Arthur sangat menyukai buku, tetapi dia kurang suka buku yang bergenre fantasy atau semacamnya. Dia hanya suka buku sastra atau buku-buku tua lainnya. Karena menurutnya, fantasi hanyalah khayalan walaupun katanya menghibur dan membuat hati senang. Tetapi, Arthur merasa jika semua itu hanya manipulasi kebahagiaan yang tidak sesungguhnya. Sudah beberapa jam dirinya duduk di depan ruangan UGD—menatap lalu-lalang manusia yang tampak sibuk. Dari dokter, para suster, petugas medis, sampai orang yang sedang menunggu entah teman, saudara/kerabat, kenalan, atau yang lainnya. Arthur berusaha untuk menunggu laki-laki berjubah hitam itu muncul kembali. Sayangnya, tidak ada yang datang. Bahkan dia sangat penasaran bagaimana laki-laki berjubah hitam itu bisa muncul dan menghilang sesukanya hanya denga

