Ketika aku jatuh tertidur, aku memimpikan sebuah tempat: tempat tanpa penyesalan dan amarah – tempat yang begitu indah. Pohon-pohonnya menggantung rendah sehingga aku dapat memetik buahnya dengan mudah. Air sungai mengalir di bawah kakiku, airnya begitu jernih sehingga aku dapat minum dari sana. Langitnya akan selalu tampak cerah, dan ketika malam tiba, aku bisa melihat ribuan bintang di langit, rasanya seperti seisi galaksi membentang di atas kepalaku. Terkadang kupikir bintang-bintang itu sedang menatapku dan seseorang dikejauhan sana membisikkan sesuatu ke telingaku. Terkadang aku dapat mendengar suaranya menggema begitu keras di kepalaku, terkadang aku merasa ia mengggenggam tanganku begitu erat – untuk alasan yang tidak kuketahui. Dia berkata: “Tolong, kembalilah padaku! Tolong.. ke

