“We will show them some sweet hell from black side,” Lightly masih mengingat jelas apa yang di katakan Gabriel beberapa jam yang lalu.
Panggilan telepon yang di terima wanita itu cukup lama, dari informasi yang Lightly dengar dari seseorang yang menghubungi Gabriel itu adalah klien kami. Ketika Gabriel menyeringai senang, Lightly tahu ini akan menjadi sesuatu yang membuat adrenalinnya terpacu. Di tambah reaksi V yang terlihat sangat senang ketika mendengar hal itu, Lightly dapat merasakan wanita haus darah itu akan bersenang-senang dengan kegiatan ini.
Setelah itu, Lightly kembali ke mansionnya. Untuk mengurus masalah pribadinya tentu saja, Levan sedang ia tinggalkan bersama kedua maidbotnya di mansion yang sangat luas itu. Semoga saja, Naya yang belum mengenal Levan tidak membuat pria itu dalam masalah.
Lightly sementara belum menemui Levan, ia pergi ke ruang kendali untuk bertemu dengan Lean. Ada urusan yang lebih mendesak dari pada rasa penasarannya tentang apa yang mengakibatkan Levan dikejar-kejar oleh orang asing.
Lightly fokus dengan apa yang saat ini ingin ia lakukan. “Kalian sudah siapkan segala kelengkapannya?”
“Sudah profesor! Berkat bantuan Gabriel, kita mendapatkan tiga orang anak dengan umur sesuai dengan bahan yang diperlukan.” jawab Lean sembari mendorong brankar diikuti Naya dibelakangnya.
Kali ini mereka akan melakukan proses pengambilan sumsum tulang, anak-anak itu akan menjadi bahan percobaanku untuk pertama kalinya. Rasa kemanusian dalam diri Lightly telah pudar seiring berjalannya waktu, jadi ia tidak mempermasalahkan anak-anak ini tersiksa hanya karena kebutuhan pribadinya.
Memandanginya memang membuat orang merasa iba, apalagi kedua tangan, kaki bahkan lehernya di kunci dengan sebuah baja kuat. Punggung-punggung yang terlihat rapuh terpampang jelas di hadapannya dan itu semakin membuat Lightly bersemangat untuk mengambil sumsum tulang mereka.
“Naya, matikan lampunya!” Perintah Lightly pelan.
Seketika ruangan menjadi temaram, hanya ada lampu yang menerangi meja operasi. Lightly memejamkan mata ketika merasakan punggung lembut yang tidak lama lagi akan ia bedah. “Maaf, kalian menjadi tiga anak tidak beruntung yang didapatkan Gabriel, tapi aku akan menjadikan kalian istimewa, nanti.”
“Pisau bedah!” Lean segera memberi alat yang Lightly butuhkan, kali ini dia yang menjadi asistenku di meja operasi sementara Naya mengambil bagian anestesi.
Lightly menggores pisau bedah dengan perlahan, terlihat darah mulai muncul di mana ia menggoreskannya. Lean dengan sigap membersihkan aliran darah itu agar tidak kemana-mana.
“Penjepit!”
Lean memberikan penjepit yang akan Lightly gunakan untuk membuka celah yang telah ia buat lebih lebar lagi. Darah keluar semakin banyak ketika wanita itu membuka celahnya,
“Penghisap!”
Setelah darah yang berada di area itu terhisap dan memastikan letaknya telah sempurna, “Baiklah, kita akan segera melakukan percobaan pertama kepada S-1(Subyek 1) pada tanggal 18 Juni 2093, jam 18.45.” Lightly melirik sebuah kamera yang merekam operasi percobaan ini.
“Bor!”
Mesin bor tulang itu perlahan menembus ke dalam, mendengar mesin itu terus berputar menekan membuat Lightly sedikit merasa ngilu. Lean cepat menyapukan sebuah kain kasa untuk membersihkan darah maupun serbuk tulang yang naik ke atas.
Lightly mematikan bor itu dan memasukkan sebuah kamera kecil ke dalamnya melalui sebuah selang kecil. Ketika kamera kecil itu masuk ke dalam, sebuah gambar tergambar di sebuah monitor besar yang berada di dekatnya.
“Sempurna! Ini tempatnya,” Lightly melirik Naya dengan sudut mata, “bagaimana keadaannya?”
“Dia stabil, tidak perlu khawatir.” Setelah mendengar ucapan Naya, Lightly segera mengambil sebuah alat yang bisa mengambil sumsum tulang itu.
Sebelumnya Lightly kembali memasukkan bor ke dalam untuk benar-benar terbuka agar lebih mudah di ambil. Jika ada yang mengira sumsum tulang berwarna putih, itu salah. Warnanya sama dengan darah, berwarna merah.
“Lanjutkan prosedurnya, Lean. Aku akan memindahkannya ke kantung darah lalu membawanya ke tempat steril. Lakukan hal yang sama juga kepada dua anak lainnya. Ingat! Jangan sampai membuat kesalahan dan menghancurkan inti sumsum tulang mereka.” Perinta Lightly lalu meninggalkan kedua maidbotnya.
Sumsum itu Lightly pindahkan dengan sangat berhati-hati, jika sampai rusak ia akan sulit mendapatkannya lagi. Setelah memasukkannya ke dalam tempat yang steril, Lightly meninggalkan ruangan itu.
“Ly, Mereka diletakkan di mana?” tanya Naya ketika melihat Lightly mendekati mereka, ternyata pekerjaan yang mereka lakukan berdua lebih cepat.
Lightly memandang ruangan lain di samping ruangan steril itu, “Aku telah menyiapkan 3 tabung di sana, masukkan mereka ke dalam tabung itu.”
“Baik, Ly.”
Seorang anak yang masih terbaring di atas brankar menarik perhatian Lightly, posisinya telah berubah dan kini ia dapat melihat wajahnya dengan jelas. Melihat wajah pucat anak itu membuat perasaannya kembali bergejolak, pikiran kembali bertolak belakang dengan hati kecilnya.
“Apa menurutmu ini akan berhasil?” Tanya Lightly pada Lean yang bersiap membawa anak terakhir.
Dia menggendong anak itu di depan, “Seharusnya aku tidak melakukat riset pada manusia sejauh ini. Apa aku membatalkannya saja?”
Lean bergeming di tempatnya, dia hanya menatap Lightly. Dia bukanlah soerang manusia, jadi ia tidak dapat menebak apa yang sedang di pikirkan dan apa arti dari tatapannya.
“Aku akan mengawasi perkembangan mereka, jika ini gagal maka aku sarankan untuk menghentikannya.” Jawab Lean.
Ternyata perasaan empati yang Lightly tanamkan di tubuh Lean membuat maidbot memiliki rasa kemanusiaan dan kasihan kepada anak-anak itu. Lightly harus memikirkan matang-matang keputusan yang akan ia ambil, selain akan berakibat buruk kepadanya. Mereka berdua (Gabriel dan V) juga akan mendapatkan dampak buruk jika percobaan ini ilegal ini terbongkar.
Ah, aku harus menenangkan pikiranku dan fokus pada misi yang sebentar lagi akan kulakukan bersama mereka, ucap Lightly dalam hati
Bergabung dengan Gabriel dan V membuatku merasakan arti benar-benar di butuhkan, mereka tidak menganggap ilmu pengetahuan yang Lightly miliki sebagai sesuatu yang remeh. Walaupun ia masih belum terlalu akrab dengan gadis sombong itu, tapi mereka adalah yang terbaik.
…
Lightly membersihkan diri lalu masuk ke kamarnya, di sana Levan sedang duduk di depan meja kerjanya sembari bersedekap. Entah apa yang di baca pria itu di layar hologramnya tetapi Levan terlihat sangat serius.
“Apa yang terjadi?” Tanya Lightly terus terang.
Levan mengalihkan perhatiannya dari layar hologram, ia sedikit terkejut dengan kehadiran Lightly di ruangan kerja milik wanita itu. Levan bahkan tidak menyadari jika Lightly sudah kembali dan sedang berdiri di hadapannya.
Levan menghembuskan napasnya pelan sebelum menceritakan semua kejadian yang ia alami. Masalah itu bermula saat Levan masuk kerja keesokan harinya, beberapa orang mulai mengikutinya secara terang-terangan.
Pria itu awalnya berusaha tidak menghiraukan mereka, tetapi semakin lama apa yang mereka lakukan semakin diluar kendali, mulai dari menghentikan kendaraannya hingga melakukan kekerasan.
Levan akhirnya mengundurkan dirinya dari perusahaan, hanya melalui panggilan telepon tentunya karena ia tidak bisa keluar dari rumah karena orang-orang yang mengikutinya. Tetapi, setelah Levan menyelidiki orang-orang yang mengikutinya, tidak satupun ada yang berhubungan dengan labolatorium tempatnya dulu bekerja, mereka adalah orang suruhan perusahaan saingan.
Pria itu tidak sepenuhnya percaya karena di zaman sekarang ini, siapapun dengan mudah mengganti informasi dengan sangat cepat. Hingga akhirnya Levan memutuskan untuk menghubungi Lightly dan sampai di mansion milik wanita itu.
“Apa kau sudah tahu lebih jauh informasi dari orang-orang yang mengikutimu?” Tanya Lightly.
Levan menggeleng, “Satu-satunya informasi yang berhasil ku dapatkan hanya mereka berasal dari perusahaan yang kalah tender dengan perusahaanku 1 minggu yang lalu.”
Lightly menarik napas lalu menghembuskannya kembali, ini pelik. Di saat ia ingin mempercayai jika itu hanya orang-orang yang berasal dari saingan perusahaan tempat Levan bekerja tetapi firasatnya mengatakan hal lain.
“Apa kau sudah memeriksa semua infiormasi dari orang-orang labolatorium? Ku kira mereka masih mengawasimu.”
Levan menatap Lightly dengan tatapan kosong, “Iya, mereka masih mengawasiku, tetapi tidak mengambil satu tindakanpun saat orang-orang itu dating mengusikku. Ya, ku akui itu memang bukan urusan mereka. Tetapi, ketidakpedulian mereka membuat firasatku menguat.”
“Apa itu karena aku berkunjung ke rumahmu?”
Levan menipiskan bibirnya, “Entahlah, begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi.”
“Menurutku itu mereka, Lev. Aku baru saja mengetahui jika salah satu dari mereka (orang yang berada di labolatorium) sedang melanjutkan sebuah proyek yang tertunda, mereka melanjutkan proyek antimateri.” Terang Lightly.
Levan melebarkan matanya, sangat terkejut karena informasi yang dikatakan wanita itu dan juga terkejut bagaimana Lightly bisa mengetahui informasi yang kerahasiaannya sangat terjaga.