BAB 26_100 NYAWA

1334 Kata

Tangannya yang terbungkus kain hitam menjulur di depan adikku itu. Nindi mencebik lalu melemparkan benda yang diminta Luna. Dengan cekatan, istriku itu menangkapnya. Pandangannya lekat, tajam ke arah Nindi lalu melesat meninggalkan kami, memasuki area panahan. Semua mata terlihat menatap istriku yang mengelus-elus kuda lalu menaikinya. Huuup!! Istriku terlihat sangat keren. Serius, demi apapun, Luna terlihat begitu menyatu dengan kuda tunggangannya. Aku hampir lupa cara bernafas melihat istriku menarik busur panah sedangkan kuda di atasnya berlari, berputar dengan kencang. Kyaaa!!! Hiyaaaa!!! Teriak istriku sambil terus melepaskan anak panah. Dan semua wajah melongo kagum melihat aksi istriku itu. Hampir setiap busur panahnya mengenai point. Luar biasa! Bahkan kakekku dan Nindi sekal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN