
"Terimakasih lukanya. Aku sudah merasa capek dan ingin menyerah. tolong biarkan aku pergi agar kau lebih leluasa melakukan segala hal tanpa terganggu oleh diriku." ucap delina.
"Aku tidak akan melepaskanmu apapun yang terjadi. Kamu milikku, jadi jangan pernah berfikir untuk pergi dariku." ujar yuan dengan muka datarnya.
"Apa kamu gak ngerti bahasa manusia. aku ini juga manusia yang bisa ngerasa capek kalau perjuanganku gak dianggap sama sekali disini." ucap delina tanpa terasa airmatanya menetes perlahan.
"Sejauh apapun kamu pergi, aku akan menemukanmu. Dan jangan lagi berpikir untuk meninggalkanku. Paham?"
"Kamu yang gak paham aku mas." tegas delina dengana penuh kekecewaan.
___________
Rasanya seperti terkurung dalam sangkar emas tanpa bisa apapun dan sangat membosankan. Pergi kemanapun mas yuan akan tetap menemukanku. Aku hanya ingin sembuh, rassanya sakit jika terus- terusan melihat suami sendiri lebih mementingkan pacar sendiri dari pada istrinya.
Apakaha harus mundur dan lebih mementingkan diri sendiri agar bisa waras?
Ataukah harus bertahan dalam keaddaan yang menyedihkan diatass kesenangan suami?
