Setelah makan siang dengan beberapa koleganya di Alberich Cafe yang baru saja dibuka dua hari yang lalu. Pembukaan cafe sudah dilaksanakan kemarin siang itupun ia hanya hadir sebentar karena ada urusan lain. Dan siang ini ia kembali makan siang bersama koleganya yang lain yang baru bisa datang ke cafe barunya. Ethan pun kembali memeriksa pesan di ponselnya. Beberapa pesan ia baca lagi yang tentu saja dari istrinya, tentu saja karena ini nomor pribadinya dan untuk soal pekerjaan dan bisnis, ia menyerahkan semuanya pada Danish. Jadi tidak ada orang yang bisa menghubunginya secara langsung kecuali orang-orang terdekatnya. Pria itu tersenyum setelah mendapat telepon dari Vio beberapa menit yang lalu. Tampaknya gadis itu mulai merindukannya. Meski Vio terhitung jarang sekali tiba-tiba menelponn

