1. Office Girl
Hari ini, seorang wanita dari desa, harus mengadu nasib di sebuah kota besar untuk menyambung hidupnya. Namun, semua terasa jauh lebih sulit saat ia belum mendapatkan pekerjaan untuk bekal selama ia tinggal di kota tersebut. Apalagi, ia belum mengenal siapapun di sana. Satu bulan yang lalu, neneknya meninggal dan hanya menyisakan Keyna seorang diri di dunia ini. Remaja sederhana itu harus merasakan hidup sebatang kara, karena sebelum neneknya meninggal, ia sudah menjadi yatim piatu.
Keyna Beatrix, wanita sederhana berusia 20 tahun. Parasnya yang tidak terbilang cantik, tapi imut. Dengan wajah mungilnya, membuat ia mempunyai daya tarik tersendiri. Sifatnya yang unik, lucu, ceria dan mengesankan, yang sesuai dengan namanya, permata yang mengesankan. Namun, dibalik semua itu, Keyna adalah sosok wanita yang tangguh dan berpendirian. Sekali kecewa, ia sulit untuk ditaklukan.
Kesana-kemari mencari pekerjaan dengan modal ijazah SMA, di mana ijazah pendidikan tinggi lebih dibutuhkan pada zaman sekarang, membuat wanita kecil itu merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan yang sedikit layak. Setidaknya ia mempunyai pekerjaan tetap, meskipun dengan gaji yang kecil.
Keyna tidak banyak berharap dengan jenis pekerjaan apapun, asalkan ia bisa menyambung hidup dengan gaji pekerjaan tetapnya. Meskipun ia harus menjadi seorang asisten rumah tangga.
Namun, banyak yang menolak Keyna menjadi asisten rumah tangga, dengan alasan usia Key masih terlalu muda. Tentu saja hal itu membuat Keyna menjadi merasa putus asa. Tetapi, pada saat Key melewati sebuah gedung besar pencakar langit, terdapat sebuah poster yang berisi informasi tentang lowongan pekerjaan untuk Office Boy atau Office Girl.
“Wah! ini gedung apa. Bangunannya sangat bagus dan megah,” kagum remaja itu dengan mata yang berbinar, karena ini adalah pengalaman pertama baginya melihat bangunan indah.
Keyna mencoba untuk memberanikan diri, dengan melangkahkan kakinya menuju gerbang perusahaan yang bertuliskan DR COMPANY tersebut, sambil membawa berkas lamaran pekerjaan yang ia bawa dari tadi. Di sana ada banyak pengawal dan beberapa satpam untuk menjaga gerbang.
Gadis muda itu termenung untuk sesaat karena rasa kagumnya pada perusahaan tersebut. Namun, ia segera tersadar dan melanjutkan langkah kakinya mendekati dua orang satpam dengan perawakan tubuh tinggi, tegap dan kekar. Keyna menelan salivanya kasar saat ia menatap wajah seram dua orang pria tersebut.
‘Apa pria ini satpam? Tapi mereka jauh lebih pantas sebagai algojo,’ batin Keyna sambil mencoba untuk tetap tenang dengan wajah tegangnya.
“Pak, maaf saya mau tanya. Apa lowongan yang terpampang di gerbang ini masih ada?” tanya Keyna dengan sedikit gugup.
“Ada. Apa Nona ingin melamar pekerjaan itu?” tanya salah satu satpam yang berperawakan besar itu.
“Em, iya pak. Apa bapak bisa mengantarkan saya masuk ke dalam?” tanya Keyna dengan sangat antusias sambil menganggukkan kepalanya dengan cepat.
“Ayo ikut,” ajak salah satu satpam tersebut dan segera melangkahkan kakinya mendahului Keyna. Wanita mungil itu ikut melangkahkan kakinya dengan sedikit berlari kecil, karena tidak mampu mengimbangi langkah kaki pria yang ada di depannya.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Keyna sudah sampai di depan ruangan HRD. Keyna duduk di kursi yang sudah disediakan di sana. Satpam yang mengantarkannya sudah kembali untuk bekerja. Ada beberapa orang yang juga ikut melamar pekerjaan di perusahaan itu, hingga Keyna harus menunggu terlebih dahulu.
“Hai! Apa aku boleh ikut duduk di samping mu?” tanya sosok pria, yang ia yakini seorang pelamar di perusahaan itu juga.
“Silakan,” jawab Keyna sambil tersenyum lalu menggeser duduknya, agar sedikit lebih jauh dari pria asing itu.
“Apa kau juga mau melamar pekerjaan di sini? Em. Kenalkan, aku David,” ucap sosok pria yang mengenalkan dirinya sendiri.
“Aku Keyna. Aku juga seorang pelamar baru di sini,” jawab Keyna yang menjawab seadanya. Ia takut dengan orang baru, yang membuat pikirannya selalu penuh dengan buruk sangka terhadap orang lain.
Keyna Beatrix!
Terdengar suara lantang dari arah dalam yang memanggil namanya. Dengan cepat, wanita itu bangkit dari tempat duduknya dan memasuki ruangan HRD, meninggalkan pelamar terakhir bernama David.
“Keyna Beatrix, nama yang unik dan bagus. Dia juga sangat imut,” gumam David sambil tersenyum kala mengingat wajah imut milik gadis mungil itu.
Tak butuh banyak waktu. Seorang gadis mungil itu baru saja keluar dengan wajah berbinar dengan diiringi senyuman polos dan menawannya. David yang melihat hal itu, langsung ikut tersenyum tanpa sadar.
“Sepertinya kau terlihat bahagia. Apa kau sudah diterima?” tanya David tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
“Hm, tentu saja. Sekarang giliran mu. Besok aku sudah boleh mulai kerja. Aku pamit duluan, permisi,” ucap Keyna dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan dan segera bergegas pergi ke rumah kontrakannya, yang lumayan jauh dari kantor perusahaan DR COMPANY tersebut.
David hanya menatap kepergian Keyna dengan cengo, karena gadis mungil itu berjalan dengan riang gembira seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan sebuah permen. Lamunan David buyar, saat mendengar namanya dipanggil dari ruang HRD. Pria itu segera bergegas masuk dengan hati yang berdebar karena gugup.
***
Saat tiba di rumah kontrakannya. Keyna segera merebahkan tubuh mungilnya yang basah karena keringat. Keyna menghela napasnya panjang sambil menatap langit-langit dengan senyum yang tak dapat diartikan. Wanita itu membayangkan rencana hidupnya setelah mendapatkan pekerjaan ini.
Keyna sudah memikirkan dan merencanakan hidupnya dengan sangat hati-hati. Ia ingin menjadi wanita yang sukses dan ingin kembali ke jenjang pendidikan tinggi. Meskipun ia hanya menjadi seorang Office Girl, tapi gaji di perusahaan itu sangat besar untuk posisi tersebut.
“Aku harus menabung agar bisa kuliah. Ah, aku tidak sabar,” gumam Keyna dengan sangat bahagia.
“Sebaiknya aku segera mandi. Tubuhku sangat lengket karena jalan kaki sejak tadi pagi.” Keyna segera bangkit dari kasur lusuhnya dan bergegas menuju kamar mandi.
Di sisi lain. Seorang wanita sedang bersama sang kekasih di sebuah Clubs untuk menemani kekasihnya menemui Klien perusahaan. Bagaimana bisa seorang model Internasional meluangkan waktunya hanya untuk menemani seorang pria. Tentu saja, karena pria yang ia temani adalah seorang pengusaha muda dan sukses. Yang mana, hal itu membuatnya tinggi hati dengan kekuasaan kekasihnya.
“Baiklah, tuan. Kita akhiri pertemuan kita sampai di sini saja. Senang bertemu dengan anda,” ucap sosok Pria tampan dengan tegasnya.
“Oh harusnya saya yang mengatakan hal itu, Tuan. Senang bisa bekerja sama dengan anda. Terima kasih, sudah memberikan kesempatan pada perusahaan kecil kami, untuk bekerja sama dengan perusahaan besar milik tuan,” ucap sosok pria paruh baya sambil menjabat tangan pria tampan di hadapannya tersebut.
Setelah pria paruh baya yang merupakan kliennya sudah pergi. Akhir seorang wanita yang sejak tadi hanya diam, kini bangkit dan memeluk Alex dari arah belakang.
“Apa kau punya waktu setelah ini?” tanya Bella, pada sang kekasih.