mereka bukan orang tua kandungku
hari-hari yang kulalui terasa seperti naik rolecoaster, ya bagaimana tidak, saat itu aku berumur lima tahun, dan yang kuingat saat itu kakakku yang terkecil sudah menginjak pendidikan di Bangku SMA.
mereka memanggilku ai, entah darimana asal muasal nama panggilan itu, padahal nama lengkapku terkesan bagus dan keren, dan tidak ada sedikitpun nyambung dengan nama panggilanku.
keseharianku, setelah pulang sekolah di bangku TK, ikut kakak lelakiku yang saat itu sudah kuliah, untuk menjemput ayahku pulang kerja, di salah satu Sekolah SMA yang berjarak hampir 15 km dari rumah.
seringkali aku diimingi berbagai hadiah, supaya mau ikut menjemput ayah, tetapi sesampainya di dalam mobil, ketika aku mencoba merebahkan badanku di bangku belakang, tak sengaja kakiku menyentuh kaca mobil, seketika teriakan kasar kakakku mengagetkanku "angkat kakimu, atau setelah ini kamu cuci mobil dari luar sampai dalam", sedih...bagaimana tidak, kakak lelaki yang selalu terlihat menyayangiku, membentakku dengan begitu keras.
akhirnya, saat itu tiba, ketika di suatu sore aku duduk di teras, anak kakakku tertua yang usianya 3 tahun lebih tua dariku, menghampiriku, dan membisikkan, coba kamu sobek kertas nama orang tua di raporrmu, pasti kamu akan menemukan siapa sebenarnya orang tuamu, karena eyangku bukan orang tua kandungmu, ucapnya sambil berlalu dengan senyum sinisnya.
kuberanikan mengambil raportku, dan kuberanikan membuka tempelan kertas yang menunjukkan nama orang tua, mataku seketika terbelalak, aku mendapati nama orang tua lain yang aku bahkan belum pernah mendengarnya, benarkah bisikannya, kalau orang tuaku bukan orang tua kandungku