Beberapa menit kemudian, Vito menghabiskan waktunya untuk menceramahi Ronald, selagi si bocah keriting itu menandaskan isi mangkuk baksonya. Isi petuah Vito bermacam- macam : tentang banyak- banyak makan, tentang sering- sering mandi agar tidak ‘demek’ sebagaimana dirinya, tentang berbakti pada orangtua dan rekomendasi tempat nge-gym terbaru. Ronald –seperti yang sudah diduga –hanya mengangguk- angguk datar menanggapi celoteh Vito. Ia baru memprotes ketika Vito merekomendasikan hewan peliharaan terbaru dan menyarankan Ronald agar menghibahkan Macho padanya. “Nggak! Dia kucing gue yang tercinta dan paling berharga,” protes Ronald. “Dia udah jadi anggota keluarga kelima di rumah gue, bahkan Babe udah nganggep dia sendiri kayak anak.” Mendengar itu, Vito tertawa terbahak- bahak. “Oke, oke.

