Arabella sangat bahagia dan merasa hidupnya telah sempurna karena telah memiliki suami yang sudah mapan, berwajah tampan, berpenampilan rapi, bersilap baik, bertanggung jawab, tak pernah menyakitinya dan selalu membahagiakannya. Di tambah dengan hadirnya si malaikat kecil yang masih tidur nyaman di kandungannya. Semua itu membuat Arabella selalu bersyukur dan memberi kepercayan penuh kepada suaminya.
Semenjak mengetahui istrinya mengandung buah hatinya, David kembali memperlakukan Arabella dengan penuh kasih sayang, bahkan lebih dari biasanya. Ia hanya sibuk menjaga Arabella agar janin yang ada di kandungan Arabella tumbuh dengan baik dan sempurna. Tanpa David sadari, kini David sama sekali tak pernah berinteraksi dengan simpanannya seperti biasanya. Hal itu membuat Kayla merasa kesepian, jengkel, dan cemburu. Berkali-kali Kayla ingin mengutarakan semua yang ada di dalam hatinya kepada David, Namun David lebih banyak mengabaikannya.
"David!" Teriak Kayla mendombrak meja kerja David.
David sontak terkejud dan memperhatikan sekelilingnya, untungnya tak ada lagi orang di dalam ruangan kerjanya selain Kayla yang sudah memasang ekspresi kesal di wajahnya.
"A,aa, ada apa,Kay?" tanya David terbata-bata.
"Kamu mulai mengabaikanku, ya?" protes Kayla.
"Gak kok! siapa yang mengabaikanmu, Sayang?!" sanggah David berusaha meredam kekesalan Kayla. "Tapi ini masih jam kerja, Sayangku"
"Iya aku tau ini jam kerja. Di luar jam kerja pun sekarang kamu banyak mengabaikanku!" cecar Kayla yang merasa jengkel.
"Nanti malem ya, kita omongin di luar sama makan di restoran favoritmu"
"Janji loh ya!"
David mengannguk.
Emosi Kayla meredam ketika David merayunya dengan ajakan makan malam. Sejak Arabella hamil, David sudah tak pernah mengajak Kayla kencan maka dari itu hati Kayla berbunga ketika David mengajaknya makan malam.
Kayla berdandan cantik mempersiapkan diri untuk menemui cinta terlarangnya.
"KURANG AJARRR!!! DASAR ANAK GAK TAU DIRI!!! GAK TAU DI UNTUNG!!! UDAH DI TOLONG MALAH HIDUPNYA ORANG YANG NOLONG DI HANCURIN!!! PEREMPUAN KAYAK GINI LEBIH COCOK DI KEBIRIN!!!" Teriak Ibu Arabella dengan emosi yang berapi-api dari ruang santai atau keluarga.
Deg! Suara Ibu cukup mengejutkan Kayla yang sedang melintas di sana. Ia merasa semua kata-kata itu tertuju untuknya.
'Jangan-jangan Ibu mengetahui sesuatu soal aku dan David" pikirnya.
Seketika jantungnya berhenti berdetak dan ia langsung berlutut.
"Maafkan aku, Bu!" Ucap Kayla ketakutan.
Seperti mendengar sesuatu dari belakangnya, Ibu Arabella langsung menoleh ke arah Kayla yang sedang berlutut.
"Kamu ngapain berlutut di sana, Nak?" Tanya Ibu Arabella keheranan.
Seketika jantung Kayla kembali berdetak. "emm… em… Aku… Ibu sedang ngapain kok teriak-teriak?" Kayla kembali bertanya karena belum menemukan alasan yang tepat bagi pertanyaan ibunya barusan.
"Oh, ini! ini ibu lagi nonton drama suara jantung istri di tv ikan terbang. Kasian banget pemeran utamanya. Suaminya di ambil pelakor" papar Ibu Arabella dengan antusias.
Kini Kayla bisa kembal bernafas lega mengetahui semua dugaannya itu tak terbukti.
"Kamu ngapain masih berlutut di sana, Kay?!" seru Ibu.
"Oh aku mencari kalungku, Bu. Barusan jatuh. Nah ini ketemu!" Kayla kembali bangkit berdiri.
"Kamu mau kemana, Kay?"
"Aku mau keluar sama temen-temen, Bu!"
"David lembur lagi kah?" tanya Ibu yang menyadari Kayla hanya pulang sendiri.
"Kayaknya iya, Bu."
"Kamu gimana sih? orang kamu sekertarisnya. Kamu kok gak ikut lembur? jangan mentang-mentang bosnya kakak iparmu, trus kamu gak mau di ajak lembur nanti kamu di pecat gimana?" Goda Ibu.
"Gak pa-pa kok, Bu hehehe"
"Bukannya apa, Nak. Ibu sungkan sama David, menantu ibu"
"Kayla yang kerja kok ibu yang sungkan. Jangan khawatir Bu. Kayla pasti lembur kalau David ngajak Kayla lembur"
Dengan polosnya Ibu Arabella berkata seperti itu tanpa tahu apa sebenarnya terjadi pada menantu dan anak angkat kesayangannya itu di belakang keluarganya. Tak pernah ada yang tau apa yang nantinya terjadi jika sampai Arabella dan orang tuanya tahu kalau kepercayaannya selama ini di khianati.
Seperti biasa kalau mereka hendak berkencan, David tidak akan pulang dan hanya Kayla yang pulang ke rumah. David menunggu Kayla di tempat yang di janjikan sebelumnya. Agar tak ada yang curiga kalau David dan Kayla pergi bersama.
Malam ini Kayla dengan anggunnya memakai gaun berwarna putih dipadukan dengan make up yang lembut, membuat siapa saja terpana saat melihatnya. Semua ini ia lakukan hanya untuk memuaskan mata orang yang akan ia temui. Sedangkan David masih dengan jas kantornya tiba duluan di restauran favorit Kayla dan menunggu kedatangan Kayla.
Namun, malam ini tak sehangat malam biasanya. Saat Kayla tiba, Kayla sudah melihat piring kotor di atas meja dan tatapan David sibuk dengan ponselnya.
"Maaf ya tadi aku pesan makan duluan karena aku udah laper banget" David meminta maaf terlebih dahulu saat menyadari Kayla fokus menatap piring kosongnya. "Kamu mau pesen apa?"
"Aku bisa pesen sendiri kok!" Ucap Kayla kesal.
Kayla tetap tak berselera makan meski makanan itu adalah menu favoritnya. Ia hanya mengaduk aduk makanan itu dan mencampurnya menjadi satu. Kayla terus menatap David dengan perasaan jengkel karena David terus menatap layar ponselnya.
"Apa yang kamu lihat? Kok serius banget"
"Ini loh Kay, aku lagi lihat market place. Aku lihat-lihat perlengkapan buat bayiku nanti" ungkap David sambil menunjukkan layar ponselnya kepada Kayla.
"Aku tau saat ini Bella hamil tapi kamu gak bisa dong mengabaikan aku begitu saja" Protes Kayla.
"Aku gak mengabaikanmu, Sayang! Aku cuma masih fokus sama kehamilannya Bella. Bagaimanapun ada darah dagingku sedang tumbuh dan berkembang di dalam rahimnya. Kamu sabar ya jangan cemburu!" Pinta David sambil memohon pengertian Kayla.
Makan malam yang biasanya hangat kini terasa sangat hambar dan mengecewakan. Kayla tak bisa protes lebih banyak lagi karena bagaimanapun posisinya saat ini adalah cuma sebagai simpanan dari suami kakak angkatnya sendiri.
Ketika cinta buta dan nafsu sudah bertemu, tak ada yang mampu menghalangi semua keinginannya. Bahkan keluarga yang selama ini merawat dan mendidiknya selama ini ia khianati begitu saja. Padahal orang tua Arabella tak pernah pilih kasih dalam menuai kasih sayangnya. Kepercayaan Arabella dan orang tuanya pun sangat besar kepada 2 serigala berbulu domba ini. Penulispun tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi ketika Arabella dan keluarganya tahu kalau selama ini mereka menyimpan musuh di dalam selimut mereka.
*****
David menatap wanita cantik yang saat ini sedang tertidur lelap di sampingnya. David menatapnya dalam,
'Dia begitu cantik dengan pewarna bibir warna pink yang selalu ia pakai, penampilannya selalu menarik saat berada di depanku, dia sangat rapi dan suka akan kebersihan, dia pintar memasak, dia sangat baik, ramah, dan lembut. Dia adalah wanita yang nyaris sempurna. Bahkan, aku tak memiliki satu alasanpun untuk menyakitinya. Maafkan aku, Sayang! keadaan yang menyeretku ke lembah gelap ini. Aku akan segera keluar dari kegelapan ini demi kamu dan anak kita' gumam David lirih dalam hati.
Arabella sangat menyukai lipstik berwarna pink karena warnanya yang lembut dan membuat wajahnya terlihat kalem. Dia bahkan tak pernah mencoba lipstik berwarna lain.
David mulai menyadari apa yang ia lakukan selama ini adalah hal yang salah. Ia ingin sekali mengakhiri hubungan gelapnya dengan Kayla sebelum Arabella dan keluarganya mengetahui hal itu. Ia harus segera memutuskan Kayla secepat mungkin.
*****
Senyum indah terpancar dari wajah Kayla karena hari ini David mengajaknya ke tempat wisata dekat laut yang berada di Surabaya Utara. Semenjak mengetahui kehamilan Arabella, David nyaris tak pernah mengajaknya berkencan seperti duku. Namun, yang ia lakukan hanya menunggu tanpa bisa berprotes lagi. Kali ini senyumannya kembali merona di wajahnya.
Seperti biasa, ia berdandan secantik mungkin saat bertemu David. Ia memesan Taxi untuk menuju ke tempat tujuannya. Setelah sampai sana dia sudah melihat David yang berdiri menghadap ke arah laut masih dengan setelan jas kantornya.
"Waah, tempat yang indah. Aku pikir kamu mulai mengabaikanku ternyata kamu masih menganggapku dan sekarang malah mengajakku ke tempat yang indah ini" Ungkap Kayla bahagia. "Ngomong-ngomong ini tempat apa?" Tanya Kayla yang memang tak pernah ke lokasi ini.
"Ini Pelabuhan besar. Biasanya untuk menepikan kapal-kapal besar dari luar pulau bahkan luar negeri. Kapal pesiar luar negeri yang besarnya lebih dari gedung ini pun tak jarang singgah di sini untuk beberapa hari" Jelasnya.
Posisi mereka saat ini ada di Surabaya North Quay. Surabaya North Quay adalah sebuah kawasan wisata yang berlokasi di lantai dua dan tiga gedung megah Terminal Gapura Surya Nusantara, Di destinasi wisata baru tersebut, pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan indah, namun juga mewah dengan sandarnya kapal pesiar internasional. Surabaya North Quay berada di terminal penumpang kapal laut modern, Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak.
Tatapan mata David tenggelam dalam lautan yang tenang. Berkali-kali ia menghembuskan nafas dalam, merasakan dilema harus memulai kata dari mana. Tiupan angin cukup kencang hingga membuat rambut hitam panjang kayla yang saat ini menatap David berkibaran dengan indahnya.
"Tempat ini adalah terminal kapal, yang menaikkan dan menurunkan penumpang. Rata-rata mereka yang pergi merantau ke luar pulau akan memilih jalur laut sebagai media transportasi mereka. Tak heran jika semua orang di sini meteskan air mata. Air mata bahagia bagi mereka yang sedang menunggu kedatangan orang terkasihnya dan air mata sedih karena akan berpisah dengan orang yang di sayanginya. Bagaimanapun ini adalah tempat di mana orang bertemu dan berpisah"
Kayla menatap David dengan serius, ia kesulitan mencerna kata-kata pria yang dicintainya ini.
"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan, Vid? kenapa dari tadi hanya membahas terminal, kapal, tangisan, dan perpisa…" ucapan Kayla terhenti, ia menutup mulutnya kala memahami apa yang baru saja ingin David katakan. "Gak, Vid. Aku gak mau dengar!"
"Mau gak mau kamu harus dengar, Kayla! Aku ingin mengakhiri hubungan terlarang ini. Bagaimana pun kita takkan pernah bisa bersama" Ucap David secara gamblang.
"Jadi kamu bawa aku ketempat ini hanya membuat aku menangis bersama mereka yang saat ini berpisah dengan orang yang mereka sayangi?! Ini terminal kapal, David. Bukan terminal hati!" Cecar Kayla dengan rasa kesal dan tangisnya.
"Apa yang akan terjadi kalau kita masih terus bersama?. Apa kamu bisa melihat orang yang selama ini menyayangimu, melindungimu, merawatmu, mendidikmu terluka karena ulah kita, orang yang paling mereka percaya? Kamu masih muda dan cantik. Kamu bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dari pada aku, Kay!" papar David mencoba meyakinkan Kayla.
"Seandainya aku bisa mengalihkan hatiku untuk orang lain selain kamu, pasti itu sudah aku lakukan sedari 8 tahun yang lalu dan semua hal terlarang ini takkan terjadi. Asal kamu tahu, aku jatuh cinta padamu sudah 11 tahun. Saat kamu mendorongku untuk melindungiku dari pukulan bola basket" Ucapan Kayla lirih dengan mata nanar penuh linangan air mata.
Terminal penumpang kapal yang terletak di ujung utara kota Surabaya menjadi saksi bisu terminal hati Kayla yang telah tertutup. Meski dengan berat hati, Kayla akhirnya setuju untuk mengakhiri hubungan gelapnya yang ia jalin selama ini dengan David.
Akan semuanya selesai sampai di sini?
BERSAMBUNG...