“Vinny!” seru Prita sambil memegang lengan gadis itu dengan keras. “Kamu bilang apa?” “Gue… nggak jadi ikut belajar bareng Kak David, Prit. Sorry banget.” “Tapi kenapa?” tuntut Prita. “Kamu ‘kan udah bayar lima ribu ke Marcus dulu, bareng sama aku juga. Tapi kenapa nggak bisa?” Vinny menatap lantai. “Gue ada urusan lain jadi …” “Apa urusan kamu yang lain itu jauh lebih penting daripada nilai kamu semester ini?” Vinny terdiam. Ah, Prita memang ahli soal : ‘bicara dikit tapi ngena banyak’. “Tentu aja nilai gue semester ini penting, Prita.” “Atau kamu udah ngerasa menguasai Pengakun?” tanya Prita sarkas. Vinny setengah meringis mendengar pertanyaannya. “Nggak, nggak gitu. Gue juga ngerasa kesulitan, sama kayak lo.” “Jadi alasan kamu itu nggak cukup kuat untuk ga dateng. Kamu, bakala

