Tale 121

1018 Kata

Entah berapa tahun yang lalu. Kala itu Garlanda tengah berdiam diri di dalam salah satu kamar. Terdiam ... merenung. Meratapi hidupnya yang sebatang kara. Sepi setiap hari merupakan satu-satunya teman baginya. Hingga kesepian itu meranggas, menciptakan kehampaan, trauma, dan rasa takut untuk selalu sendiri. Garlanda ingin punya teman. Ingin bersosialisasi dengan sekitarnya. Tapi semua orang membencinya, menganggapnya sebagai seseorang yang aneh. Garlanda pun terkucilkan, tak pernah punya teman. Bahkan orang tuanya sendiri telah membuangnya. Dalam sunyinya, Garlanda membayangkan ketika ia memiliki seorang teman, pasti hidupnya akan menjadi sedikit bahagia. Suatu malam dalam keterpurukan, Garlanda memutuskan untuk keluar rumah. Meskipun ia jarang bersosialisasi di dunia nyata, tapi ia cu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN