Prolog
Fadhil Ariyo Soetopo, seorang dokter spesialis kandungan di Kota Bandung yang berusia 33 tahun. Fadhil merupakan pria dewasa yang sukses dalam karir. Sosoknya terlihat sempurna di mata kaum hawa. Bagaimana tidak, selain mempunyai karir yang bagus Fadhil juga dianugrahi ketampanan yang luar biasa.
Berasal dari keturunan yang juga kaya menambah nilai plus dalam diri Fadhil. Bapaknya, Dokter Soetopo seorang Dokter Spesialis jantung dan memiliki sebuah rumah sakit besar di kota Bandung. Karena Fadhil anak satu-satunya otomatis Fadhil adalah pewaris tunggal rumah sakit tersebut. Ibunya, Bu Ratna aktif di berbagai organisasi. Sebagai seorang ibu, Ratna sangat menginginkan Fadhil segera menikah. Diusianya yang sudah semakin menua, Ratna sudah menginginkan kehadiran cucu sebagai pelengkap dihari tuanya.
Karena kesempurnaan yang dimilikinya ini, Fadhil merasa tidak membutuhkan seorang perempuan dalam hidupnya. Padahal banyak perempuan yang ingin dekat dengan nya. Bahkan Fadhil banyak mendapat lamaran dari perempuan yang ingin menjadi pacar. Ada juga yang terang-terangan ingin menjadi istrinya.
Bagi Fadhil, perempuan merupakan sosok yang merepotkan. Perempuan hanyalah penghalang bagi karirnya.
Inaya Chairani, wanita berusia 29 tahun seorang dosen disalah satu universitas swasta terbesar di Kota Jakarta. Karirnya di dunia pendidikan sudah terbilang cemerlang. Di usianya yang sudah hampir kepala tiga, Inaya sangat ingin segera menikah. Berbagai cara dan usaha dilakukannya untuk mendapatkan sang pujaan hati. Inaya tidak pernah menolak lelaki yang dikenalkan kepadanya. Tetapi tidak ada satupun yang cocok dengannya.
Keduanya bertemu disebuah acara di Kota Bandung. Pertemuan mereka yang tidak disengaja di sebuah hotel di Kota Bandung membawa mereka ke sebuah pernikahan dimana pernikahan yang mereka jalankan merupakan pernikahan yang belum dilandasi rasa cinta. Inaya yakin, cinta mereka akan tumbuh seiring perjalanan waktu di rumah tangganya nanti.
Berbagai kejadian terjadi dalam rumah tangga mereka. Namun, Inaya berusaha untuk mengatasinya. Sampai suatu saat, kenyataan pahit yang diterima Inaya membuat pertahanannya goyah. Biduk rumah tangga yang selalu dipertahankan, hancur seketika. Inaya tidak pernah menyangka kalau Fadhil bukanlah laki-laki yang diharapkannya menjadi suami. Fadhil bukanlah laki-laki sempurna yang didambakan kaum hawa selama ini.
Haruskah perceraian ini terjadi? Masih bisakah Inaya menerima kebohongan yang sudah lama disimpan Fadhil? Mampukah dua insan ini kembali membangun pondasi rumah tangganya yang hampir hancur?
***
Hai, Assalamu'alaikum. Salam kenal dari saya, Mizy.
Selamat datang di cerita pertama saya. Jangan lupa tap Love dan masukkan cerita ini ke library.
Jangan lupa juga untuk memberikan komentar untuk menambah semangat saya melanjutkan cerita ini.
