Part 1: Alexandra Dominic
"Dimitri, kau yang akan mendampingi ku nanti??" tanya Alexa pada seorang butler yang sudah melayani nya sejak dia lahir.
"Ya, nona. Raja Ronald yang mengutusku langsung" jawab Dimitri sambil membungkukkan badannya penuh hormat
Alexa mengangguk paham.
"Baguslah. Aku khawatir jika orang lain yang akan mendampingiku. Kau tahu kan, terkadang aku bersikap seenaknya" gumam Alexa
Dimitri tersenyum tipis.
Nona nya itu memang baik hati.
Walau terkadang menyebalkan.
"Nona, anda selalu memikirkan hal yang tidak penting" sahut Dimitri dengan senyuman nya
"Aku hanya merasa tidak enak jika bertingkah menyebalkan. Tapi sayangnya, sikap seperti itu terkadang muncul tanpa aku sadari" ujar Alexa
Dimitri terkekeh kecil.
Dia menatap pelayan lain yang masih membantu nona nya berias.
Alexa terdiam sejenak.
'Apa keputusanku sudah benar?? Walaupun terlihat mudah, tapi apa aku bisa berbaur dengan manusia??' pikir Alexa
Tapi dia tersentak kecil ketika mendapati Dimitri yang menatapnya penuh tanya lewat cermin di depannya.
"Aku tak apa. Hanya sedikit gusar" ujar Alexa seolah menjawab apa yang Dimitri pertanyakan
"Jangan khawatir, Nona. Bukan kah setiap tahun selalu ada rapat besar dengan perwakilan dari dunia manusia??" tanya Dimitri dan Alexa mengerutkan dahinya tidak paham
"Jadi??" sahut Alexa penuh tanya
"Perwakilan dari dunia manusia, memiki darah yang sangat manis. Begitupun keturunan nya nanti yang akan mewarisinya sebagai perwakilan Manusia" jelas Dimitri
Alexa mengerjapkan matanya berkali kali dan mengangguk mengerti.
"Baiklah. Tapi bagaimana jika ada manusia lain yang seperti itu??" tanya Alexa
Dimitri tersenyum dan menggeleng.
"Jika pun ada, pasti dia keturunan dari Ryan. Asal kau tahu, dia sudah tua" jawab Dimitri sambil terkekeh
"Astaga Dimitri, kau tidak boleh seperti itu." sahut Alexa dengan nada memperingati
"Bagaimana pun, usia mu jauh lebih tua dibandingkan paman Ryan" lanjut Alexa sambil meloloskan tawa nya
Dimitri langsung menetralkan raut wajahnya.
Sementara dua maid yang sedaritadi merias Alexa langsung menahan tawa nya saat mendengar sahutan dari Alexa pada Dimitri.
Alexa tertawa kecil sambil melirik Dimitri.
Butler nya itu, sudah seperti seorang kakak bagi nya.
Walaupun memang sepertinya, usia Dimitri terlalu tua untuk menjadi seorang kakak.
Tapi tenang saja.
Singkirkan pikiran kalian tentang betapa banyaknya keriput di wajah Dimitri.
Karena faktanya, wajah Dimitri terlihat sangat muda. Mungkin seperti berumur dua puluh tahun??
Sangat jauh dari umur yang sebenarnya.
Karena fakta nya, Dimitri sudah berusia ratusan tahun.
"Jangan marah, Dimitri. Aku hanya bercanda. Wajahmu masih pantas sebagai kakak ku" ujar Alexa sambil tertawa kecil
Ya, biarpun Alexa merupakan seorang putri dari raja kegelapan, tapi dunia nya tidak gelap sama sekali.
Klan Vampire, Werewolf, Mermaid bahkan Witch.
Semua nya hidup dengan damai tanpa ada peperangan yang berarti.
Dan Alexa, seorang putri yang selalu diberkati cinta dalam setiap langkahnya.
"Dimitri.. Aku dengar manusia banyak yang membenci kaum kita" ujar Alexa tiba tiba
Dimitri memandang Nona nya dengan raut bingung.
"Ya, Nona. Mereka selalu menganggap jika kaum Vampire atau makhluk dunia bawah lainnya sangat berbahaya bagi mereka" sahut Dimitri
Alexa menghela nafasnya.
Dia seorang Vampire.
"Terima kasih, Dimitri. Jawabanmu cukup membuatku sakit hati" ujar Alexa
"Tapi tentu saja Nona tidak akan menampilkan diri anda sebagai seorang Vampire. Anda akan berbaur sebagai manusia" timpal seorang maid yang sedaritadi membantu merias Alexa
Alexa termenung sebelum akhir nya mengangguk.
"Benar juga. Biarpun aku tahu jika kaum kita memiliki hubungan baik dengan sebagian besar manusia, tapi tetap saja rasanya akan aneh jika aku menampilkan diriku sebagai Vampire" gumam Alexa sambil menganggukkan kepalanya
'Andai saja Nona tahu jika di dunia manusia ada beberapa kelompok berbahaya yang memburu kaum immortal' pikir Dimitri. Tapi dia segera tersenyum formal saat matanya bertatapan dengan Alexa.
"Nah, aku sudah selesai. Aku akan turun ke bawah" seru Alexa semangat
"Terima kasih. Gaun dan rambutku yang kali ini tidak memberatkan ku" lanjut Alexa dengan tawa kecilnya
Para maid tertawa.
Alexa mulai melangkah keluar dari kamarnya diikuti Dimitri.
Alexa berjalan dengan sedikit cepat untuk pergi ke ruang makan keluarga nya.
"Nona, untuk besok jangan lupa meminum ramuan untuk membantu anda beradaptasi" ujar Dimitri
Alexa tersentak kaget dan menatap Dimitri dengan tidak percaya.
"Ramuan?? Aku tidak mendengar apapun tentang itu" sahut Alexa dengan menatap Dimitri curiga
"Anda harus beraktifitas di saat matahari terik dan jangan lupakan tentang cermin" jelas Dimitri
Alexa membulatkan mulutnya dan mengangguk.
"Tentu dan terima kasih atas penjelasan nya" ujar Alexa sebelum akhirnya memasuki ruang makan milik keluarga nya
⚛✡⚛✡
Alexa menatap sekitarnya dengan mata membulat.
"Wow, sekolah manusia" gumam Alexa takjub saat baru keluar dari mobil yang menjadi fasilitasnya di dunia manusia
"Nona, saya akan menunggu di mobil hingga jam pulang sekolah nanti." ujar Dimitri yang diangguki Alexa
"Baiklah, aku pergi ya" seru Alexa sambil melambaikan tangannya dan berlari kecil memasuki gerbang sekolah nya di dunia manusia
Tanpa sadar, Alexa yang baru saja memasuki gerbang sekolah itu membuat banyak murid menatap nya takjub.
"Dia siapa??"
"Murid baru, sepertinya."
"Cantik ya. Aku iri"
"Sepertinya dia bukan manusia"
Alexa membeku saat mendengar kalimat terakhir.
'Dia tahu aku bukan manusia??' pikir Alexa panik
Tidak mungkin dia yang baru menginjakan kaki di dunia manusia, harus kembali pulang ke kerajaan.
Apalagi karena identitasnya yang bukan manusia, telah ketahuan.
Alexa menghembuskan nafasnya gusar. Dia meremas rok seragam nya dengan gugup.
"Hai, kau Alexa??"
Alexa menoleh, menemukan seorang perempuan yang menatapnya dengan ramah.
Alexa mengangguk dan tersenyum, memutuskan untuk terlihat biasa saja.
"Aku Alexa" sahut Alexa
"Ohh, bagus! Aku Karina. Ayo, aku antar kamu ke ruangan Mrs. Friska" seru Karina senang
Dia langsung menggandeng Alexa dan membawanya untuk berkeliling sekaligus membawanya ke ruangan seorang guru.
"Selamat pagi, Mrs. Friska! Aku Karina dan bersama Alexa si murid baru" ujar Karina sambil mengetuk pintu ruangan di depannya
Alexa tertawa kecil.
Beberapa menit bersama Karina, cukup membuatnya nyaman dengan sikap perempuan itu.
Dia ramah dan baik hati.
Alexa dan Karina langsung memasuki ruangan ketika mendengar seruan masuk dari dalam.
"Hai, Alexa??" sapa seorang guru perempuan dengan ramah
Alexa mengangguk dan tersenyum.
"Dan Karina. Jangan lupakan aku" ujar Karina sambil terkekeh kecil
"Tentu, Karina. Tidak mungkin aku melupakan adikku" sahut Mrs.Friska
"Nah, Alexa.. Kamu bisa mengikuti Karina. Kalian satu kelas dan dia akan menjadi teman pertama mu di sekolah ini" lanjut Mrs. Friska
Alexa membulatkan matanya dan tertawa kecil.
"Terimakasih, Mrs." sahut Alexa
"Kita satu kelas!" seru Karina yang diangguki Alexa
"Baiklah, aku akan membawa mu ke kelas" lanjut Karina sambil keluar dari ruangan milik kakak nya itu
Alexa tertawa kecil saat mendengar semua perkataan Karina.
"Aku beruntung mendapat teman pertama sepertimu, Karina" ujar Alexa sambil berusaha meredakan tawa nya
Karina tersenyum sombong mendengarnya.
"Kau akan lebih merasa beruntung saat berada di kelas kita nanti. Semua siswa nya sangat baik. Pasti kau sudah tidak sabar" sahut Karina
Alexa mengangguk membenarkan.
Rasa gelisahnya karena akan berbaur dengan manusia sudah hilang.
Lagipula, sepertinya Dimitri benar. Tidak ada yang perlu di takutkan selain pemburu.
Tentang darah pun, Alexa tidak khawatir dengan darah manusia.
Karena Alexa adalah Vampire kerajaan yang hanya meminum darah binatang, bukan darah manusia.
Jadi aroma darah manusia, tidak akan menganggu nya.
Tapi presepsi nya salah.
Ketika dia memasuki kelas, sesuatu yang harum memasuki indera penciumannya.
'Darah?? Darah siapa ini??' pikir Alexa
Dia mengedarkan pandangannya ke dalam kelas dan langsung memejamkan matanya ketika mendapati seseorang yang memiliki aroma darah yang wangi itu.
Alexa berusaha menutupi warna iris matanya yang akan berubah merah.
'Tolong bekerja sama lah, mata ku..' batin Alexa gelisah
"Alexa?? Kau baik baik saja??" tanya Karina dia menatap Alexa dengan khawatir
Alexa kembali membuka mata nya setelah dirasa iris matanya kembali normal.
"Ohh, tak apa. Hanya sedikit pusing" jawab Alexa sambil tersenyum lebar
Karina menghembuskan nafasnya dan mengangguk.
"Baiklah. Ayo masuk. Hanya ada 20 siswa perkelas, jadi kau akan merasa nyaman" ajak Karina
Alexa mengangguk dan memasuki kelas.
Dan kejadian di gerbang sekolahnya kembali terulang.
"Karina, siapa dia??"
"Cantik sekali"
"Tolong menyingkir, beri jalan untuk calon pacarku!"
Karina tertawa saat melihat Alexa mengkerut ketakutan di sampingnya karena mendengar seruan teman sekelas itu.
"Dia murid baru. Dan Leon, jangan membuat Alexa takut mendengar ucapanmu!" seru Karina
Leon, seseorang yang tadi berseru untuk memberi jalan dan mengklaim Alexa sebagai pacarnya hanya terkekeh kecil.
"Maaf ya, Alexa" ujar Leon yang diangguki Alexa
"Nah teman teman, dia Alexa Dominic. Dia akan menjadi teman sekelas kita, jadi perlakukan dia dengan baik ya!" seru Karina
"Tentu!"
"Hai, teman baru"
Dan seruan seruan lainnya.
Alexa terkekeh dan tersenyum manis.
"Terimakasih semuanya. Aku harap kita bisa berteman baik" sahut Alexa
"Tentu, Alexa"
"Kita akan bersahabat"
"Lebih dari sahabat juga boleh"
"Leon" tegur Karina saat melihat Alexa kembali memucat saat mendengar ucapan Leon
Dan Leon kembali tertawa.
"Menggemaskan sekali murid baru ini" ujar Leon
Dari semua orang di kelas yang senang akan kehadiran Alexa, hanya satu yang menatap Alexa dengan mata memicing.
"Alexa?? Vampire bangsawan??" gumam orang itu sambil tersenyum licik
"Ini pasti hari keberuntungan ku" lanjut orang itu