Dua jam pun berlalu dengan sangat cepat, dan Jessica membuka matanya perlahan. Ia merasa nyaman, tetapi karena sudah terbiasa tidur Dengan waktu seperti itu, ia tidak bisa memperpanjang istirahatnya lagi. Wanita itu menggeliat, lalu menatap wajah Ansel yang tepat ada di hadapannya. Ia mengamati raut tampan nan menawan milik pria itu, dan memerhatikan dengan jelas setiap detail yang ada pada diri Ansel. Alis rapi yang terlihat tidak begitu lebat dengan warna hitam yang juga tidak begitu pekat, bibir seksi yang terlihat begitu kenyal, hidung mancung dengan bulu mata yang tidak begitu lentik. Pahatan yang cukup sempurna untuk seorang pria, apalagi Ansel terlihat selalu rajin merawat tubuhnya selama mereka bersama. Merasa puas dengan pengamatannya, Jessica langsung memutuskan untuk turu

