"Ah, Tuan Karka. Kenalkan, ini anakku, namanya Arfan Dendra Renessa. Ayo Arfan, bersalamanlah dengannya." Targetku tersenyum kecil sambil menarik anaknya untuk berhadapan denganku. Anak itu terlihat ketakutan menatap Ayahnya, dengan tangan bergetar ia bersalaman denganku dalam diam. Wajahnya begitu manis dan imut, ditambah kulitnya yang pucat dan matanya yang berwarna coklat terang menambah daya tarik yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Dia menarik, wajahnya seperti kelinci kecil yang meminta perlindungan terhadapku. Anak itu terus terdiam selama kami berbicara. Dia berdiri di pojok ruangan pesta dan tidak berani untuk bicara pada siapa pun. Ah, baru kali ini aku melihat anak semenarik dia. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? "Ah... Maafkan perilaku anakku. Dia m

