Matahari sudah naik sepenggalan dan aku masih duduk di kamarku seperti hilang akal. Empuknya kasur tidak memberikan tidur yang nyenyak. Aku menatap sekelilingku. Kamar tidur yang sempurna dengan hiasan dinding dari makrame. Teknik kerajinan tangan yang menggunakan simpul tali itu, amat ciamik menghiasi sudut kamarku. Merumbai jatuh dengan perpaduan tali coklat muda dan putih, berbentuk dasar segitiga. "Luna, kau di mana? " tanyaku sendirian. Pertanyaan yang aku ucapkan hampir ratusan kali sejak kepergiannya. Sudah 3 hari, istri bercadarku tak di rumah. Aku tahu, dia pergi membawa amarah sebab aku melanggar janjiku. Tapi tidak! Aku di sini tak punya andil. Ayu Ruminang yang datang padaku tanpa sepengetahuanku. Wanita itupun menghilang dan kali ini aku tak akan merayunya! Ddddrrrrrt... P

