Bagian 1 dari sebuah pekerjaan sederhana dan akhirnya menjadi kaya untuk melayani CEOku

855 Kata
pagi yang akan menjadi senja Ntah sudah beberapa hari hujan menyelimuti kota yang aku pijak sekarang sebut saja kota NY, dimana kota besar seperti ibukota² lainnya dan banyak gedung² menjulang hampir ke langit -- "Ara, bangun ayo bayar kost udah telat 1minggu nih" teriak bu dani Naraya namaku umurku 28tahun hampir mau berkepala 3 aku masih single dan gak ada niatan untuk yang namanya pacaran karena aku pernah disakiti sebelumnya (buka pintu) krkkkk,,, "Nih bu maaf ya bu Ara fokus nyari lowongan jadi tidur tengah malam" sahutku sambil menyodorkan uang kost 750rb "Iya awas bulan depan telat lagi" peringatan bu dani "Iya iya bu bos" sahutku sambil menyeringai sambil tutup pintu kulihat beberapa lowongan pekerjan untuk menambah penghasilanku karena baru 2minggu lalu aku dipecat di salah satu perusahaan swasta dikota itu. "gimana uang tabungan nipis bgt nih skrg buat bayar kost bulan depan sama makan sehari²ku" gumamku sambil acak² rambut yang memang belum aku beranjak ke kamar mandi *bipbipbip* peringatan salah satu sosial media ku disana tertera ada lowongan office girls disalah satu perusahaan di bidang fashion & Property "Wah semoga aja ada kabar baik nih" pikirku tidak menunggu lama segera aku buat surat lamaran serta cv -ku langsung cari taksi karena di kota sebesar ini tidak ada yang namanya angkutan umum "selamat pagi ada yang bisa saya bantu" sapa satpam di depan gedung tinggi itu "pagi pak saya mau naruh lamaran katanya disini ada lowongan office girls" jawabku "oh silahkan mba lgsung k receptionist" jawab satpam itu sambil menunjuk meja receptionist "makasih ya pak" jawabku "mbak mau naruh lowongan" sapaku pada mbak receptionist di kantor itu "silahkan mbak" jawabnya "terima kasih mbak" sahutku sambil memutar badan mau keluar kantor "Loh mau kemana mbk?" tegur mbak receptionist yang namanya riska karena ada nametag di baju sebelah kanannya "pulang mbak" sahutku santai "langsung interview aja mbak di bagian HRD lantai 3" jawab riska (auto kaget seperti ketelan makan kaki kepiting meskipun aku tau gak pernah namanya makan seafood karena makanan seperti itu bisa jadi 3-4hari makanan sehari²ku) "Hah, kok mendadak mbk maaf" wajahku terkejut karena tanpa persiapan mental dan fisik diriku hanya menggunakan tanktop sweater tipis dan rok span putih diatas paha "Iya mbak silahkan langsung ke lantai 3 ya mbk pelamar ke 7 yang sudah datang" sambil menunjuk lift "cv mbk sudah ada di sana" kata riska "baik mbak makasih ya" jawabku sambil bingung mau ke arah lift yang mana langsung auto lari diriku seperti film naruto pake jurus seribu bayangan hahahaha ada salah satu lift yang hampir tertutup karena diriku males masih mau pencet untuk buka lift yang masih rapat pintunya. "tunggu !!!" teriakku ting pintu lift terbuka (auto tambah kaget diriku disana ada sepasang kekasih lagi b******u) seorang lelaku tinggi berisi memakai pakaian formal tampan berkumis tipis rambut kasual dan tentu wangi maskulinnya disampingnya ada seorang wanita pakai dress pas body belahan tengah paha dan sangat seperti kekurangan bahan mereka langsung lihat di wajahku yang terbujur kaku saat melihat mereka bercumbu "terima kasih dan maaf mengganggu waktu kalian" sapaku "baby, bukannya ini lift pribadi ya" kata wanita itu "hmmm, " sahut lelaki itu "mati aku mana aku tau ada lift khusus dan lift umum" dalam hatiku bergumam "tapi bodo amat yang terpenting aku tidak merugikan mereka" gumamku di belakangku sudah ada kecupan entah suara dari siapa dan dimana letak kecupan itu mereka yang tidak tau tempat apa aku yg tidak tau diri ini. ting suara lift terbuka dan sudah di lantai segera aku keluar terburu² karena tidak mau menganggu mereka dan tidak lupa aku menundukan kepala sebagai tanda maafku karena menganggu mereka wanita itu sedang menikmati setiap kecupan yang di beri lelaki tadi sedangkan lelaki tanya melirikku tajam seperti seekor harimau bertemu kelinci. -- dilantai tiga sudah ada beberapa wanita yang duduk dengan wajah gugup karena aku yakin mereka sama sepertiku yang tidak tahu akan langsung diinterview sudah giliran wanita ke5 yang interview mereka yang sudah interview memutuskan langsung pergi tanpa tau diriku mereka diterima atau ditolak mentah² "yakin deh bakalan ditolak mentah² aku karena hanya makeup seadanya pakai baju Ntah tak tau dimana mmodelannya dan pakai sepatu Kets" pikirku dengan nada putus asa giliranku sekarang sesampai diruangan itu seorang lelaku seperti kaki tangan bos sedang menerima telepon sambil sesekali melirik ke arahku "baik bos! " ucapnya "iya saya akan melakukan tugas darimu" jawabnya lagi entah mereka membicarakan apa karena kata² itu tidak asing ditelingaku karena sering melihat film action ato thriller di film drakor "silahkan duduk" sapanya "iya pak terima kasih" jawabku "Umur berapa" tanyanya "Oh panggil saya bima saya kepala HRD disini" jelasnya "iya pak Bima umur saya 28tahun" jawabku dengan detak jantung ketar ketir " tinggal dimana dengan siapa? " tanyanya lagi " kost di daerah kecil dan tinggal sendiri" jawabku lagi (Aneh mau kerja ditanyai tingga dengan siapa memang apakah office girls harus tinggal dikantor atau semacam mess) pikirku dalam hati "Oh tinggal sendiri" jelasnya lagi "Iya pak" jawabku "baiklah kamu diterima mulai besok kamu kerja ya" jelas pak bima "Hah! yang benar pak saya diterima kerja disini pak" jawabku dengan nada senang "Iya benar" jawab pak Bima "sekarang kamu boleh pulang dan siapkan stamina untuk besok" tambahnya lagi
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN