Gosong Tapi Enak

1596 Kata

Dapur milik Bu Siva yang biasa bersih, rapi dan wangi berubah seperti kapal pecah saat kedatangan chef amatir. Tepung terigu, telur, coklat bubuk dan bahan kue lainnya berceceran diatas meja dan lantai. Wastafel cuci piring pun telah penuh dengan peralatan dapur yang kotor. Hingga tak muat saking banyaknya wadah yang terpakai. Gadis cantik bersuara merdu kini sedang bersenandung sambil menunggu cheesecake buatannya matang. Dia menyipitkan kedua matanya, melihat ke arah oven yang masih menyala dengan perasaan cemas. “Kak— ngapain kamu di situ? Bahaya, jangan dekat-dekat oven,” tegur Pak Gio. “Nyawa Naura sedang dipertaruhkan, Pa. Tinggal dua menit lagi,” jawab gadis itu tanpa melihat ke arah sang papa berada. Pak Gio mengurungkan niatnya untuk mengambil air mineral. Penasaran dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN