12.30 Sudah selesai meeting pentingku hari ini dengan klien. Mereka meminta perusahaanku menyiapkan rempah-rempah untuk pabrik jamunya. Aku senang sekali. Jika kupikir-pikir, rezkiku semenjak menikah, melesat tinggi. Luna memang angel pembawa keberuntunganku. Eeh Angel? Sekarang menjadi tidak asing. Bahkan kakek sering mengucapkan itu pada Luna. Istriku memang seperti angel. "Mas ...," sapa seseorang. Aku cukup terkejut. "Sendirian?" tanyanya lagi. "Tadi sama klien, Yu. Kamu mau makan siang?" tanyaku berbasa-basi. Biar bagaimanapun, Ayu Ruminang pernah hadir dalam hidupku. "Iya, Mas. Aku sendirian aja nich. Temenin dong," pintanya. Aku gugup sendiri. Penampilan mantanku ini tak berubah, malah makin menggoda iman. "Aku masih kenyang, tadi sudah ngemil. Anuu ... akuu... ha

