Istri ABG 3

967 Kata
Pagi hari Nila sudah berada di dapur membantu ART di rumah Prilly untuk menyiapkan sarapan, sementara Prilly masih setia bergulung dalam selimut tebalnya. "Duduk saja non biar saya yang mengerjakan" ucap ART itu. "Gapapa bi Nila udah biasa ko di rumah kaya gini juga" ucap Nila sambil terus mengaduk nasi goreng di penggorengan. "Loh Nil pagi sekali sudah bangun" ucap Ardi yang baru turun dari kamarnya, ia sudah rapi dengan pakaian olahraganya. "Iya om ini bantuin bibi, om mau joging" tanya Nila sambil menata meja makan. "Enggak cuma olahraga di rumah aja, kenapa mau ikut" goda Ardi. "Ah om bisa aja..." ucap Nila tersenyum. "Ya sudah om tinggal ya" ucap Ardi lalu berjalan ke ruang olahraga yang ada di samping rumahnya di sana terdapat beberapa buah alat olah raga. Setelah selesai menyiapkan sarapan Nila segera ke atas membersihkan dirinya. Cukup lama Nila berada dalam kamar mandi, begitu ia keluar dari kamar mandi dilihatnya Prilly masih meringkuk dalam selimutnya. "Prill bangun..." ucap Nila sambil menggoyangkan tubuh Prilly. "Eemmmhh.. lima menit lagi" ucap Prilly yang semakin menenggelamlan tubuhnya dalam selimut. "Ih.. cepetan bangun Prill lo mau kita telat ke sekolah" ucap Nila sambil menarik selimut. "Iya.. iya.. ah bawel banget sih lo" ucap Prilly sambil mengucek matanya. "Mandi sana" ucap Nila sambil mengenakan seragamnya. Setelah memoles dirinya dengan sedikit bedak Nila segera turun ke bawah menuju ruang makan. "Mba om Ardi mana" tanya Nila pada salah satu art di rumah itu. "Tadi sih saya lihat ke kamar non" ucap ART tersebut. "Oh ya sudah kalo gitu Nila panggil dulu deh" ucap Nila lalu ia berjalan menuju kamar Ardi yang berada di sebelah kamar Prilly. Pelan Nila mengetuk pintu kamar pria tua itu. "Om..." ucap Nila memanggil Ardi. "Ya Nil masuk" ucap Ardi dari dalam kamarnya. Nila membuka lebar pintu kamar Ardi ia masuk dan duduk ditepi ranjang Kevin. "Ada apa Nil" ucap Ardi sambil mengenakan dasinya, ia menatap Nila memalui pantulan cermin. "Sarapan bareng om itu sudah siap" ucap Nila sambil menatap sekeliling kamar Ardi. "Oh iya nanti om susul" ucap Ardi sambil merapikan pakaian kerjanya. "Ya sudah Nila permisi ya om" ucap Nila lalu keluar dari kamar Ardi. "Anak itu kenapa membuat perasaanku jadi tidak karuan, gak mungkin kan kalau aku menyukainya dia masih abg seumuran dengan putriku pula" ucap batin Ardi. Nila duduk manis di meja makan menunggu Prilly dan daddynya. "Loh Prilly mana" tanya Ardi yang kini sudah duduk di meja makan. "Tadi sih aku lihat masih pake seragam om" ucap Nila sambil mengambilkan nasi goreng untuk pria itu. "Terima kasih Nil om jadi berasa punya istri lagi kalau kamu layani seperti ini" ucap Ardi sambil menerima nasi gorengnya. "Apaan sih om" ucap Nila dengan mukanya yang sudah semerah tomat. "Prilly aja gak pernah melayani om seperti ini" ucap Ardi lagi sambil menyesap kopinya. "Biasa aja om Nila udah sering ko seperti ini melayani ayah di rumah" ucap Nila dan Ardi menganggukkan kepalanya. "Pagiiii...." suara cempreng Prilly membahana di ruang makan tersebut. "Kebiasaan banget sih nak teriak-teriak begitu" ucap Ardi. "Maaf dad..." ucap Prilly. "Cepetan Prill sarapan gue gak mau telat" ucap Nila sambil menyuap nasi gorengnya. "Iya...." ucap Prilly yang langsung mengambil nasi gorengnya. Selesai sarapan Nila dan Prilly segera berpamitan pada Ardi. "Kita berangkat ya dad.." ucap Prilly sambil mengenakan tas punggungnya. "Daddy juga mau ke kantor" ucap Ardi sambil mengenakan jasnya. "Sini om Nila bantu" ucap Nila membantu Ardi mengenakan jasnya dan lagi-lagi Ardi dibuat terperangah akan perhatian Nila padanya. "Anak ini kenapa selalu membuatku merasa nyaman didekatnya" ucap batin Ardi. "Dad... daddy melamun" tegur Prilly. "Oh enggak..." ucap Ardi yang terjengkit kaget. "Ya sudah kita duluan ya dad" ucap Prilly. "Mau daddy antar" tawar Ardi. "Beneran dad..." ucap Prilly tak percaya, biasanya daddynya itu hampir tak pernah bisa mengantarkannya sekolah. "Beneranlah" ucap Ardi. "Mau banget daddy..." ucap Prilly yang kini menggelendot manja di lengan kekar daddynya. "Ya sudah ayo.." ucap Ardi. Prilly duduk disamping kemudi bersama supir sedangkan Nila duduk dijok belakang bersama Ardi. "Tumben daddy mau nganter kita" ucap Prilly saat mobil mulai beranjak dari halaman rumahnya. "Mumpung ada waktu Prill..." ucap Ardi sambil membuka majalah bisnisnya yang dibawanya dari rumah. Tak berapa lama mobil yang membawa mereka kini sudah tiba didepan sekolah. "Terima kasih daddy udah nganterin" ucap Prilly dan langsung berlari keluar mobil. "Mari om Nila masuk dulu" ucap Nila. "Hhmmm hati-hati" ucap Ardi. Ardi melihat punggung Nila yang mulai menjauh dan rahangnya mengeras saat melihat seorang anak laki-laki yang merangkul Nila. "Ada apa dengan diriku kenapa aku marah melihat Nila bersama anak lelaki itu" ucap batin Ardi. Nila dan Prilly memasuki kelasnya dan disambut dengan sahabatnya. "Nila..." teriak Dinda. "Yah nih anak teriak-teriak mulu" ucap Nila. "Kenapa sih tadi malam pada gak ikutan gak seru tau cuma gue sama Dinda doang" ucap Ule. "Maaf deh tadi malam bokap gue pulang jadinya gak bisa ikutan" ucap Prilly. "Pantesan... ya udah deh gue mau ke kelasnya Adit dulu dia udah datang apa belum ya" ucap Dinda. "Udah ko tadi barengan sama gue Adit datangnya" ucap Nila menyahut. "Ya sudah gue ke sana dulu ya.." ucap Dinda. "Hai semua nih datang ya besok malam" ucap Karina salah satu teman sekelas Nila dan Prilly, ia memberikan undangan. "Undangan apaan nih elo ya mau kawin" ucap Ule bercanda. "Enak aja lo, bokap gue merried datang ya" ucap Karina. "Ok makasih ya Rin" ucap Nila. "Jangan lupa ajakin juga pasangan kalian" ucap Karina. "Beres" ucap Prilly dan Karina segera berlalu pergi meninggalkan tiga sahabat itu. "Ih gue mah ogah bokap gue kawin lagi, yang ada entar gue dimarah-marahin sam ibu tiri" ucap Prilly. "Gak semua ibu tiri itu jahat Prill ada ko yang baik" ucap Nila. "Tetep aja gue gak mau punya ibu tiri, bokap gue cuma milik gue seorang" ucap Prilly. "Terserah lo deh" ucap Nila. Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN