"Tapi… Darahnya sangat banyak," Intan terus menoleh ke kamar IGD. "Dia… Menangis hingga kehilangan suaranya." Intan mempraktekan ketika Mitzi menyentuh bagian luka mengeluarkan darah, terus terang saja ini membuatnya sangat panik karena kesalahan. Intan tanpa henti mengintai di balik celah kecil pintu, saat terdengar suara tangis itu semakin keras Intan semakin tidak karuan. "Tidak apa-apa sayang! Jangan khawatir, dokter akan melakukan tugasnya dengan baik. Mitzi pasti kuat, dia tidak akan menyerah hanya karena luka kecil." seru Richard mendukung, itu sebagai semangat agar Intan tidak gelisah. Tetapi usaha Richard gagal karena Intan terus gelisah bahkan tidak sabar ingin segera tahu bagaimana keadaan Mitzi, sampai akhirnya keadaan sedikit tenang saat Intan melihat ta

