Baba 38: Sebuah Kebenaran

1092 Kata

Sebelum pergi ke garmen Nadhira menyempatkan diri untuk sarapan di sebuah restoran cepat saji, karena tadi dia juga hanya memakan roti, belum lagi tenaganya terkuras sebab ibu mertuanya yang datang pagi-pagi hanya untuk membujuknya agar tak bercerai. Bagus sekali Adam tak membuka aibnya dan hanya menyalahkannya atas masalah sepele. "Kehilangan anak bukanlah hal besar? pria b******k itu." Nadhira semakin merasa geram dengan Adam, bukannya benar-benar menyesal dia justru menutupi inti permasalahan sebenarnya dari Karin. Nadhira menghela nafasnya sesaat setelah dia meminun kopi yang dia pesan, di depannya ada ayam goreng tepung yang akan menjadi menu mengganjal perut sebelum makan siang nanti. Baru saja satu suapan masuk ke dalam mulutnya, sebuah suara dari orang yang paling tak ingin dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN