Gadis Kecil Hasil Taruhan

Menyukai lawan jenis merupakan hal yang wajar dialami oleh seorang siswi SMA bernama Ranasya. Gadis yang menjadi juara umum tiga tahun berturut-turut itu diam-diam menyukai seorang siswa bernama Raka yang terkenal sebagai siswa pentolan sekolah. Tampan dan kaya raya membuat Nasya berusaha mengubur dalam-dalam mengenai perasaannya. Sayangnya, akibat kecerobohannya, mencorat-coret belakang buku dengan kalimat ungkapan bahwa ia menyukai Raka, kemudian bukunya dipinjam oleh salah satu teman Raka membuat dirinya menjadi bahan taruhan para pentolan sekolah itu. Nasya yang tak sadar akan hal itu begitu senang ketika dirinya didekati oleh Raka lalu diajak pacaran. Hingga akhirnya menjelang kelulusan, Nasya dijebak oleh teman-teman dan menyerahkan mahkota berharganya pada kekasihnya itu di dalam sebuah kamar hotel. Setelah kejadian malam itu, Raka menghilang dan sulit dihubungi. Lalu mereka bertemu saat acara prom night, Raka memutuskan hubungan dengan Nasya di hadapan teman-teman seangkatannya dan menyatakan secara gamblang bahwa ia hanya menjadikan Nasya bahan taruhan.

"Lo kira gue emang beneran mau sama lo? Enggak, Nasya. Jangan mimpi, sana mending cari duit buat biaya kuliah!"

Beberapa minggu kemudian Nasya merasakan hal yang aneh pada dirinya, hingga ia memberanikan diri membeli alat tes kehamilan. Tangannya gemetar begitu melihat bahwa alat itu menunjukan garis dua.

.

.

Empat tahun kemudian, Raka sudah hampir menyelesaikan pendidikan S1 nya. Raka tengah menyusun skripsi dan harus bimbingan di kampus bersama dosen pembimbingnya. Sambil menunggu dosen pembimbing tiba, Raka memutuskan untuk makan terlebiu dahulu di kantin. Tiba-tiba tatapan matanya jatuh pada sosok gadis kecil yang terlihat ceria memainkan boneka barbienya. Setelah dilihat lebih lama, Raka menyadari jika gadis kecil itu mirip dengannya.

Selanjutnya Raka buru-buru mengalihkan pandangannya saat gadis kecil itu juga menatapnya. Saat gadis itu hendak melangkah mendekati Raka, tiba-tiba ponsel Raka berbunyi dan mengharuskan lelaki itu untuk pergi.

Gadis kecil itu menatap sedih saat Raka pergi meninggalkannya, dengan langkah lesu ia berbalik dan menghampiri sang bunda yang bertugas menjaga kasir.

"Bunda, orang yang tadi duduk di sana wajahnya mirip Rora ya..."