"Lo yakin dengan cara ini?" ia bertanya sekali lagi dan Ardan mengiyakan dengan sangat yakin. Terdengar helaan nafas miliknya sendiri karena entah kenapa, firasatnya selalu tidak enak dengan segala ide Ardan. "Helah! Coba dulu! Kalo belum dicoba, gimana tahu hasilnya!" tuturnya sembari melirik ke arah kamar Dina. Ia takut saudara kembarnya mendengar suaranya. Maka ini adalah jawabannya kenapa Adit bisa berada di sini. Sementara itu..... "Hahahaahaa! Parah lu, bang! Abis ini diamukin luuu!" tutur Rain. Fasha cuma geleng-geleng kepala. Kini ketiganya bersantai di restoran pizza. Sementara mobil yang dikendarai Farrel dan saudara-saudaranya terjebak macet. Katanya masih setengah jam lagi akan sampai. Sementara tadi Ardan baru saja diomeli Farras gegara seenaknya saja mengubah tempat tu

