Ada apa ini? Semua wartawan mengabadikan momen antara aku dan Mas Naren, aku tidak tahu apa maksud mereka, tapi yang aku tahu mereka hanya melakukan tugas untuk meliput para pengusaha yang hadir ke acara party ini.
Aku merasa sangat risih, karena yang hadir diacara ini hampir semuanya dari keluarga konglomerat, model, dan selebriti.
Siapa aku? Aku bukan siapa-siapa. Tapi, aku berada ditengah mereka berbaur layaknya seorang istri dari pengusaha hebat, aku merasa bangga dengan pencapaian ini. Jika bukan karena Mas Naren, aku tidak akan pernah ada di sini.
Tak lama kemudian, seseorang datang menghampiriku, dia mengenakan gaun hitam dengan permata dimana-mana, aku menautkan alis, sepertinya aku mengenal beliau, perempuan parubaya yang kini memegang gelas berleher tinggi dan tersenyum menata
