Tale 122

1706 Kata

"Jasmina ... woah ... nama yang indah," puji Garlanda. "Sesuai dengan yang menyandang nama itu." Garlanda mulai melancarkan jurus gombal. "Astaga ... buaya sekte apa lagi ini?" Jasmina hanya tertawa. Tapi tak bisa dipungkiri, ia senang juga digombali. Dan malu, terbukti dengan kedua pipinya yang menyemu merah. Garlanda pun ikut tertawa. "Tapi aku serius lho. Bukan buaya aja yang bisa memuji. Calon imam soleh pun berhak memuji juga kok. Usaha, kali aja pas ketemu jodoh kan." "Astaga ... Peres banget kamu. Dari mana sih asal kamu tadi? Dateng-dateng jayus banget. Kamu nggak lagi taruhan sama temen-temen kamu, buat jebak aku, kan?" Garlanda berdecak. "Jangan suudzon lah. Memangnya aku ada tampang buaya, ya? Padahal aku adanya tampang yang ganteng pake banget." Jasmina lagi-lagi tertawa.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN