
Amara, istri yang selalu aku sakiti hatinya itu selalu diam saat aku marahi dan salahkan.
Dibalik tatapan matanya tak ada sorot kebencian terhadapku, walaupun aku sering memperlakukan ia tidak baik.
Ternyata, terdapat segudang cinta yang tersimpan di hatinya untukku.
Dan aku, aku mencintainya, setelah ia tiada.
