Terdengar helaan napas dari sambungan telepon. "Terserah, jika sudah berurusan dengan polisi saya tidak mau ikut campur." "Heem, oke, tapi saya minta satu hal---" Fahira menggantung perkataannya. "Cepat katakan!" "Jika saya berhasil, berikan saya sebuah pekerjaan di perusahaan Anda. Tentunya saya ingin posisi yang bagus," ucap Fahira. "Itu saja?" "Yah," "Baiklah, akan saya kabulkan!" Tut, sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Arie. Fahira mengernyit, ia tak mau ambil pusing dan segara pergi tidur agar tidak telat datang ke kantor. *** Flashback off. Pukul 07.00 Randika sudah rapih dan siap untuk pergi ke kantor. Ia segera menuruni tangga dan pergi ke meja makan. Randika menyapa Opah, Oma, Mama, Papah, serta adiknya yang sudah berada di meja makan. Semuanya terdiam saat

