut kehilangan. " Kamu tidak perlu langsung menjawabnya , tapi aku juga tidak ingin ditolak. Kamu harus jadi pacarku " Andrea yang mendengarnya langsung memukul d**a bidang eiwa. "Aww sakit". Eiwa mengelus dadanya dan kembali menenenggelamkan kepala Andrea di dadanya. Mereka berdua berpelukan cukup lama . " Wa…kamu meluknya terlalu erat , aku susah nafas" " Heheh…makanya jangan bandel, hari ini kita jadian ya. Nanti pulang kantor aku antar kamu" " Aku bawa sepeda motor , lagian juga gak enak sama orang kantor . Masa anak baru dianter bosnya" " Tapi..kamu gak dijemput danantya lagi kan" " Apaan sihh…" Andrea melepas pelukan eiwa dan mengambil ponselnya. " Ada banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu an" ujar eiwa Andrea langsung menatap ke arahnya. " Tapi gak sekarang..kita masih punya banyak waktu" " Ahhh… iya, sebaiknya aku kembali ke mejaku. Gak enak juga sama karyawan lain kalau kita berlama lama disini." " Dan juga aku belum menyetujui kita menjalin hubungan lagi jadi jangan ambil kesimpulan sendiri" Andrea berusaha menghindari pertanyaan tentang anaknya. Dengan berat hati eiwa merelakan Andrea pergi dari ruangannya . Eiwa hanya menatap kepergian Andrea dari ruangannya,pikirannya kacau selama ini dan ketika dia sudah dekat dia susah untuk mendapatkannya. "Kamu main tarik ulir ya an" batin eiwa seraya berjalan menuju kaca jendela ruangannya dan memperhatikan Andrea yang sudah duduk di mejanya. Ponsel eiwa berbunyi dan dia tahu siapa yang memanggilnya. " Ada apa " sapa eiwa agak kasar " Kok ketus siih, lagi badmood ya" ujar wanita disebrang sana bernama Tabitha. " Langsung ke intinya aku sibuk" Eiwa kembali ke tempat kerjanya. "Kita sudah lama gak ketemu wa,aku kangen" ujar wanita itu lagi Eiwa terdiam sebentar " Hallo…wa..kamu masih disana kan" " Ayo ketemu..ada yang mau aku bicarakan denganmu" " Kapan " ujar Tabitha kegirangan " Di cafe tempat biasa" eiwa segera menutup telp nya dan meletakkan asal di meja. "Ahhh " eiwa menghembuskan napas panjang dan menyandarkan tubuhnya di kursi. * " Ditutup " Tabitha sedikit teriak membuat Andi yang tidur di sebelahnya tersentak . " Kamu kenapa" ujar Andi setengah sadar karena baru bangun tidur dan dia mengatur posisi tubuhnya menjadi bersandar . "Aku belum selesai bicara tapi eiwa sudah menutup telepon nya" ujar Tabitha kesal dan menaruh ponselnya di nakas " Eiwa lagi, kenapa sih dia?, Nggak bisakah kamu melupakan eiwa sesaat saat kita lagi berdua" Andi merajuk dan memeluk Tabitha dari belakang. Dia mencium tengkuknya yang terbuka karena dia hanya memakai tank top dan celana dalam. " Ah..bukannya gitu Andi, aku kan merasa gak enak kalau nggak menghubunginya sedangkan aku sudah jarang bertemu dia karena hampir tiap hari kamu di apartemenku" sanggah Tabitha agak gugup. Tangan kiri Andi masuk kedalam tank top Tabitha dan meremas p******a yang menggantung tanpa bra. Di jilati , digigit kecil tengkuk Tabita hingga menimbulkan bercak. Tabitha mendesah kecil mendapat rangsangan dari Andi . " Ja..Ngan di situ" Tabitha menyandarkan kepalanya dibahu Andi hingga Andi leluasa menciumi leher dan menjilati lubang telinga Tabitha membuat tubuh Tabitha menggelinjang . Tangan kanan Andi beralih ke s**********n Tabitha yang terbuka lebar memasukkan jemarinya dari atas masuk kedalam celana Tabitha dan mencari klitorisnya. Dia permainkan klitorisnya memutar dan menekannya membuat Tabitha menggelinjang dan mengalungkan tangannya ke leher Andi. Andi terus mempermainkan p******a dan klitorisnya secara bersamaan . " Akhhh andii.." Andi memasukkan jari tengahnya kedalam kewanitaan Tabita mengocoknya pelan sambil mulutnya tidak berhenti menghisap telinga Tabitha yang merupakan titik rangsangan . Andi mulai memaju mundurkan jari tengahnya dia pun menambahkan satu jari lagi ,hingga dua jarinya kini berada di dalam mengaduk ngaduk kewanitaan Tabitha. Dia memaju mundurkan jarinya dengan cepat membuat Tabitha bergerak tak karuan . Tabitha pun menolehkan kepalanya dan mencium bibir Andi dengan rakus.bunyi kecipak dari bawah dan ciuman yang panas membuat tubuh Tabitha bergelora. Andi memperdalam ciumannya dan terus mengocok kewanitaan Tabitha hingga semburan cairan membasahi dua jarinya .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN