sixty six !

1779 Kata

“Ron,” panggil Ugi seusai mereka UTS PIE Mikro. Ketiganya bersama Marcus tampak berjalan dengan kepala ringan berjalan menuju gerbang kampus. Isinya sudah mereka tuangkan dalam kertas- kertas jawaban. “Apa?” “Main PS yuk?” “Males, ah,” kata Ronald sambil lalu. Tiba- tiba terbetik dalam kepalanya suatu kejadian masa lalu, membuatnya berkata lagi, “Jangan bilang lo mau ngegodain adek gue lagi. Ya, ‘kan?” “Tuh, kan,” ujar Ugi dengan wajah sok tahu ke arah Marcus, “Lo lihat ‘kan, Marc? Gue bilang juga apa.” “Iya bener juga,” kata Marcus mengangguk- angguk. Ronald memandangi keduanya heran. “Bener apaan?” “Bener tentang lo,” kata Marcus. “Dari kemarin- kemarin Ugi bilang ke gue kalau lo jadi rada aneh. Curigaan. Sensian.” “Iya. Lo nyadar nggak sih kalau  akhir- akhir ini bad mood lo par

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN