Selama beberapa saat, Kafka mengajari Yana cara menembak yang benar. Tapi, gerakannya benar-benar sangat intim dan mesra, membuat sang wanita merasa sangat tidak nyaman. “Pakai ini. Jangan sampai kepanasan,” ucap Kafka lembut, mengganti topi Yana dengan topi khusus berburu. “Tidak usah. Aku tidak nyaman memakainya,” balasnya dengan halus, menatapnya takut-takut. “Baiklah. Selama kamu nyaman.” Kegiatan panas mereka di atas meja makan sebelumnya, membuat hati wanita itu selalu saja gemetar jika teringat bagaimana sentuhannya yang kasar dan menggebu-gebu. Kafka bahkan selalu menghentaknya seperti ingin menghancurkannya berkali-kali. Dia tidak tahu kalau nafsu Kafka begitu besar. Kenapa bisa menahan diri selama 3 tahun pernikahan? Sungguh mengherankan! Jangan-jangan, jika dia di luar,

