“Aw!” Teseo meringis ketika Holly dengan sengaja menekan lukanya. Pemuda itu melotot marah pada Holly yang sama sekali tidak menunjukkan raut menyesal sedikit pun.
Langit sudah mulai gelap, matahari telah bersembunyi di balik cakrawala, membiarkan sisa cahaya dari dirinya berpendar menciptakan warna jingga bercampur ungu di langit.
Lavender diam memandang keindahan senja. Ini adalah hal yang tidak bisa dia lewatkan, sejauh ini selama dia hidup, Lavender selalu menyempatkan diri untuk melihat keindahan alam yang tak pernah membuatnya bosan itu.
Di belakangnya, teman-teman yang lain sibuk berdebat. Mereka masih memaksa Teseo untuk menunjukkan jalan ke Kerajaan Awan. Akan tetapi, pemuda berambut jabrik itu sangat keras kepala dan tidak bisa diajak bernegosiasi.
“Sekarang tunjukkan pada k
