Sabrina tak bisa tidur malam ini, jadi gadis itu memutuskan untuk bergabung dengan teman-teman cowok yang memang menonton liga eropa malam ini. Mereka semua berkumpul di ruang tengah, sedangkan Sabrina memilih untuk menonton dari kunsen pintu kamarnya. Pintu kamar sengaja di tutup sedikit agar mereka tak bisa melihat Lilian dan Tasya yang sudah tertidur pulas. Dia tak mengerti bola, jadi dia membiarkan saja anak-anak itu ribut karena operan bola atau gol yang tidak jadi. Sabrina hanya memperhatikan sesekali dan memainkan permainan di ponselnya. Farez duduk tak jauh darinya, semakin penasaran, pemuda itu semakin mendekat ke arah Sabrina membuat Sabrina mengalihkan perhatiannya. “Kenapa?” bisiknya pelan. Farez hanya tersenyum. “Kenapa belum tidur?” tangan pemuda itu mengulur dengan spont

